Sudah jadi rahasia umum jika Liga Arab merupakan organisasi yang mendukung penuh dan kompak mengakui kedaulatan Indonesia pasca-kemerdekaan. Mesir, salah satu anggota Liga Arab, adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
Mesir jugalah yang meyakinkan negara-negara Liga Arab lainnya hingga akhirnya kompak dan mau mengakui Indonesia sebagai negara berdaulat. Mesir secara de facto mengakui kemerdekaan Indonesia pada 22 Maret 1946, dan berlanjut secara de jure pada 10 Juni 1947.
Setelah Mesir, baru negara lainnya, seperti Suriah, Lebanon, Yaman, hingga Arab Saudi ikut memberikan pengakuan pada Indonesia.
Menariknya, sebelum Mesir, Palestina juga sudah memberikan pengakuan kedaulatan. Namun, pengakuan ini diberikan jauh sebelum Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, yakni pada 6 September 1944.
Walaupun begitu, tidak dapat dipungkiri jika Palestina juga menjadi negara sahabat Indonesia yang getol mendukung kemerdekaan Indonesia sejak awal.
Apa Itu Liga Arab?
Liga Arab atau Arab League (dalam bahasa Arab disebut Al-Jāmiʿah al-Duwal al-ʿArabiyyah) adalah organisasi regional bagi negara-negara Arab di Timur Tengah dan sebagian Afrika. Liga ini dibentuk pada 22 Maret 1945 di Kairo.
Liga Arab didirikan atas inisiasi Mesir dan didukung oleh Suriah, Lebanon, Irak, Transyordania (sekarang Yordania), Arab Saudi dan Yaman. Tujuan utamanya adalah mendekatkan hubungan antarnegara Arab lewat politik, budaya, ekonomi, dan sosial.
Organisasi ini juga muncul atas kekhawatiran tentang pembagian wilayah kolonial pascaperang dan penolakan terhadap munculnya negara Yahudi di tanah Palestina. Liga Arab menjadi ‘rumah’ bagi 22 negara, termasuk Palestina.
Selain tujuh founding fathers, negara-negara yang kini menjadi anggota Liga Arab adalah Libya, Sudan, Tunisia, Maroko, Kuwait, Aljazair, Bahrain, Oman, Qatar, Uni Emirat Arab, Mauritania, Somalia, PLO (sekarang Palestina), Djibouti, dan Komoro.
Tiap anggota punya satu suara di Dewan Liga, di mana keputusan hanya mengikat negara-negara yang memilih mereka. Kawan, seiring berjalannya waktu, Liga Arab juga menandatangani perjanjian bersama terkait pertahanan militer.
Namun, tahukah Kawan GNFI jika liga ini pernah menangguhkan keanggotaan Mesir selama 10 tahun? Saat itu, kondisi internal Liga Arab cukup kacau, utamanya yang berkaitan dengan isu Israel dan Palestina.
Mesir menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada 26 Maret 1979. Tentu langkah ini ditentang oleh Liga Arab karena dianggap sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan Palestina. Saking panasnya perselisihan ini, anggota Liga Arab memilih untuk menangguhkan keanggotaan Mesir dan memindahkan kantor pusatnya dari Kairo ke Tunis.
Hal ini cukup unik mengingat Mesir adalah negara yang mengusulkan dibentuknya Liga Arab. Akan tetapi, pada 1989, Liga Arab menerima Mesir untuk menjadi anggota kembali dan pada akhirnya, kantor pusat Liga Arab juga dikembalikan di Kairo.
Sekarang, beberapa negara Liga Arab juga sudah menormalisasi hubungan dengan Israel, seperti Bahrain, Uni Emirat Arab, Maroko, Yordania, dan Sudan. Hal ini tentu saja menuai kecaman keras dari Palestina.
Mengapa Liga Arab Mengakui Kemerdekaan Indonesia?
Tak bisa dipungkiri, ‘kompaknya’ beberapa anggota Liga Arab untuk mengakui Indonesia juga mendorong negara lain untuk ikut memberikan pengakuan serupa. Mesir juga dianggap sebagai negara yang sangat berjasa untuk membantu Indonesia untuk mendapatkan pengakuan kedaulatannya di dunia.
Salah satu alasan besar mengapa Liga Arab mengakui kemerdekaan Indonesia adalah solidaritas kuat sebagai sesama umat Muslim. Meskipun Indonesia bukanlah negara Muslim, tetapi mayoritas penduduknya beragama Islam.
Bahkan, Abdurrahman Azzam Pasya—Sekretaris Jenderal Liga Arab saat itu—membawa masalah ini ke forum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dengan berbagai upaya, Si Sekjen melakukan diplomasi dengan banyak negara, termasuk Amerika Serikat dan Australia untuk membahas agresi militer Belanda di Indonesia.
Pada akhirnya, pada 18 November 1946, berkat perjuangan tokoh-tokoh pahlawan Indonesia yang didukung penuh oleh Liga Arab, dalam agenda Sidang Dewan Liga Arab, terbit anjuran agar negara anggota untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.
Tak heran jika negara pendiri Liga Arab menjadi negara-negara awal yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Berkat ini, Indonesia berhasil memperoleh dukungan internasional sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News