Kampung Lio yang terletak di Desa Cireunghas, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi bukanlah sekadar kampung biasa. Di balik keindahan alamnya, kampung ini pernah digunakan tentara Belanda untuk latihan perang.
Dimuat dari Detik, nama Lio dari kampung ini berasal dari kondisi geografisnya yang terletak di dataran tinggi Sukabumi. Karena medannya yang berbukit dan hutan lebat, membuat kampungnya sulit diakses.
Dikatakan oleh Irman Firmansyah yang menulis buku Soekaboemi The Untold Story sejak akhir 1920 sampai 1940-an, Kampung Lio telah jadi tempat latihan perang. Walau latihan tentara Hindia Belanda ini jauh dari standar modern.
“Latihan mereka masih berkutat pada strategi kolonial lama, seperti menyerang desa, menangkap penduduk, dan mencari informasi pemberontak. Hal ini jauh dari standar perang modern," ungkap Irman.
Jadi tontonan
Sebelum kehadiran Jepang, Hindia Belanda melakukan latihan perang secara besar-besaran di Kampung Lio. Acara ini menjadi tontonan pejabat penting seperti Bupati Sukabumi dan Cianjur.
Skenario latihan menampilkan serangan dari desa ke desa, penggunaan artileri berat, hingga simulasi perang udara. Media kolonial saat itu memuji kesiapan militer Belanda, namun kenyataan berkata lain.
Tetapi saat Jepang menyerang Jawa Barat, strategi yang diterapkan ternyata tidak efektif. Serangan udara Jepang menghancurkan pertahanan Belanda.
"Latihan perang megah yang disaksikan ribuan orang di Kampung Lio ternyata menjadi ironi besar. Apa yang digadang-gadang sebagai persiapan menghadapi musuh justru menjadi bukti ketidaksiapan Hindia Belanda dalam menghadapi strategi perang modern Jepang," kata Rob Nieuwenhuy dalam bukunya Een Beetje Oorlog (Sekadar Perang).
Jadi situs
Saat ini, Kampung Lio tetap berdiri sebagai saksi bisu sejarah. Rel kereta, hamparan sawah, dan bukit-bukit di sekitarnya masih menjadi bagian dari lanskap Sukabumi.
Hingga sekarang, beberapa situs yang pernah digunakan sebagai tempat latihan perang masih bisa ditemukan di sekitar wilayah tersebut, meski tidak banyak yang mengetahui pentingnya situs-situs ini dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Sebagai bagian dari sejarah Indonesia, kampung seharusnya mendapat perhatian lebih dalam upaya pelestarian warisan budaya dan sejarah. Apalagi mengingat peran desa ini dalam perang gerilya pada masa penjajahan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News