serunya belajar ecoprint mahasiswa kkn t inovasi ipb ajak siswa mis al husna berkreasi dengan alam - News | Good News From Indonesia 2025

Serunya Belajar Ecoprint: Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB Ajak Siswa MIS Al-Husna Berkreasi dengan Alam

Serunya Belajar Ecoprint: Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB Ajak Siswa MIS Al-Husna Berkreasi dengan Alam
images info

Serunya Belajar Ecoprint: Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB Ajak Siswa MIS Al-Husna Berkreasi dengan Alam


KKN atau Kuliah Kerja Nyata merupakan ajang mahasiswa dalam mengabdikan dirinya kepada masyarakat. Salah satu kegiatan pengabdian yang menarik dan inspiratif ditunjukkan oleh mahasiswa KKN IPB dengan mengadakan kegiatan edukatif bertema seni dan lingkungan di SD MIS Al-Husna.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN IPB memperkenalkan teknik ecoprint kepada siswa-siswi kelas 4 dalam melalui aktivitas yang penuh warna, keceriaan, dan pembelajaran bermakna.

Tidak hanya mengenalkan seni cetak alami, kegiatan ini juga harapannya menjadi media untuk menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan sejak usia dini melalui pengalaman langsung yang menyenangkan dan berkesan.

Apa Itu Ecoprint?

Ecoprint merupakan suatu teknik pencetakan motif alami terhadap kain menggunakan bahan-bahan dari alam seperti daun, bunga, serta batang tumbuhan.

Teknik ini menghasilkan karya yang memiliki nilai estetika yang tinggi dan bersifat ramah lingkungan dikarenakan tidak menggunakan bahan kimia sintetis yang berbahaya bagi lingkungan.

Ecoprint bekerja dengan memanfaatkan pigmen alami yang berasal dari tumbuhan, dimana pigmen tersebut nantinya akan melekat pada kain melalui proses penekanan.

Rangkaian Kegiatan Ecoprint di MIS Al-Husna

Kegiatan dimulai dengan penjelasan singkat dari mahasiswa mengenai apa itu ecoprint, bahan-bahan yang digunakan, serta langkah-langkah pembuatannya. Sesi pembukaan ini dibuat interaktif dengan menunjukkan contoh kain hasil ecoprint dan menanyakan pendapat siswa tentang bentuk, warna, dan motifnya.

Hal ini mendorong keingintahuan siswa dan memicu kreativitas mereka sejak awal.

Setiap siswa mendapatkan seperangkat alat dan bahan yang telah disiapkan oleh tim KKN, seperti:

  • Totebag katun putih yang sudah direndam dengan larutan tawas dan soda ash selama ±20 jam untuk membantu penyerapan warna,
  • Plastik sebagai alas kerja,
  • Palu kayu untuk memukul daun agar tercetak di atas kain,
  • Daun dan bunga segar yang bebas dipilih sesuai kreativitas masing-masing siswa.

Kreativitas dan Keceriaan Anak-anak

Para siswa sangat senang saat mulai menyusun daun-daun menjadi pola yang mereka inginkan. Ada yang membentuk pola hati, bunga, kupu-kupu, hingga pola acak yang estetik. Mereka sangat antusias ketika melihat hasil cetakan daun yang perlahan muncul saat daun mulai dipukul menggunakan palu kayu. Suara ketukan palu terdengar di seluruh halaman sekolah, menjadi irama keceriaan hari itu.

Proses memukul daun bukan hanya kegiatan fisik semata, tetapi juga menjadi sarana melatih koordinasi tangan dan motorik halus anak. Beberapa siswa terlihat bekerja sama, saling membantu memegang kain atau menunjukkan posisi terbaik untuk mencetak daun.

Proses pembuatan Ecoprint

Setelah semua daun tercetak dengan baik, kain dibiarkan mengering sementara. Warna alami dari daun terlihat tercetak indah dan bervariasi, tergantung dari jenis dan kesegarannya. Beberapa daun memberikan warna hijau tua, kuning kecokelatan, bahkan keunguan.

Nilai Edukatif dan Lingkungan

Melalui kegiatan ini, para siswa diajak untuk lebih mengenal lingkungan sekitar mereka dan menyadari bahwa tumbuhan tidak hanya memiliki fungsi ekologis tetapi juga dapat menjadi sumber daya untuk berkarya secara kreatif.

Mahasiswa KKN IPB menekankan pentingnya menjaga kelestarian alam dan tidak mengambil tumbuhan secara berlebihan. Mereka juga menjelaskan bahwa kegiatan seperti ecoprint dapat menjadi alternatif untuk mengurangi penggunaan pewarna sintetis dalam industri tekstil yang selama ini dikenal sebagai salah satu penyumbang limbah terbesar.

Kegiatan ini juga memiliki muatan nilai lokal karena mengangkat potensi desa Gunung Mulya. Misalnya, penggunaan daun jambu biji yang mudah ditemukan di pekarangan warga menjadi bukti bahwa kearifan lokal bisa diangkat dalam kegiatan pembelajaran yang menarik.

Selain nilai lingkungan, siswa juga belajar tentang kesabaran, kerapian, dan proses menghargai karya sendiri. Mereka diajak untuk tidak terburu-buru dan menikmati setiap proses penciptaan, dari memilih daun hingga menata pola dan mencetaknya dengan hati-hati.

Momen Manis Penutup

Hasil Ecoprint Kelas 4 MI Al Husna

Setelah seluruh siswa selesai mencetak daun-daun di atas totebag, mereka diajak untuk menunjukkan hasil karya masing-masing dengan penuh antusias. Sebagai penutup, kami bertanya kepada mereka, "Totebag-nya mau dipakai untuk apa, nih?"

Tanpa ragu dan hampir serempak, mereka menjawab dengan semangat, “Mengaji!!!” Jawaban itu tentu menjadi momen manis sekaligus menunjukkan bahwa hasil karya ecoprint yang mereka buat tak hanya menjadi kenang-kenangan, tetapi juga akan digunakan untuk kegiatan positif sehari-hari. 

Harapan dan Dampak Jangka Panjang

Kegiatan ecoprint ini diharapkan tidak hanya berhenti sebagai aktivitas sehari, tetapi menjadi inspirasi bagi siswa dan pihak sekolah untuk terus mengembangkan kreativitas yang ramah lingkungan. Guru-guru di SD MIS Al-Husna menyambut baik kegiatan ini dan berharap ada program lanjutan yang bisa memperluas keterampilan siswa dalam bidang seni dan lingkungan.

Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB sendiri merasa bangga bisa berbagi ilmu dan melihat dampak langsung dari kegiatan mereka. Melalui kegiatan kecil seperti ini, mereka turut menanamkan semangat cinta lingkungan dan kreativitas sejak usia dini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.