Teluk Saleh, sebuah kawasan perairan di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), kembali menorehkan catatan penting dalam dunia ilmu pengetahuan.
Ekspedisi yang dilakukan oleh Yayasan Konservasi Indonesia (YKI) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta beberapa universitas berhasil menemukan spesies baru ikan goby kerdil yang dinamakan Eviota samota.
Penemuan ini menambah daftar panjang kekayaan biodiversitas Indonesia, sekaligus mengukuhkan genus Eviota sebagai salah satu kelompok ikan karang dengan keanekaragaman tertinggi di dunia.
Ditemukan di Teluk Saleh
Ekspedisi Teluk Saleh dilakukan pada Oktober 2024 dengan fokus meneliti kehidupan hiu paus dan biodiversitas laut di kawasan tersebut.
Selama delapan hari, tim peneliti berhasil mengidentifikasi 570 spesies, termasuk enam spesies baru yang masih dalam proses verifikasi. Salah satunya adalah Eviota samota, ikan goby kerdil yang ditemukan di perairan dangkal Teluk Saleh dengan kedalaman 3-5 meter.
Spesies goby kerdil diketahui hanya ditemukan di dua lokasi di Teluk Saleh, yaitu di celah-celah koloni karang hidup yang halus di laguna. Kawasan ini terlindung dari ombak besar, tetapi rentan terhadap sedimentasi akibat perubahan penggunaan lahan di pesisir sekitarnya.
Punya ciri khas
Eviota samota memiliki ciri khas yang membedakannya dari spesies lain dalam genus yang sama. Beberapa ciri tersebut antara lain:
- Pola-Pori Kanal Sensorik: Spesies ini memiliki pola-pori kanal sensorik unik di bagian kepala, dengan hanya dua pori berpasangan, yaitu pori SOT (supraotik) dan PITO (interorbital posterior). Pola ini sebelumnya hanya ditemukan pada dua spesies lain, yaitu Eviota pseudaprica dan Eviota amphipora.
- Pola Warna dan Sirip: Eviota samota memiliki pola warna tubuh yang khas serta jumlah sinar pada sirip punggung dan sirip anal yang berbeda dari spesies lain dalam genus Eviota.
- Ukuran Kecil: Seperti kebanyakan ikan goby kerdil, spesies ini memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil, hidup di celah-celah karang, dan memakan plankton serta organisme kecil lainnya.
Asal usul nama “Samota”
Nama "Samota" yang merupakan nama ilmiah spesies ini diambil dari akronim Saleh, Moyo, dan Tambora, tiga lokasi ikonik di sekitar Teluk Saleh.
Penemuan Eviota samota menjadikannya sebagai spesies ke-134 dalam genus Eviota, mengukuhkan Eviota sebagai genus ikan karang dengan keanekaragaman tertinggi di wilayah Indo-Pasifik.
Teluk Saleh merupakan habitat yang unik karena dikenal sebagai kawasan kecil dengan biodiversitas tinggi. Namun, isolasi dan sirkulasi arus yang terbatas membuatnya rentan terhadap ancaman seperti sedimentasi dan perubahan iklim.
Referensi:
- Herwata, I. (2025). Laporan Ekspedisi Teluk Saleh 2024. Yayasan Konservasi Indonesia.
- Allen, G. R., & Erdmann, M. V. (2012). Reef Fishes of the East Indies. Tropical Reef Research.
- Froese, R., & Pauly, D. (Eds.). (2023). FishBase. World Wide Web electronic publication.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
