Tahukah Kawan GNFI, Tasikmalaya merupakan sebuah kota kecil di Priangan Timur yang terkenal akan budaya dan kuliner khas Sunda yang menggugah selera. Salah satu hidangan yang wajib dicoba, terutama saat sarapan, adalah bubur ayam.
Kebiasaan unik warga Tasik ini di pagi hari sebagai bubur hunter menjadi sarapan pagi paling utama dan menjadi target yang tepat untuk mengisi perut kosong sebelum berkegiatan.
Tekstur lembut dan hangat dari bubur ayam ini membuatnya menjadi salah satu pilihan kuliner yang ideal untuk dinikmati di pagi hari. Di Tasikmalaya, Kawan dapat dengan mudah menemukan penjual bubur ayam, mulai dari gerobak kaki lima hingga kedai-kedai, dengan harga yang cukup terjangkau.
“Di Tasik mah banyak banget bubur enak the. Tah! Bubur Mang Ade, Bubur anu biasa malem, terus dokar. Mun cari anu legend Mang Zaenal. Tapi kalo cari nu unik jeung enak aya bubur Mang Jaja Citapen atau bubur koneng anyar nu di bantar,”tutur Yani, penggemar bubur Tasik, mengutip Priangan Timur News.
Kawan GNFI, berikut rekomendasi list bubur dari paling legend hingga paling lezat dan cocok untuk wisata kuliner bersama keluarga, teman, dan orang terdekat lainnya.
Bubur Ayam H. Zaenal Kalektoran (Jl. R. Ikik Wiradikarta No. 56-30 Tawang, Tasikmalaya)
Bubur Ayam H. Zaenal telah menjadi salah satu hidangan bubur paling terkenal di Tasikmalaya sejak tahun 1969. Banyak penduduk lokal yang mengonsumsi bubur ini setiap hari, dan terutama ketika para perantau pulang, mereka selalu merindukan rasa bubur yang ikonik ini.
Keunikan dari bubur H. Zaenal terletak pada porsi daging ayam yang melimpah, sehingga kadang-kadang menyelimuti bubur hingga meluber. Lokasinya tergolong hidden gem, masuk ke dalam gang kecil, tetapi tetap mudah dijangkau dari jalan utama dan tempat parkir. Untuk satu porsi, harganya berkisar antara Rp25.000 hingga Rp35.000, worth it untuk toping bubur berlimpah menggunakan ayam kampung yang masih fresh.
Bubur Ayam Bisa Malam (Jl. Gunung Sabeulah, Tasikmalaya)
Bubur ini sempat menjadi populer di Tasikmalaya setelah mendapat sanksi selama masa PPKM, dan telah menjadi salah satu bubur legendaris yang ada sejak tahun 1970-an.
Sesuai namanya "Bisa Malam," bubur ini ramai pengunjung menjelang malam hingga pagi hari. Tempat ini buka dari pukul 14.00 siang hingga 06.00 pagi. Dengan harga yang terjangkau sekitar Rp. 10.000 dan cita rasa kaldu yang sedikit asin, menjadikan hidangan ini selalu diminati oleh warga lokal Tasik maupun lainnya.
Bubur Ayam Dokar (Jl. Dr. Sukarjo No. 66 Tawang, Tasikmalaya)
Ilustrasi bubur Tasik via istock/Fani Ns
Bubur ayam dokar adalah salah satu jenis bubur ayam yang paling digemari oleh warga Tasik. Bubur ayam ini memiliki rasa yang lezat, tidak terlalu manis, dengan kaldu yang sangat gurih. Lokasinya yang strategis di pusat kota membuat tempat ini selalu ramai dikunjungi setiap hari.
Nama bubur ayam dokar berasal dari lokasinya di Jl. Dr Sukarjo, disingkat menjadi "Dokar." Biaya per porsi cukup terjangkau, berkisar antara Rp10.000 hingga Rp16.000.
Bubur Ayam Mang Ade (Jl. Tentara Pelajar, Tawang, Tasikmalaya)
Menu sarapan favorit selanjutnya bagi masyarakat Tasik ialah bubur ayam Mang Ade. Ciri khas dari bubur ini adalah toping kerupuk dan emping yang melimpah, ditambah pilihan untuk request cakwe dan bawang secara gratis. Selain itu, tersedia beragam sate ati ampela yang menambah cita rasa. Buburnya kental dengan kaldu dan rasanya lebih nikmat apabila ditambahkan kecap serta sambal, di mana perpaduan ini menciptakan rasa yang gurih, manis, dan sedikit pedas.
Lewat jam 10.00 sudah pasti tidak akan kebagian bubur Mang Ade ini, jadi Kawan harus stand by dari pagi supaya masih kebagian. Harga per porsi bubur ini sangat terjangkau mulai dari Rp10.000 – Rp25.000.
Itulah Kawan GNFI, rekomendasi sarapan enak ala Sunda di Tasikmalaya. Yang istimewa dari sarapan bubur ayam di Tasik adalah variasi rasa yang bisa dipilih sesuai selera, dari gurih, manis, hingga pedas, atau dengan tambahan kaldu, tergantung preferensi.
Dengan harga yang terjangkau dan bisa dinikmati kapan saja, bubur Tasik menjadi bagian dari tradisi kuliner khas Tasikmalaya yang wajib dicoba saat berkunjung ke kota kecil ini.
Kawan GNFI tertarik untuk mencobanya? Kawan, tim mana? Lebih suka bubur diaduk atau tidak diaduk?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
