melihat kiprah pelatih asing timnas indonesia dalam satu dekade terakhir - News | Good News From Indonesia 2025

Melihat Kiprah Pelatih Asing Timnas Indonesia dalam Satu Dekade Terakhir

Melihat Kiprah Pelatih Asing Timnas Indonesia dalam Satu Dekade Terakhir
images info

Melihat Kiprah Pelatih Asing Timnas Indonesia dalam Satu Dekade Terakhir


Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau PSSI baru saja mengumumkan pengakhiran kontrak Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia. Pengumuman yang disampaikan langsung oleh ketua umum PSSI, Erick Thohir pada Senin, 6 Januari 2025.

Berdasarkan informasi yang disampaikan pada saat pengumuman tersebut, PSSI juga sudah mempersiapkan pengganti dari Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia dalam waktu dekat. Menurut bocoran yang disampaikan oleh Erick Thohir, nahkoda baru Timnas Indonesia masih berasal dari pelatih asing yang diindikasi berasal dari Belanda.

Melihat kembali ke belakang, setidaknya dalam satu dekade terakhir Timnas Indonesia sudah berganti nahkoda sebanyak delapan kali. Dari delapan nama pelatih yang pernah menukangi Timnas Garuda tersebut, empat di antaranya memiliki kewarganegaraan asing.

Lantas bagaimana kiprah pelatih asing di Timnas Indonesia dalam satu dekade terakhir? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut berdasarkan data yang ada di Transfermarkt.

1. Pieter Egge Huistra

Pieter Egge Huistra merupakan pelatih asing pertama yang melatih Timnas Indonesia dalam satu dekade terakhir. Pelatih yang saat ini melatih salah satu tim Liga 1, yakni Borneo FC tersebut menukangi Timnas Indonesia pada 2015.

Pada saat itu, Pieter Huistra sebenarnya menjabat sebagai Direktur Sepakbola. Akan tetapi dalam masa jabatannya tersebut, Pieter Huistra juga pernah menjadi pelatih interim atau sementara dari Timnas Indonesia.

Terhitung Pieter Huistra menjabat sebagai pelatih sementara selama 2017 hari. Namun pelatih berkebangsaan Belanda ini tidak memainkan satu laga pun selama menukangi Timnas Garuda.

2. Luis Milla

Luis Milla menjadi nama pelatih asing berikutnya yang pernah menahkodai Timnas Indonesia. Pelatih berkebangsaan Spanyol ini pernah memimpin Timnas Indonesia pada 2017 hingga 2018 lalu.

Dalam masa kerjanya tersebut, Luis Milla tidak hanya menukangi timnas senior saja. Akan tetapi, Luis Milla juga menjadi pelatih kepala untuk Timnas Indonesia U-23 dalam helatan Asian Games 2018.

Bersama timnas senior, Luis Milla mencatatkan enam kali pertandingan dengan dua menang, dua imbang, dan dua kalah. Sementara itu bersama Timnas Indonesia U-23, dirinya mencatatkan lima kali pertandingan dengan tiga hasil menang dan dua kekalahan.

3. Simon McMenemy

Pelatih asing berikutnya yang pernah menukangi Timnas Indonesia adalah satu dekade terakhir adalah Simon McMenemy. Pelatih yang sudah malang melintang di berbagai tim Liga Indonesia tersebut pernah bertugas sebagai nahkoda Timnas Garuda pada 2019 lalu.

Pada saat itu, pelatih yang saat ini menjadi Direktur Teknis dari Persela Lamongan tersebut memimpin tujuh laga yang dimainkan oleh Timnas Garuda. Tujuh laga yang dimainkan ini tiga di antaranya merupakan pertandingan persahabatan internasional.

Sementara itu, empat laga lainnya dimainkan dalam helatan Kualifikasi Piala Dunia zona Asia. Dari tujuh laga tersebut, pelatih berkebangsaan Skotlandia berhasil mencatatkan dua kali kemenangan dan lima kali kekalahan.

4. Shin Tae-yong

Pelatih asing terakhir yang memimpin Timnas Indonesia dalam satu dekade ke belakang adalah Shin Tae-yong. Di antara tiga nama sebelumnya, pelatih berkebangsaan Korea Selatan ini merupakan yang paling lama menukangi Timnas Garuda.

Terhitung Shin Tae-yong menjadi pelatih kepala selama 1.825 hari, sejak 8 Januari 2020 hingga 6 Januari 2025. Selain itu, Shin Tae-yong tidak hanya menukangi timnas senior saja, tetapi juga di kelompok usia.

Bersama timnas senior, Shin Tae-yong tercatat sudah memimpin laga sebanyak 57 pertandingan di berbagai ajang berbeda, mulai dari Piala AFF atau ASEAN Mitsubishi Cup hingga Kualifikasi Piala Dunia. Dari 57 laga tersebut, Shin Tae-yong berhasil mencatatkan 26 kemenangan, 14 kali hasil imbang, dan 17 kekalahan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.