Sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Barat, Kota Pontianak memiliki banyak daya tarik yang patut dijelajahi. Terutama dari segi cagar budaya yang kaya akan nilai sejarah dan warisan budaya.
Kota Pontianak didirikan pada 23 Oktober 1771 oleh Syarif Abdurrahman Alkadrie, Sultan Pontianak pertama. Pendirian kota ini bermula ketika rombongan Syarif Abdurrahman membuka hutan di pertemuan tiga sungai besar, yaitu Sungai Kapuas Besar, Sungai Kapuas Kecil, dan Sungai Landak.
Dikarenakan lokasinya yang strategis, Pontianak berkembang menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan utama di Kalimantan barat pada masanya. Peninggalan dari masa kejayaan tersebut kini menjadi bagian dari cagar budaya Kota Pontianak.
Nah, bagi Kawan GNFI yang tinggal di Kota Pontianak atau berencana ke Pontianak, berikut ini 5 cagar budaya yang ada di Kota Pontianak
1. Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman
Sebagai salah satu cagar budaya Kota Pontianak, Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman merupakan saksi sejarah berdirinya kota ini. Masjid yang sering disebut juga Masjid Jami Pontianak ini dibangun pada tahun 1771 M dan menjadi pusat peribadahan umat Islam sekaligus masjid tertua di Pontianak.
Masjid ini berlokasi di Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak. Lokasinya terletak di dekat Istana Kadriah.
Mengutip dari Kompas.com, pembangunan masjid ini selesai pada masa pemerintahan Sultan Syarif Usman, sultan ketiga Kesultanan Pontianak. Keberadaan masjid ini menjadi bagian penting dalam perkembangan Islam di Pontianak dan hingga kini tetap menjadi pusat keagamaan yang aktif.
Masjid Jami Pontianak | Source: Wikimedia Commons
Sebagai cagar budaya Kota Pontianak, Masjid Jami Pontianak ini memiliki perpaduan arsitektur dari berbagai budaya seperti Jawa, Eropa, Timur Tengah, dan Melayu. Perpaduan antara atap tajug Jawa, pintu khas Eropa, mimbar kubah ala Timur Tengah, dan rumah panggung khas Melayu ini menjadikan masjid ini memiliki nilai budaya yang tinggi.
Keunikan sejarah dan arsitektur ini membuat Masjid Jami Pontianak menjadi destinasi wajib bagi Kawan yang ingin menjelajahi cagar budaya Kota Pontianak.
Istana Kadriah
Tidak jauh dari Masjid Jami Pontianak, terdapat salah satu cagar budaya penting di Kota Pontianak yaitu Istana Kadriah. Istana Kadriah merupakan peninggalan bersejarah dari Kesultanan Pontianak yang dibangun pada abad ke-18. Istana ini terletak di Kampung Beting, Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Didirikan pada tahun 1771 oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, Istana Kadriah dibangun dekat pelabuhan. Rumah panggung dengan dominasi warna kuning cerah ini mencerminkan arsitektur khas Melayu.
Istana Kadriah | Source: Wikimedia Commons
Istana ini dilengkapi dengan meriam-meriam buatan Portugis dan Prancis. Mengutip dari Kompas.com, meriam ini konon digunakan untuk mengusir makhluk halus saat pendirian pusat pemerintahan di Beting. Namun, secara strategis, meriam ini berfungsi sebagai pertahanan. Hal ini dikarenakan lokasi istana yang berada di Sungai Kapuas dan Sungai Landak, yang berisiko terhadap ancaman dari jalur air.
Sebagai bagian dari cagar budaya Kota Pontianak, Istana Kadriah menjadi destinasi wisata bersejarah yang menarik untuk dikunjungi. Bagi Kawan yang ingin mengenal lebih jauh tentang warisan Kesultanan Pontianak, istana ini tidak boleh dilewatkan.
Surau Baitunnur
Selain memiliki Masjid Jami Pontianak sebagai masjid tertua, Kota Pontianak juga memiliki surau tertua yang dikenal dengan nama Surau Baitunnur. Bangunan ini terletak di Jalan Tritura, Kelurahan Kampung Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur.
Surau ini dibangun pada tahun 1806 M oleh seorang nakhoda bernama Ahmad. Surau ini menjadi elemen penting sebagai cagar budaya Kota Pontianak dan masih berfungsi sebagai tempat peribadahan serta belajar ilmu agama.
Surau Baitunnur menyimpan sejarah perkembangan Islam di Kota Pontianak. Tentu Cagar budaya Kota Pontianak ini tida boleh Kawan GNFI lewatkan ketika berkunjung ke Pontianak.
SDN 14 Pontianak
Selain peninggalan era Islam, Kota Pontianak pula memiliki cagar budaya dari era kolonial. Salah satunya adalah SD Negeri 14 Pontianak yang berlokasi di Jalan Tamar, Kecamatan Pontianak Kota.
Sekolah ini didirikan pada tahun 1902 M dan merupakan sekolah pertama di Pontianak. Sekolah ini dahulu setara dengan Hollandsch Inlandsche School (HIS).
Bangunan sekolah ini memiliki desain rumah panggung dengan atap daun sirap, serta menggunakan kayu belian. Arsitektur khas ini masih dapat terlihat hingga masa kini.
Vihara Bodhisatva Karaniya Metta
Cagar budaya lainnya di Kota Pontianak adalah Vihara Bodhisatva Karaniya Meta atau lebih dikenal dengan nama Kelenteng Tiga/Thian Hou Keng. Vihara ini terletak di Komplek Pasar Kapuas Indah, Jalan Sultan Muhammad, Kelurahan Darat Sekip.
Vihara ini merupakan vihara tertua di Kota Pontianak yang telah berdiri sejak tahun 1802 M. Vihara ini menjadi saksi sejarah perkembangan budaya Tionghoa di Pontianak.
Bagi kawan yang ingin mengunjungi keindahan Vihara ini, Vihara Bodhisatva Karaniya Metta buka setiap hari dari pukul 07.00-17.00 WIB.
Nah, ternyata Kota Pontianak memiliki banyak cerita sejarah di setiap sudutnya. Bagi Kawan yang berencana berkunjung ke Pontianak, tentunya tidak boleh melewatkan untuk menyaksikan keindahan serta keunikan cagar budaya Kota Pontianak. Kami tunggu ceritanya, ya!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News