Di tengah derasnya arus informasi dan aktivitas sehari-hari yang kadang melelahkan, ada satu kebiasaan kecil yang bisa menjadi oase untuk jiwa, yaitu Journaling. Bukan sekadar menulis buku harian ala remaja tahun 90-an, journaling kini dikenal sebagai salah satu teknik self-care yang efektif untuk menjaga kesehatan mental, meningkatkan kesadaran diri, hingga memperkuat daya tahan emosional.
Namun, meski manfaatnya sudah banyak dibuktikan, tak sedikit orang yang merasa kesulitan untuk menjadikan journaling sebagai rutinitas yang konsisten. Salah satu alasannya? Journaling terasa membosankan atau malah bikin bingung mau mulai dari mana.
Kabar baiknya, journaling bisa jadi kegiatan yang menyenangkan, asal dilakukan dengan cara yang tepat. Berikut 7 tips agar journaling menjadi aktivitas favorit Kawan GNFI setiap hari:
1. Temukan Gaya Journaling yang Paling Kamu Nikmati
Tidak ada aturan baku dalam journaling. Kawan bebas memilih gaya yang paling nyaman. Beberapa orang suka menulis panjang lebar tentang kejadian sehari-hari, sementara yang lain memilih bullet journal, gratitude list, atau bahkan menggambar suasana hati mereka.
Kalau Kawan tipe visual, cobalah journaling dengan ilustrasi, stiker, atau warna-warni penanda. JikaKawan lebih suka digital, aplikasi seperti Journey, Notion, atau Day One bisa jadi alternatif yang praktis dan estetis.
Kuncinya adalah menemukan bentuk ekspresi yang membuatmu merasa "ini aku banget".
2. Gunakan Media dan Alat Tulis Favoritmu
Percaya atau tidak, pena favorit dan buku jurnal yang estetik bisa bikin kamu lebih semangat journaling. Pilihlah buku catatan yang desainnya menarik hati, atau gunakan alat tulis warna-warni yang membuat proses menulis terasa lebih playful.
Beberapa orang bahkan sengaja membuat pojok khusus di rumah sebagai “journaling corner” tempat yang nyaman, tenang, dan penuh inspirasi.
3. Mulai dari Hal-Hal Kecil dan Ringan
Banyak orang merasa journaling itu harus panjang dan mendalam. Padahal, Kawan bisa mulai dari hal-hal sederhana. Misalnya:
- “Hari ini aku merasa….”
- “Tiga hal yang membuatku tersenyum hari ini…”
- “Cuaca hari ini seperti suasana hatiku karena…”
Jangan takut tulisanmu terlihat sepele. Justru dari hal-hal kecil itu, Kawan akan belajar mendengarkan dirimu sendiri secara perlahan.
4. Jadwalkan Sebagai Me-Time Harian
Sama seperti minum teh atau skincare routine, journaling bisa kawan jadikan bagian dari me-time. Luangkan 5–10 menit di pagi atau malam hari untuk menulis. Tak perlu waktu lama. Yang penting, Kawan hadir sepenuhnya untuk diri sendiri.
Banyak orang merasa menulis sebelum tidur membantu mereka melepas stres dan tidur lebih nyenyak. Coba saja!
5. Gunakan Prompt Jika Bingung Mau Mulai
Saat mengalami writer’s block, prompt atau panduan journaling bisa sangat membantu. Berikut beberapa ide yang bisa kamu coba:
- “Hal yang paling aku syukuri minggu ini…”
- “Satu momen yang ingin aku ulang lagi adalah…”
- “Sesuatu yang ingin aku maafkan dari diriku…”
Kawan juga bisa mencari prompt khusus untuk healing, self-love, atau produktivitas sesuai kebutuhan emosimu saat itu.
Saat dibaca ulang, journaling bermanfaat untuk refleksi diri. Foto: Monstera Pexels.com
6. Jangan Terlalu Kaku atau Perfeksionis
Ini penting: journaling bukan ajang pamer tulisan indah atau tata bahasa yang sempurna. Tidak apa-apa kalau tulisanmu berantakan, penuh coretan, atau tidak selesai. Kawan sedang berdialog dengan diri sendiri, bukan menulis novel untuk dicetak.
Semakin Kawan membebaskan dirimu, semakin jujur tulisanmu, dan semakin terasa manfaatnya.
7. Beri Tema Mingguan atau Tantangan Kreatif
Agar tidak monoton, kawan bisa mencoba membuat tema mingguan seperti:
Minggu 1: Self-love
Minggu 2: Impian masa kecil
Minggu 3: Mengelola emosi
Minggu 4: Kenangan indah
Kawan juga bisa ikut tantangan journaling 30 hari, yang kini banyak beredar di media sosial atau komunitas journaling. Tantangan ini bisa jadi cara menyenangkan untuk membentuk kebiasaan positif.
Jurnal Bukan Sekadar Tulisan, Tapi Jejak Pertumbuhan
Menjadikan journaling sebagai bagian dari rutinitas bukan berarti kawan harus selalu konsisten tanpa celah. Ada kalanya Kawan akan melewatkan satu atau dua hari, dan itu tidak apa-apa. Yang penting adalah kawan menyadari bahwa setiap kalimat yang Kawan tulis adalah bentuk perhatian dan kasih sayang untuk diri sendiri.
Jadi, yuk, mulai ambil pena dan menulis. Siapa tahu, melalui lembar-lembar jurnal itu, Kawan bisa menemukan kembali dirimu yang sempat hilang, mengobati luka yang belum sembuh, atau sekadar merasa lebih utuh sebagai manusia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News