memilih jurusan akuntansi di era ai seperti beli saham di saat market crash - News | Good News From Indonesia 2025

Memilih Jurusan Akuntansi di Era AI, Seperti Beli Saham saat Market Crash?

Memilih Jurusan Akuntansi di Era AI, Seperti Beli Saham saat Market Crash?
images info

Memilih Jurusan Akuntansi di Era AI, Seperti Beli Saham saat Market Crash?


Memilih jurusan akuntansi di era kecerdasan buatan (AI) itu ibarat membeli saham saat pasar mengalami crash. Ketika orang lain melihatnya sebagai ancaman, investor cerdas justru melihatnya sebagai peluang tersembunyi.

Salah perhitungankah dengan masuk jurusan akuntansi di masa di mana AI sekarang sudah canggih dan bisa membuat laporan keuangan sendiri?

Banyak profesi diramalkan akan tergantikan oleh AI, sehingga sejumlah jurusan dianggap tidak lagi “aman” untuk masa depan, termasuk akuntansi.

Banyak orang mengira bahwa karena AI sudah mampu menyusun laporan keuangan dan menganalisis data secara otomatis, maka belajar akuntansi menjadi tidak relevan. Namun, benarkah demikian?

Padahal, akuntansi bukan sekadar mencatat atau menghitung angka, Kawan GNFI. Di balik angka-angka yang identik dengan anak akuntansi, ada kemampuan penting lainnya seperti berpikir kritis, menyusun strategi, dan membuat keputusan.

baca juga

Meskipun AI bisa mencatat dan menganalisis data dalam hitungan menit, ia tidak bisa menggantikan pemikiran, pengalaman, serta pemahaman terhadap konteks sosial dan etika yang dimiliki manusia.

Justru di zaman sekarang, yang dibutuhkan bukan hanya kemampuan teknis, tapi juga kemampuan beradaptasi dan berpikiran terbuka. Kawan GNFI yang sudah memilih atau berniat memilih jurusan akuntansi tidak perlu khawatir, karena AI sebenarnya bisa menjadi kolaborator yang sangat membantu.

AI bisa mendukung proses penyusunan laporan, mendeteksi kesalahan data, dan memberikan gambaran kondisi keuangan.

Namun, tetap manusia yang menentukan arah, memahami konteks, dan memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan nilai serta etika yang benar.

AI tidak sepenuhnya menggantikan pekerjaan kita, tetapi bisa menjadi partner kerja baru. Maka dari itu, cara pikir (mindset) kita juga harus berubah. Mahasiswa akuntansi saat ini tidak cukup hanya menguasai debit-kredit, tetapi juga harus melek teknologi, peka terhadap perubahan, dan siap terus belajar hal-hal baru.

Jadi, memilih jurusan akuntansi di era AI bukanlah sebuah kesalahan, melainkan langkah strategis yang membuka banyak peluang.

Perkembangan teknologi bukan berarti menghilangkan peran akuntan, melainkan mengubah cara kerja mereka menjadi lebih efisien dan akurat. Tetap dibutuhkan peran manusia untuk mengarahkan, menafsirkan, dan mengambil keputusan yang bijak.

Tips untuk Akuntan Berdampingan dengan Kecerdasan Buatan

Lalu, apa saja yang bisa Kawan GNFI lakukan agar tidak tertinggal oleh AI?

Berikut ini beberapa tips yang bisa jadi bekal:

1. Menguasai dasar akuntansi

Teknologi bisa berubah, tapi pemahaman terhadap konsep dasar akuntansi akan selalu menjadi fondasi penting.

2. Mempelajari teknologi yang berhubungan dengan akuntansi

Misalnya, belajar menggunakan software akuntansi, memahami analisis data, dan mengenal dasar-dasar AI.

3. Mengembangkan soft skill

Kemampuan seperti komunikasi, kepemimpinan, dan berpikir kritis adalah hal-hal yang tidak bisa digantikan oleh mesin. Setidaknya, milikilah salah satu dari soft skill tersebut.

baca juga

4. Terus belajar

Dunia tidak akan menunggu kita untuk siap. Kitalah yang harus aktif belajar agar siap menghadapi tantangan zaman.

Jadi, Kawan GNFI, jangan ragu untuk memilih jurusan akuntansi. Di tangan orang yang tepat, teknologi bukan ancaman, melainkan alat untuk berkembang dan menciptakan masa depan yang lebih baik.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

GT
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.