sering dianggap musuh serangga ternyata pahlawan yang menjaga keseimbangan alam - News | Good News From Indonesia 2025

Sering Dianggap Musuh, Serangga Ternyata Pahlawan yang Menjaga Keseimbangan Alam

Sering Dianggap Musuh, Serangga Ternyata Pahlawan yang Menjaga Keseimbangan Alam
images info

Sering Dianggap Musuh, Serangga Ternyata Pahlawan yang Menjaga Keseimbangan Alam


Sering dianggap sebagai hama atau binatang pengganggu, serangga justru memegang peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Tanpa mereka, tak akan ada kehidupan di Bumi.

Prof. Damayanti Buchori, pakar Entomologi dari IPB University, mengungkap betapa serangga adalah pilar penting dalam rantai kehidupan.

“Ketika mendengar kata ‘serangga’, kebanyakan orang langsung membayangkan kecoa, nyamuk, atau semut pengganggu. Padahal, mereka adalah aktor utama dalam berbagai proses ekologi,” jelas Prof. Damayanti, dikutip dari IPB Today.

Penyerbuk yang Menjamin Pangan Manusia

Salah satu kontribusi terbesar serangga adalah penyerbukan. Ternyata, 75-80% tanaman berbunga bergantung pada bantuan hewan penyerbuk, dan sebagian besar adalah serangga seperti lebah, kupu-kupu, dan kumbang.

“Bayangkan jika lebah punah. Kopi, cokelat, buah-buahan, bahkan sayuran bisa hilang dari meja makan kita,” ujarnya. Tanpa penyerbukan, produksi pangan global akan terancam, mengakibatkan krisis makanan.

Pengendali Hama Alami

Selain membantu penyerbukan, serangga juga berperan sebagai predator alami hama pertanian. Misalnya, kumbang tomcat yang memakan wereng—hama utama padi.

“Jika ekosistem seimbang, petani tak perlu bergantung pada pestisida,” tegas Prof. Damayanti.

Sayangnya, penggunaan pestisida berlebihan justru memusnahkan serangga menguntungkan ini. Alih-alih menyelesaikan masalah, hal itu malah merusak keseimbangan alam.

baca juga

Pengurai yang Menyuburkan Tanah

Serangga seperti kumbang kotoran, lalat bangkai, dan rayap berperan sebagai dekomposer. Mereka mengurai kotoran, bangkai, dan kayu mati, mengembalikan nutrisi ke tanah.

“Tanpa mereka, sampah organik akan menumpuk, dan siklus nutrisi terhambat,” paparnya. Bahkan, dalam ilmu forensik, serangga membantu menentukan waktu kematian berdasarkan jenis lalat atau kumbang yang muncul pada mayat.

Simbiosis Unik yang Menakjubkan

Prof. Damayanti juga menceritakan hubungan simbiosis antara pohon beringin (Ficus) dan tabuhan kecil (Agaonidae).

“Tabuhan ini satu-satunya penyerbuk Ficus. Jika mereka punah, pohon beringin juga akan lenyap,” ungkapnya. Hubungan ini adalah hasil evolusi ribuan tahun, menunjukkan betapa rumit dan rapuhnya ekosistem.

Prof. Damayanti lantas mengajak masyarakat untuk mengubah persepsi tentang serangga. “Mereka mungkin kecil, tetapi perannya sangat besar. Tanpa mereka, kehidupan manusia dan alam akan terganggu.”

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.