Bengkuang telah lama dikenal akan manfaatnya bagi kesehatan maupun kecantikan. Umbi bengkuang mengandung berbagai vitamin, hingga saponin dan antioksidan. Oleh karena itu, bengkuang kerapkali dimanfaatkan sebagai produk kecantikan dengan fungsi mencerahkan dan penangkal radikal bebas.
Akan tetapi, di balik beragam manfaat bengkuang, ternyata tanaman ini juga memiliki kandungan yang berbahaya. Biji, daun, batang, akar, dan polong bengkuang memiliki senyawa yang beracun. Senyawa beracun inilah yang menjadikan tanaman bengkuang kerap dimanfaatkan sebagai pestisida alami.
Pestisida alami kini tengah digalakkan penerapannya. Selain lebih murah, pestisida alami juga dinilai lebih ramah lingkungan.
Lebih khusus lagi, ada klasifikasi lain dari pestisida alami, yakni pestisida nabati yang merujuk pada pembuatan pestisida dari bahan aktif tumbuhan. Hal ini tentu saja menarik, sebab tumbuhan tidak hanya dikonsumsi oleh manusia, tetapi juga bermanfaat bagi tanaman lain.
Prinsipnya adalah dari tumbuhan untuk tanaman. Dari alam untuk alam.
Pestisida nabati dapat dibuat sendiri menggunakan beragam bahan, seperti kulit bawang, tembakau, serai, sirih, hingga bengkuang.
Kandungan Beracun pada Bengkuang
Yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati ialah biji bengkuang, bukan umbi atau daging bengkuang. Biji bengkuang memiliki senyawa yang bersifat toksik.
Rotenone merupakan senyawa beracun yang terkandung dalam biji bengkuang. Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia telah menetapkan biji bengkuang bersifat toksik bagi manusia.
Senyawa ini bekerja dengan cara mengganggu metabolisme dan sistem saraf, terutama serangga serta penghambat makan (antifeedant). Serangga yang teracuni akan mati kelaparan disebabkan lumpuhnya sistem pencernaan.
Senyawa tersebut cocok digunakan untuk mengendalikan hama, seperti ulat grayak, kutu daun, kutu kebul, thrips, kumbang, lalat putih, kutu putih, dan tungau.
Cara Membuat Pestisida dari Biji Bengkuang
Pembuatan pestisida dari biji bengkuang cukup mudah. Kawan hanya memerlukan sejumlah biji bengkuang, air, dan alat penghalus biji bengkuang.
Langka pertama ialah siapkan biji bengkuang sesuai kebutuhan. Perbandingan antara biji dan air adalah 20 gram biji bengkuang dengan 1 liter air.
Setelah itu, Kawan perlu mengeringkan biji bengkuang dengan cara diangin-anginkan. Kemudian, haluskan biji yang telah dikeringkan menggunakan metode tumbuk maupun blender.
Lalu, masukkan biji yang telah dihaluskan ke dalam wadah. Rendam biji dengan air selama 2 hari. Kemudian, saring untuk mendapatkan airnya. Pestisida nabati sudah siap digunakan!
Kawan hanya perlu menyemprotkan pestisida ke tanaman sehari dua kali: pagi dan sore hari secara rutin.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News