program peterpan inovasi kkn t ipb 2025 untuk pemberdayaan petani desa tremes sidoharjo wonogiri - News | Good News From Indonesia 2025

Program PETERPAN: Inovasi KKN-T IPB 2025 untuk Pemberdayaan Petani Desa Tremes, Wonogiri

Program PETERPAN: Inovasi KKN-T IPB 2025 untuk Pemberdayaan Petani Desa Tremes, Wonogiri
images info

Program PETERPAN: Inovasi KKN-T IPB 2025 untuk Pemberdayaan Petani Desa Tremes, Wonogiri


Desa Tremes, yang berada di Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri, merupakan desa agraris karena mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Secara keseluruhan, Desa Tremes memiliki potensi yang besar pada sektor pertaniannya.

Namun, tahukah Kawan bahwa para petani di Desa Tremes masih menghadapi berbagai tantangan? Beberapa di antaranya adalah ketergantungan pada pupuk kimia serta kurangnya pemahaman mengenai inovasi pertanian yang modern.

Melihat kondisi tersebut, tim KKN-T IPB 2025 Desa Tremes, WonogiriKab02, berinisiatif melaksanakan program PETERPAN (Petani Tremes Pandai) sebagai upaya untuk memberikan solusi nyata terhadap permasalahan yang ada di lapangan.

Untuk merancang program yang tepat sasaran, tim terlebih dahulu melakukan observasi langsung di lapangan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh para petani setempat. Hasil observasi menunjukkan adanya 5 isu utama.

Pertama, pemanfaatan limbah organik rumah tangga dan sisa pertanian seperti limbah jagung masih sangat terbatas, padahal bahan-bahan ini memiliki potensi besar untuk diolah menjadi pupuk organik berkualitas.

[Dokementasi Pribadi]
info gambar

[Dokementasi Pribadi]


Kedua, tingginya ketergantungan pada pupuk kimia tidak hanya membebani biaya produksi, tetapi juga dapat merusak kesuburan tanah dalam jangka panjang. Ketiga, masih rendahnya pemahaman petani mengenai pengendalian hama terpadu.

Keempat, minimnya akses informasi terhadap varietas unggul. Dan kelima, rendahnya pemanfaatan teknologi digital dalam mendukung aktivitas pertanian.

Program PETERPAN dilaksanakan pada Senin, 28 Juli 2025, di Balai Desa Tremes dengan antusiasme luar biasa dari masyarakat. Sebanyak 42 petani dari 7 dusun: Tremes, Jatiwayang, Nunggulan, Mojorejo, Semanding, Kerok, dan Sudimoro, hadir untuk mengikuti kegiatan ini.

Partisipasi yang merata dari seluruh dusun menunjukkan betapa tingginya minat petani untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan mereka.

[Dokumentasi Pribadi]
info gambar

[Dokumentasi Pribadi]


Kegiatan ini dirancang dengan enam materi utama yang sangat praktis dan aplikatif. Materi pertama membahas pembuatan pupuk organik cair (POC) menggunakan galon sebagai media fermentasi.

baca juga

Petani diberitahu cara sederhana mengolah limbah rumah tangga menjadi pupuk bernutrisi, yang tidak hanya menekan biaya produksi, tetapi juga menjadi solusi pengelolaan limbah yang ramah lingkungan.

Materi kedua mengulas strategi pengendalian hama terpadu. Materi ini sangat relevan mengingat keluhan para petani terhadap serangan berbagai hama seperti patah leher padi, blas padi, bulai jagung, wereng, dan walang sangit.

Petani dibekali pengetahuan untuk mengenali dan mengendalikan hama secara efektif tanpa ketergantungan penuh pada pestisida kimia.

Materi ketiga memperkenalkan varietas padi unggul IPB 3S, yang dikenal tahan hama dan penyakit serta memiliki hasil panen tinggi di berbagai kondisi lahan.

Selanjutnya, pada materi keempat, petani dikenalkan pada platform IPB Digitani, sebuah aplikasi digital yang menyediakan layanan pertanian, mulai dari konsul tani, forum tani, hingga tanya pakar. Peserta juga langsung dipandu untuk mendaftar dan mencoba penggunaannya.

Bagian paling menarik adalah demonstrasi langsung pembuatan POC. Para peserta tidak hanya menonton, tetapi terlibat aktif dalam proses pembuatan POC berbahan limbah organik rumah tangga, larutan EM4, molase, dan air bersih.

Proses fermentasi dalam galon tertutup dijelaskan detail, termasuk durasi dan indikator kematangan pupuk.

Tim juga menunjukkan Organic Soil Treatment berbahan limbah jagung dan kotoran hewan yang sudah diolah, sehingga peserta bisa melihat langsung karakteristik pupuk organik yang siap pakai.

Semua peserta menunjukkan antusiasme tinggi, terutama saat sesi demonstrasi. Mereka aktif bertanya, berbagi pengalaman, dan bahkan ikut membantu proses pembuatan POC. Hal yang menggembirakan, banyak peserta berkomitmen untuk membuat POC secara mandiri.

Antusiasme tersebut berlanjut pada sesi tanya jawab, ketika Ketua Gapoktan Tremes mengajukan pertanyaan mengenai ketersediaan benih padi IPB 3S dalam jumlah besar. Ini menunjukkan minat serius untuk mengadopsi varietas unggul dalam skala luas, yang berpotensi meningkatkan produktivitas pertanian di seluruh desa.

Sementara itu, pengenalan platform IPB Digitani juga disambut positif dengan banyak peserta yang langsung mendaftarkan akun dengan pendampingan tim.

baca juga

Felipe Carlito Manurung, Koordinator Desa WonogiriKab02 sekaligus Penanggung Jawab program PETERPAN, mengungkapkan rasa syukurnya, "Kami sangat bersyukur dan senang karena para petani Tremes sangat antusias dalam kegiatan ini. Para petani hebat Tremes memerhatikan satu per satu informasi yang disampaikan oleh kami dengan seksama dan teliti. Jika ada yang tidak mereka mengerti, mereka tidak ragu untuk menanyakan kepada kami. Kami berharap bahwa informasi dan pengetahuan yang kami berikan dapat berguna untuk para petani di Desa Tremes, serta dapat memajukan Desa Tremes di sektor pertanian."

[Dokumentasi Pribadi]
info gambar

[Dokumentasi Pribadi]


Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KW
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.