Pada Senin, 20 Januari 2025 lalu, Presiden Prabowo meresmikan 37 proyek strategis ketenagalistrikan nasional. Terdapat 26 pembangkit listrik baru, serta 11 jaringan transmisi dan gardu induk di 18 provinsi.
Prabowo menyebut bahwa peresmian proyek raksasa itu merupakan yang terbesar di dunia, karena total kapasitasnya mencapai 3,2 gigawatt. Di sisi lain, ada juga proyek pembangunan jaringan transmisi sepanjang 739,71 kilometer sirkit (kms) dan gardu induk berkapasitas 1.740 megavolt ampere (MVA).
Kawan GNFI, peresmian infrastruktur ini merupakan salah satu perwujudan komitmen Indonesia untuk menjadi negara industri yang modern. Selain itu, Prabowo juga menargetkan kemandirian energi dalam beberapa tahun ke depan, termasuk penghentian impor bahan bakar minyak (BBM).
Banyaknya jumlah pembangkit listrik baru yang diresmikan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Penguatan sektor ketenagalistrikan ini tentu akan mendukung transformasi energi fosil menjadi energi hijau yang terbarukan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyebut jika mayoritas pembangkit listrik baru itu menggunakan sumber energi baru terbarukan (EBT). Pembangkit itu bakal menyokong target pemerintah untuk mencapai 23 persen penggunaan EBT di tahun 2025.
Lalu, di mana saja letak pembangkit listrik baru yang diresmikan oleh Presiden Prabowo?
Sebaran 26 Pembangkit Listrik yang Baru Diresmikan
Kawan GNFI, dari total 37 proyek jumbo tersebut, 26 di antaranya merupakan pembangkit listrik yang tersebar di beberapa provinsi. Menariknya, terdapat enam pembangkit listrik baru yang dibangun di daerah 3T (Tertinggal, Terluar, Terdepan).
Beberapa jenis pembangkit yang diresmikan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm), Pembangkit Listik Tenaga Minihidro (PLTM), Mobile Power Plant (tenaga gas), dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
Proyek di daerah 3T ini meliputi lima PLTS di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dan satu PLTS di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Jika ditotal, diproyeksikan terdapat 700 lebih rumah di kedua provinsi yang mendapatkan aliran listrik dari PLTS tersebut.
Berikut sebaran pembangkit listrik yang baru diresmikan Presiden Prabowo pada Senin (20/1/2025), yang dihimpun dari data Kementerian ESDM:
- Pulau Sumatra
Terdapat total tujuh pembangkit dengan kapasitas 259 MW. Sebarannya berada di daerah di Sumatra Utara, Kepulauan Belitung, dan Aceh
Pembangkit baru itu di antaranya, PLTA Asahan 3 sebanyak dua unit di Sumatra Utara, PLTBm Sadai Bangka di Bangka Belitung, dan PLTBm Deli Serdang, Sumatra Utara.
Kemudian ada PLTM Minihidro Aceh Tersebar dan PLTM Ordi Hulu di Sumatra Utara. Ada juga PLTP Sorik Marapi di Sumatra Utara.
- Pulau Kalimantan
Di Kalimantan, ada tiga pembangkit listrik baru. Rinciannya adalah dua PLTU Kalimantan Selatan-Tengah (Kalselteng), dan satu PLTS IKN.
- Pulau Jawa-Madura-Bali
Sementara itu, di Jawa-Madura-Bali, totalnya ada sembilan pembangkit baru yang tersebar di beberapa provinsi. Sebaran pembangkit tersebut antara lain, PLTA Jatigede di Jawa Barat, PLTS Lisdes (listrik desa) Pajangan, Sedulang Kecil, Sapapan, Sapangkur Kecil, dan Saur di Sumenep, Jawa Timur.
Ada juga tiga unit PLTGU untuk area Jawa Timur-Bali dan Jawa Barat, yakni PLTGU Jawa 1, PLTGU Muara Tawar Add On Blok 2,3,4, dan PLTGU Jawa Bali 1 Tambak Look.
- Pulau Sulawesi
Ada tiga PLTU baru di Sulawesi dengan rincian, PLTU Sulut di Sulawesi Utara, PLTU Palu-3 #1, dan PLTU Palu-3 #2 di Sulawesi Tengah. Kemudian, ada juga satu unit PLTS Lisdes di Tanamalala, Sulawesi Selatan.
Tidak hanya itu, Pulau Sulawesi juga punya PLTM Koro Yaentu di Sulawesi Tengah dan PLTM Duminanga di Sulawesi Utara, serta satu unit MPP baru untuk area Sulawesi Barat-Selatan (Sulselbar). Totalnya, terdapat tujuh pembangkit baru yang siap melayani kebutuhan listrik di Sulawesi.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News