Sederet Hewan Ini Terlahir Buta, Bagaimana Mereka Bisa Bertahan Hidup?

Di dunia hewan, beberapa spesies terlahir buta. Kondisi ini umumnya dikaitkan dengan lingkungan tempat mereka hidup.

Meskipun kehilangan indra penglihatan, hewan-hewan ini menunjukkan adaptasi luar biasa untuk bertahan hidup.

Mengapa beberapa hewan terlahir buta, dan bagaimana mereka menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut?

Sederet Hewan yang Terlahir Buta

Mole Rat (Tikus Mondok)

Tikus mondok, terutama spesies Naked Mole Rat (Heterocephalus glaber), adalah hewan yang terlahir buta. Mereka hidup di bawah tanah dalam jaringan terowongan yang gelap, sehingga penglihatan tidak menjadi kebutuhan.

Axolotl

Axolotl (Ambystoma mexicanum), sejenis salamander air, memiliki penglihatan yang sangat buruk dan cenderung buta. Mereka mengandalkan sensor di tubuhnya untuk mendeteksi perubahan di lingkungan air.

Cavefish (Ikan Gua)

Ikan gua seperti Astyanax mexicanus yang hidup di gua-gua gelap adalah contoh lain. Mereka sepenuhnya kehilangan mata dalam proses evolusi karena hidup di kegelapan abadi.

Star-Nosed Mole

Hewan ini memiliki penglihatan sangat terbatas hingga hampir buta, tetapi mengandalkan tentakel unik di hidungnya untuk merasakan lingkungannya.

Mengapa Hewan-Hewan Ini Terlahir Buta?

Kebutaan pada hewan-hewan tertentu sering kali merupakan hasil adaptasi evolusioner terhadap lingkungan ekstrem, terutama yang minim cahaya.

Penelitian oleh Jeffery (2001) menyebutkan bahwa hilangnya penglihatan pada ikan gua disebabkan oleh seleksi alam yang memprioritaskan energi untuk fungsi lain, seperti kemampuan merasakan getaran.

Dalam lingkungan gelap seperti gua atau terowongan bawah tanah, penglihatan menjadi tidak relevan, sehingga evolusi mengarah pada hilangnya mata secara bertahap.

Bagaimana Mereka Bertahan Hidup Tanpa Penglihatan?

Hewan yang terlahir buta mengembangkan indra lain untuk menggantikan fungsi penglihatan.Tikus mondok dan star-nosed mole misalnya, memiliki reseptor sensorik luar biasa di tubuhnya. Star-nosed mole menggunakan 22 tentakel di hidungnya untuk mendeteksi makanan dan navigasi.

Sementara itu, Axolotl memanfaatkan medan listrik kecil di sekitarnya untuk mendeteksi benda dan mangsa di air. 

Hewan seperti tikus mondok dan kelelawar juga memiliki indra penciuman dan pendengaran yang sangat tajam untuk mencari makanan dan mengenali ancaman. 

Berbeda dengan Ikan gua Astyanax mexicanus yang menggunakan garis lateral mereka untuk merasakan getaran di air, membantu mereka menemukan makanan dan menghindari predator.

Referensi

1. Jeffery, W. R. (2001). "Cavefish as a Model System in Evolutionary Developmental Biology." Developmental Biology, 231(1), 1-12.
2. Hetling, J. R., & Baig-Silva, M. S. (2011). "Vision loss and gain in Astyanax cavefish." Developmental Neurobiology, 71(12), 1262-1273.
3. Catania, K. C. (2011). "The sense of touch in the star-nosed mole: From mechanoreceptors to the brain." Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences, 366(1581), 3016-3025.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News