Perkembangan teknologi telah menjadi pergerakan dalam berbagai sektor, termasuk bidang akuntansi. Salah satu inovasinya adalah kecerdasan buatan yang telah digunakan secara luas dalam praktek akuntansi akhir-akhir ini. Penggunaan AI ini telah banyak membawa manfaat, tetapi tidak terlepas dari tantangannya, termasuk dalam akuntansi.
Manfaat Penggunaan AI dalam Akuntansi
a) Efisien dan otomatisasi pekerjaan
Manfaat paling terasa dari penggunaan AI dalam akuntansi adalah dari segi efisiensi waktu dan tenaga. Awal dari itu, AI mampu mengotomatisasi berbagai pekerjaan yang biasanya dilakukan secara manual oleh akuntan.
Pencatatan transaksi harian, penyusunan jurnal umum, atau pengelompokan data ke dalam buku besar dapat dilakukan oleh AI hanya dalam hitungan detik.
Pada masa lalu, pekerjaan-pekerjaan ini tidak mungkin dapat dilakukan hanya dalam hitungan jam atau hari.
Sebagai efek sampingnya, perusahaan akan lebih hemat biaya operasional mereka karena tidak perlu mempekerjakan banyak staff untuk pekerjaan administratif yang membosankan. Sementara akuntan akan lebih bekerja dengan pekerjaan yang berguna dari semua analitis dan strategis.
b) Analyze dan prediksi
Seperti yang disebutkan sebelumnya, AI tidak hanya dapat menyimpan dan memproses data, tetapi dapat menganalisis tren dan memberikan prediksi keuangan berdasarkan data masa lalu. Sebagai contoh, AI bisa seketika memprediksi arus kas perusahaan untuk beberapa bulan ke depan berdasarkan data pengeluaran dan konsumsi yang telah terjadi.
Skenario lainnya yaitu perusahaan merasa mampu membuka cabang baru. Dalam hal ini, AI dapat membantu dengan menganalisis data keuangan dan data pasar, kemudian memberikan proyeksi apakah membebang cabang baru adalah langkahnya.
Dalam membuat keputusan lebih tepat dan berbasis data, AI sangat membantu manajemen mengurang keputusan yang bertumpuk hanya dengan intuisi.
c) AI digunakan untuk menangkal penipuan dan keamanan data
Selain itu, jika diterapkan dengan benar, AI dapat dengan mudah mendeteksi pola-pola yang cenderung aneh dalam data. Hal ini menunjukkan tanda penipuan. Misalnya, jika ada transaksi besar di luar jam kerja atau itu berasal dari lokasi yang tidak biasa, AI akan merujuk peringatan ke sistem atau pengguna yang terkait.
AI juga membantu keamanan data dalam akuntansi dengan mengidentifikasi setiap bentuk ancaman siber jauh lebih cepat dari yang dapat dilakukan manusia.
Ini bermanfaat sekarang ketika tindakan langsung tidak sulit saat datanya berada dalam risiko pencurian atau dijebak haker dengan mudah. Dengan AI, setiap tindakan penipu dapat dilawan sebelum terjadi.
Tantangannya
a. Kurangnya pelatihan profesional untuk menggunakan AI
Meskipun AI adalah langkah besar untuk ke depan, banyak akuntan profesional yang tidak memiliki pengetahuan tentang cara menggunakannya.
Ini berpotensi menjadi masalah nyata karena tanpa pelatihan yang cukup atau masyarakat tentang cara menggunakan AI, Kawan GNFI tidak akan bisa menggunakannya dengan benar.
Karena itu, selama belajar di perguruan tinggi, kita harus fokus pada pelatihan mengenai teknologi pembayaran invoice otomatis dan pembukuan berbasis browser agar bisa menggunakannya ketika bekerja nanti.
b. Masalah kepercayaan dan etika
Selain untuk memproses data hanya dengan objektif, ada kemungkinan bahwa AI bisa salah jika datanya tidak lengkap atau jika itu bertindak berdasarkan bias tertentu. Ini bisa sangat berbahaya, karena bisa saja membuat keputusan bisnis yang fatal untuk perusahaan dan nasihat buruk bagi para klien.
AI digunakan dalam akuntansi membuat beberapa pertanyaan etis. Jika sesuatu terjadi karena AI, siapa yang akan bertanggung jawab? Akuntan, atau pengembang AI?
Biasanya, bisnis adalah yang akan menyelamatkan diri dari pemikiran buruk. Karena itu, pengoperasian mesin ini harus dilakukan berbarengan dengan pengawasan manusia dan etika luar biasa.
c. Biaya dan Permintaan banyak
Perhatian lain menjadi biaya dan infrastruktur. Untuk menggunakan AI, Kawan GNFI harus menginvestasikan uang yang signifikan. Hal ini bisa menjadi masalah besar untuk startup atau bisnis kecil yang tidak punya dana banyak. Itu bisa berupa kebutuhan perangkat keras, software, dan pengembang di luar kelas.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News