Banyaknya program pertukaran akademik ke luar negeri menjadi peluang mahasiswa Indonesia membangun pengalaman menarik dan mengenal budaya, salah satunya program akademik SUSI (Study of the U.S. Institutes). Berkat program SUSI, mahasiswa Malang yang berasal dari Kota Pontianak, Eginuari Ilhani, berhasil menginjak kakinya ke Amerika.
Apa saja pengalaman dan yang dipelajari alumni SUSI asal Kota Pontianak ini di Amerika? Mari kita simak selengkapnya, Kawan GNFI.
Eginuari Ilhani di Amerika | Foto: Dokumentasi Eginuari Ilhani
Eginuari Ilhani atau biasa disapa Egi merupakan mahasiswa Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah Malang yang besar di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Keingintahuan Egi yang besar membawanya dalam berbagai macam aktifitas di tingkat fakultas, hingga internasional. Salah satunya menjadi volunteer di American Corner Malang.
Berangkat dari sebuah keinginan membuka wawasan lebih luas, sejak awal perkuliahan Egi mengaku telah mencoba mendaftar berbagai program ke luar negeri.
“Motivasi saya berangkat dari keinginan. Waktu awal kuliah, saya ingin mencoba ke luar negeri karena bisa membuka wawasan baru. Dari dulu saya sudah sering cari program pertukaran belajar dan beberapa kali pernah mendapatkan kesempatan. Namun, karena waktu itu pandemi Covid, saya belum bisa berangkat,” ujar Egi dalam wawancara via daring.
Tidak patah semangat, Egi menerangkan bahwa dia tetap mencari peluang lain, termasuk informasi program SUSI yang disebarluaskan American Corner Malang, “Alhamdulillah berkat informasi dari American Corner, saya bisa berangkat ke Amerika. Melihat juga programnya ini linier dengan jurusan yang saya tekuni, saya tertarik ikut program ini.”
Berdasarkan penuturan alumni SUSI asal Kota Pontianak ini, program SUSI merupakan program Summer Course atau short course yang dapat diikuti oleh peserta berbagai negara dan berbeda jurusan.
Durasi program SUSI berlangsung kurang lebih 5 minggu atau 1 bulan lebih. Pada tahun 2023, Egi menyebutkan pendaftaran dari Indonesia masuk ke dalam 2 topik studi dari 4 topik studi yang hadir.
“Untuk program ini, ada 4 topik secara umum, dan Indonesia masuk dalam 2 topik saja, yaitu topik studi environmental dan religious diversity, dan saya masuk ke topik studi religious diversity. Belajarnya tidak hanya tentang hukum, tapi juga mempelajari sosialnya, sejarahnya, dan sebagainya.”
Aktifitas Eginuari di Amerika | Foto: Dokumentasi Eginuari Ilhani
Topik studi Religious Diversity and Democracy yang dipilih Egi diselenggarakan Dialogue Institute di Temple University, Pennsylvania. Egi bersama para peserta SUSI yang mengambil topik tersebut di ajak mengenali keberagaman agama, budaya, serta sejarah Amerika Serikat dengan mengunjungi beberapa tempat, seperti berkunjung ke ibu kota Washington D.C dan daerah Arizona.
“Untuk topik ini (Religious Diversity and Democracy), mereka mengangkat isu tentang ketegangan antar agama yang sering terjadi, terutama di negara Amerika. Karena Amerika menerapkan sebagai agama itu menjadi ranah privasi seseorang, masih tetap ada ketegangan antar golongan agama,” jelas Egi ketika menceritakan pengalamannya mengikuti program SUSI.
Egi pun menambahkan, topik ini mengajarkan para peserta SUSI untuk merangkul satu sama lain apa pun agama yang dianut seseorang.
“Ini yang ingin mereka (penyelenggara) sampaikan ke peserta, bagaimana cara kita memandang seseorang itu sebagai manusia biasa tanpa melihat agama mereka. Mau kamu Yahudi atau Kristen, kita coba merangkul atau berteman dengan semua sehingga tidak ada masalah dengan agama lagi.”
Pengalaman berharga Egi di program SUSI telah menambah banyak wawasan baru untuk Egi. Studi topik yang diambil Egi diharapkan oleh dirinya dapat diimplementasi ketika waktunya kembali ke kampung halaman, yaitu Kota Pontianak.
“Saat saya lulus kuliah, saya ingin bisa memanfaatkan pengalaman saya untuk diterapkan ke lingkungan atau kelompok terkecil dulu, dan berharap apa yang saya dapatkan dari pengalaman ke Amerika bisa influence banyak orang,” jelas Egi mengungkapkan harapannya di masa mendatang.
Pengalaman berharga alumni SUSI ini bisa menjadi inspirasi Kawan yang berminat untuk mencoba mengikuti program pertukaran luar negeri. Apakah Kawan GNFI berminat untuk mengikuti program SUSI di tahun 2025 ini?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News