kkn t ipb university peringati hari mangrove sedunia ajak mitigasi bencana banjir rob di indramayu - News | Good News From Indonesia 2025

KKN-T IPB University: Peringati Hari Mangrove Sedunia, Ajak Mitigasi Bencana Banjir Rob di Indramayu

KKN-T IPB University: Peringati Hari Mangrove Sedunia, Ajak Mitigasi Bencana Banjir Rob di Indramayu
images info

KKN-T IPB University: Peringati Hari Mangrove Sedunia, Ajak Mitigasi Bencana Banjir Rob di Indramayu


Dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia yang jatuh pada Sabtu, 26 Juli 2025, mahasiswa KKN-T IPB University melakukan pelestarian lingkungan dengan menanam mangrove di pesisir Blok Kebon, Pantai Samboja, Desa Eretan Kulon, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi simbol, tetapi juga bagian dari program mitigasi bencana berbasis ekosistem yang dirancang oleh mahasiswa selama masa pengabdian mereka di desa.

Desa Eretan Kulon merupakan wilayah pesisir yang dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan frekuensi banjir rob. Air laut yang naik hingga ke permukiman warga menyebabkan terganggunya aktivitas harian, kerusakan jalan, dan berkurangnya kenyamanan hidup masyarakat pesisir.

“Rob” bahkan menjadi momok tersendiri, terutama saat musim angin barat dan bulan-bulan dengan gelombang tinggi. Dalam kondisi seperti ini, keberadaan vegetasi pelindung seperti mangrove menjadi kebutuhan yang mendesak.

baca juga

Melihat kondisi tersebut, mahasiswa IPB University berinisiatif melakukan penanaman mangrove sebagai bentuk intervensi lingkungan yang berdampak jangka panjang.

Kegiatan penanaman melibatkan 24 peserta, termasuk mahasiswa KKN-T Desa Eretan Kulon, mahasiswa KKN-T Desa Eretan Wetan, masyarakat dari kedua desa, Dinas Kehutanan Jawa Barat, serta komunitas lingkungan lokal “Tunas Karya” yang telah lama aktif menjaga kelestarian pesisir. 

Aktivitas ini turut disambut baik oleh masyarakat yang selama ini terdampak langsung banjir rob.

Jenis mangrove yang ditanam dalam kegiatan ini adalah Rhizophora mucronata, spesies mangrove yang dikenal kuat dalam menahan abrasi serta mampu membentuk akar yang kompleks untuk menahan tanah dan meredam energi ombak.

Penanaman bibit mangrove dan propagul disuplai oleh Dinas Kehutanan Jawa Barat, sementara arahan teknis dalam proses penanaman difasilitasi oleh komunitas Tunas Karya.

Kolaborasi ini menunjukkan pentingnya sinergi antara mahasiswa, pemerintah, komunitas, dan masyarakat dalam membangun ketahanan ekosistem secara kolektif.

Mangrove berfungsi vital dalam menjaga keseimbangan pesisir. Selain sebagai pelindung alami dari abrasi dan banjir rob, mangrove juga berperan dalam menjaga kualitas air, menjadi tempat pemijahan berbagai jenis ikan dan biota laut, serta menyerap karbon dalam jumlah besar sebagai bagian dari solusi perubahan iklim.

Menanam mangrove sama halnya dengan menanam perlindungan untuk masa depan.

Koordinator KKN-T Desa Eretan Kulon, Rakha Dwi Laksono, menegaskan pentingnya pelestarian lingkungan lewat kegiatan seperti ini.

Ia menyampaikan bahwa kegiatan penanaman mangrove ini diharapkan menjadi langkah awal bagi masyarakat untuk terus aktif menjaga kawasan pesisir, bahkan setelah program KKN berakhir.

baca juga

“Kami harap aksi ini tidak berhenti sampai di sini. Kegiatan ini bisa menjadi pemantik semangat warga, terutama generasi muda, untuk terus menjaga ekosistem mangrove yang selama ini menjadi penopang penting kehidupan di pesisir. Semoga mangrove yang kami tanam hari ini dapat tumbuh kuat dan menjadi pelindung nyata dari abrasi bagi masyarakat Eretan Kulon,” ujar Rakha.

Tidak hanya menjadi bagian dari program kerja mahasiswa, penanaman mangrove juga memiliki nilai edukasi dan kampanye lingkungan.

Keterlibatan lintas usia dalam kegiatan ini mencerminkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan dapat tumbuh dari kesadaran kolektif, bukan hanya dari satu generasi. Hal ini menjadi langkah awal untuk menanamkan nilai pelestarian sejak dini.

Lebih jauh, kegiatan ini juga membuka ruang komunikasi lintas desa. Kolaborasi antara mahasiswa KKN-T Desa Eretan Kulon dan Eretan Wetan menjadi bukti bahwa persoalan lingkungan tidak mengenal batas administratif.

Semua pihak bertanggung jawab terhadap keberlanjutan wilayahnya masing-masing, terlebih yang saling terhubung secara geografis seperti dua desa ini.

Dengan semangat gotong royong, mahasiswa IPB University mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melihat mangrove bukan hanya sebagai tanaman pesisir, tetapi sebagai investasi jangka panjang.

Hari Mangrove Sedunia bukan sekadar peringatan simbolis. Menjadi momentum untuk menyadarkan kita bahwa menjaga alam hari ini berarti menyelamatkan generasi esok.

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KI
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.