Dilansir dari Sistem Informasi Bendungan dan Waduk (SINBAD), bendungan merupakan bangunan yang berupa urukan tanah, batu, dan beton, yang dibuat selain untuk menahan dan menampung air, limbah tambang, atau menampung lumpur sehingga terbentuk waduk.
Sedangkan oleh Mediakonstruksi, bendungan telah ada sejak zaman peradaban kuno lebih dari 5000 tahun lalu. Wilayah pertama yang tercatat menggunakan bendungan ialah Mesopotamia yang difungsikan untuk mengendalikan banjir dari Sungai Tigris dan Efrat.
Di Indonesia, terdapat sebanyak 240 bendungan dengan volume ketersediaan air mencapai 5.796,83 juta m³.
Bendungan menjadi bangunan yang penting untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia misalnya mencegah banjir, mengairi lahan pertanian, perikanan, juga menjadi pembangkit listrik.
Bendungan Membantu Memenuhi Kebutuhan Dasar Masyarakat
Bendungan merupakan memiliki peran yang penting dalam kehidupan manusia, karena dapat menjadi sumber air bersih untuk dikonsumsi. Air yang disimpan biasanya belum tercemar dan dapat diolah menjadi air minum untuk konsumsi masyarakat.
Jika air yang ditampung di bendungan memiliki pengairan yang besar dan bersih. Hal tersebut juga dapat memenuhi kebutuhan konsumsi air untuk masyakarakat di daerah terpencil.
Bendungan Menyimpan Cadangan Air di Musim Kemarau
Bendungan berfungsi untuk menampung air yang terkadang kebutuhannya tidak seimbang dengan ketersediaannya. Terdapat waktu di mana air berlimpah. Namun, juga ada waktu di mana air sulit didapatkan, karena jumlah dan kualitas air bergantung pada lokasi dan musim.
Untuk itu, bendungan berfungsi untuk menyimpan kelebihan air di musim hujan agar bisa digunakan kembali saat musim kemarau, ketika kebutuhan air biasanya lebih tinggi.
Bendungan Bermanfaat untuk Pengairan
Bendungan kerap difungsikan sebagai sumber utama irigasi. Melalui bendungan, tidak hanya untuk meningkatkan ketersediaan air bagi pertanian. Namun, juga meningkatkan keandalan irigasi yang berdampak langsung pada produktivitas pertanian.
Dilansir dari laman Majalahlintas.com, salah satu bendungan yang menjadi pilar utama dalam pengairan adalah Bendungan Karian di Kabupaten Lebak, Banten.
Bendungan Karian memberikan manfaat irigasi untuk lebih dari 20 ribu hektar lahan pertanian, juga berfungsi untuk mitigasi banjir dengan kapasitas reduksi mencapai 1.193 m³/detik.
Bendungan menjadi Sumber Penghasil Listrik
Bendungan menjadi sumber energi terbarukan yang berfungsi sebagai penghasil listrik, atau yang biasa disebut sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Cara kerjanya yakni dengan memanfaatkan energi dari air yang tersimpan pada bendungan.
Air yang dialirkan dari bendungan menuju turbin, dan membuat turbin berputar. Putaran tersebut menggerakkan generator untuk menghasilkan energi listrik.
Besarnya listrik yang dihasilkan tergantung pada dua hal, yakni jumlah air yang mengalir dan ketinggian jatuhnya air (sering disebut head). Semakin banyak volume air dan semakin tinggi posisi jatuhnya air, semakin besar pula energi yang bisa dihasilkan.
Bendungan Dimanfaatkan sebagai Tempat Wisata
Bendungan kerap kali dijadikan tempat wisata oleh masyarakat, hal tersebut tentunya memengaruhi perekonomian warga sekitar. Salah satu bendungan yang dijadikan tempat wisata ialah bendungan terbesar di Indonesia yakni Bendungan Jatiluruh yang terletak di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat.
Pengunjung dapat menyusuri sungai-sungai kecil di sekitar bendungan dengan menggunakan perahu, juga terdapat sebuah villa dan penginapan bagi yang ingin menginap.
Bendungan Berfungsi sebagai Sarana Transportasi
Bendungan dapat dimanfaatkan sebagai jalur transportasi karena perahu-perahu kecil dapat melintasi sungai dengan membawa berbagai muatan, baik itu penumpang ataupun bahan makanan hingga barang-barang lainnya. Transportasi air ini mampu mengangkut muatan dalam jumlah cukup besar sekaligus.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
