Sering dianggap sebagai hama atau binatang pengganggu, serangga justru memegang peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Tanpa mereka, tak akan ada kehidupan di Bumi.
Prof. Damayanti Buchori, pakar Entomologi dari IPB University, mengungkap betapa serangga adalah pilar penting dalam rantai kehidupan.
“Ketika mendengar kata ‘serangga’, kebanyakan orang langsung membayangkan kecoa, nyamuk, atau semut pengganggu. Padahal, mereka adalah aktor utama dalam berbagai proses ekologi,” jelas Prof. Damayanti, dikutip dari IPB Today.
Penyerbuk yang Menjamin Pangan Manusia
Salah satu kontribusi terbesar serangga adalah penyerbukan. Ternyata, 75-80% tanaman berbunga bergantung pada bantuan hewan penyerbuk, dan sebagian besar adalah serangga seperti lebah, kupu-kupu, dan kumbang.
“Bayangkan jika lebah punah. Kopi, cokelat, buah-buahan, bahkan sayuran bisa hilang dari meja makan kita,” ujarnya. Tanpa penyerbukan, produksi pangan global akan terancam, mengakibatkan krisis makanan.
Pengendali Hama Alami
Selain membantu penyerbukan, serangga juga berperan sebagai predator alami hama pertanian. Misalnya, kumbang tomcat yang memakan wereng—hama utama padi.
“Jika ekosistem seimbang, petani tak perlu bergantung pada pestisida,” tegas Prof. Damayanti.
Sayangnya, penggunaan pestisida berlebihan justru memusnahkan serangga menguntungkan ini. Alih-alih menyelesaikan masalah, hal itu malah merusak keseimbangan alam.
Pengurai yang Menyuburkan Tanah
Serangga seperti kumbang kotoran, lalat bangkai, dan rayap berperan sebagai dekomposer. Mereka mengurai kotoran, bangkai, dan kayu mati, mengembalikan nutrisi ke tanah.
“Tanpa mereka, sampah organik akan menumpuk, dan siklus nutrisi terhambat,” paparnya. Bahkan, dalam ilmu forensik, serangga membantu menentukan waktu kematian berdasarkan jenis lalat atau kumbang yang muncul pada mayat.
Simbiosis Unik yang Menakjubkan
Prof. Damayanti juga menceritakan hubungan simbiosis antara pohon beringin (Ficus) dan tabuhan kecil (Agaonidae).
“Tabuhan ini satu-satunya penyerbuk Ficus. Jika mereka punah, pohon beringin juga akan lenyap,” ungkapnya. Hubungan ini adalah hasil evolusi ribuan tahun, menunjukkan betapa rumit dan rapuhnya ekosistem.
Prof. Damayanti lantas mengajak masyarakat untuk mengubah persepsi tentang serangga. “Mereka mungkin kecil, tetapi perannya sangat besar. Tanpa mereka, kehidupan manusia dan alam akan terganggu.”
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News