legenda telaga biru di maluku utara yang menjadi asal usul danau galela - News | Good News From Indonesia 2024

Legenda Telaga Biru di Maluku Utara yang Menjadi Asal Usul Danau Galela

Legenda Telaga Biru di Maluku Utara yang Menjadi Asal Usul Danau Galela
images info

Legenda Telaga Biru di Maluku Utara yang Menjadi Asal Usul Danau Galela


Legenda Telaga Biru merupakan salah satu cerita rakyat yang berasal dari Maluku Utara. Kisah yang ada dalam legenda ini menceritakan tentang asal usul Danau Galela yang berada di Halmahera, Maluku Utara.

Bagaimana kisah lengkap dari legenda Telaga Biru tersebut? Temukan cerita lengkapnya dalam artikel berikut ini.

Legenda Telaga Biru

Dilansir dari buku Marina Asril Reza yang berjudul 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara: Cerita Kepahlawanan, Mitos, Legenda, Dongeng, & Fabel dari 33 Provinsi, diceritakan pada zaman dahulu Dusun Lisawa dikenal sebagai daerah yang sulit air. Seringkali masyarakat setempat mengalami keterbatasan dalam mengakses air bersih.

Namun pada suatu hari, sebuah telaga besar tiba-tiba muncul di daerah tersebut. Air mengalir deras dari bebatuan hingga memunculkan telaga tersebut.

Telaga ini berada di bawah pohon beringin yang rimbun. Air dari telaga ini jernih dan berwarna biru.

Masyarakat setempat tentu heran melihat kemunculan telaga tersebut. Mereka kemudian mulai menerka-nerka dari mana dan apa penyebab bisa muncul sebuah telaga di tengah daerah mereka.

Para tetua kemudian melakukan ritual untuk mencari informasi terkait hal ini. Ritual yang dilakukan berupa pemanggilan roh dari para leluhur agar mereka bisa menemukan jawaban dari fenomena tersebut.

Dari ritual ini didapatkan sebuah jawaban dari kemunculan telaga ini. Menurut informasi yang didapat, telaga tersebut muncul akibat seseorang yang merasakan patah hati luar biasa.

Air mata dari seseorang yang patah inilah yang mengalir deras hingga membentuk sebuah telaga. Akhirnya para tetua mengumpulkan semua masyarakat untuk mengetahui siapa yang tengah patah hati di antara mereka.

Para tetua kemudian bertanya siapa di antara masyarakat yang tidak hadir dalam pertemuan tersebut, tetapi juga tidak berada di rumah. Setelah diusut dengan mendalam, ternyata terdapat dua orang yang tidak hadir dalam pertemuan tersebut.

Dua orang ini merupakan sepasang pemuda pemudi yang dipanggil Majojaru dan Magohiduuru. Para tetua kemudian bertanya kepada keluarga mereka terkait kondisi kedua orang tersebut.

Keluarga Majojaru menjelaskan bahwa anak gadis tersebut memang belum kembali ke rumah sejak dua hari lalu. Dalam dua hari itu keluarga Majojaru sudah mencari dirinya ke mana saja, tetapi tidak berhasil menemukannya.

Di sisi lain, Magohiduuru sudah pergi merantau sejak enam bulan lalu. Sejak saat itu, Magohiduuru belum pernah kembali lagi ke daerah tersebut.

Setelah diselidiki lebih mendalam, ternyata Majojaru dan Magohiduuru merupakan sepasang kekasih. Ketika Magohiduuru hendak pergi merantau, dirinya sudah mengikat janji dengan Majojaru untuk sehidup semati.

Namun nahas, ternyata Magohiduuru tidak pernah sampai ke tempat tujuannya untuk pergi merantau. Dalam perjalanan, kapal yang dinaiki Magohiduuru ternyata dihantam badi hingga karam.

Magohiduuru menjadi korban dan meninggal dunia akibat kejadian tersebut. Majojaru yang mengetahui hal ini langsung patah hati sebab sudah kehilangan kekasih hatinya.

Majojaru pergi berjalan untuk menenangkan diri. Setelah berjalan sekian lama, Majojaru sampai di sebuah pohon beringin besar dan duduk di bawahnya.

Pada saat itu, Majojaru sudah tidak mampu lagi menahan perasaannya. Air matanya keluar terus menerus sebagai bentuk rasa sedihnya akibat sudah kehilangan Magohiduuru.

Tanpa sadar air mata Majojaru sudah menggenang tinggi dan membentuk sebuah telaga. Akhirnya Majojaru ikut tenggelam dalam telaga yang terbuat dari air matanya tersebut.

Oleh masyarakat setempat, telaga ini kemudian diberi nama Telaga Biru. Penamaan ini berdasarkan warna air yang jernih di telaga tersebut.

Pada saat ini, Telaga Biru ini juga dikenal dengan nama Danau Galela dan bisa Kawan datangi ketika berkunjung ke daerah tersebut.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.