komposita inovasi tim kkn ipb 2025 dalam pemanfaatan sampah organik di desa cibeureum wetan - News | Good News From Indonesia 2025

KOMPOSITA: Inovasi Tim KKN IPB 2025 dalam Pemanfaatan Sampah Organik di Desa Cibeureum Wetan

KOMPOSITA: Inovasi Tim KKN IPB 2025 dalam Pemanfaatan Sampah Organik di Desa Cibeureum Wetan
images info

KOMPOSITA: Inovasi Tim KKN IPB 2025 dalam Pemanfaatan Sampah Organik di Desa Cibeureum Wetan


Dari tahun ke tahun, IPB University mengirimkan mahasiswa ke berbagai daerah di Nusantara untuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Di IPB sendiri ada 2 jenis KKN yang diselenggarakan yaitu KKN Tematik dan KKN Literasi. KKN Tematik adalah program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dengan fokus pada tema atau isu tertentu yang relevan dengan kebutuhan masyarakat di suatu lokasi.

KKN Literasi dilakukan dengan adanya kerjasama dengan Perpusnas dalam meningkatkan minat baca dan memberi berbagai fasilitas anak untuk belajar dan bermain. Tujuan dari dilaksanakannya KKN ini memberikan pengalaman belajar di lapangan bagi mahasiswa, mengembangkan softskill, dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat agromaritim.

40 hari di lokasi KKN masing-masing, setiap mahasiswa harus mampu memberikan inovasi maupun program pengembangan SDM yang sesuai dengan potensi dan masalah dalam daerahnya sendiri. 

Salah satu program luaran kegiatan KKN yang dilakukan mahasiswa IPB University setelah dilakukannya analisis potensi di Desa Cibeureum Wetan, Kec. Cimalaka, Kab. Sumedang ialah mengubah sampah organik menjadi pupuk kompos dengan penambahan EM4 yang melibatkan ibu-ibu PKK dan KWT.

Dilaksanakan pada hari Sabtu 12 Juli 2025 program “KOMPOSITA: Pupuk Kompos dari Limbah Rumah Tangga” bertempat di Rumah Pintar Al-Barokah. Alasan dibalik pemilihan sasaran program kerja “KOMPOSITA” ini adalah ibu-ibu karena mayoritas pekerjaan perempuan dewasa di desa ini sebagai petani dan ibu rumah tangga yang mana berkaitan dengan sampah dapur dan pupuk untuk tanaman. 

Keberangkatan ide sosialisasi pembuatan pupuk kompos ini awalnya dari analisis potensi wilayah yang mana 2 dari 3 dusun disini mayoritas profesi masyarakat bekerja sebagai petani palawija, sayuran perkebunan, dan hidroponik.

Juga, adanya Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) bersebelahan dengan Desa Cibeureum Wetan yang meresahkan masyarakat dan aparat desa karena merusak lingkungan yang dulunya asri. 

Sebagai inisiator dan generasi muda, tim KKN IPB ingin membantu penyelesaian permasalahan sampah yang kerap tidak menemukan titik terang. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi upaya pengurangan sampah yang nantinya dapat menjadi kebiasaan berkelanjutan. 

Kegiatan Komposita 

Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan berupa sosialisasi cara pembuatan dan demonstrasi pembuatan kompos tersebut. Materi yang diberikan disampaikan secara langsung dan adanya pemberian brosur dengan tujuan agar materi lebih mudah diingat.

Upaya melibatkan langsung ibu-ibu dalam demonstrasi pembuatan pupuk supaya dapat mempraktekkan langsung di rumah dan menjadi kegiatan yang berkelanjutan. Semua alat dan bahan yang digunakan sangat mudah diperoleh yaitu sampah organik, EM4, gula yang sudah dicairkan, wadah tertutup, pengaduk, dan pisau pencacah.

Proses anaerob yang terjadi dapat mengubah sampah organik menjadi pupuk selama kurang lebih 3 minggu tergantung seberapa banyak sampah dan EM4 yang digunakan. 

Setelah rangkaian kegiatan KOMPOSITA mahasiswa KKN melakukan monitoring pada kompos yang dibuat setiap tiga hari sebagai bentuk keberlanjutan program untuk memantau proses fermentasi serta memberikan pendampingan lanjutan.

Namun, dalam pelaksanaan monitoring ditemukan kendala berupa hasil kompos yang mulai mengeluarkan bau tidak sedap setelah beberapa hari fermentasi. Hingga saat ini, tindakan korektif belum sempat dilakukan sehingga diperlukan evaluasi dan intervensi lanjutan.

Dari kegiatan ini, warga mendapatkan keterampilan dasar dalam pembuatan kompos dan diharapkan dapat melanjutkan praktik ini secara mandiri. 

Harapan Ke Depan

Kegiatan KOMPOSITA di Desa Cibeureum Wetan tidak hanya sebatas memberikan keterampilan baru, tetapi juga menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah.

Tim KKN IPB 2025 berharap, melalui program ini ibu-ibu desa dapat menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing, mendorong keluarga dan tetangga untuk ikut serta dalam pengolahan sampah organik.

Dengan demikian, program KOMPOSITA bukan hanya sekedar kegiatan KKN, tetapi merupakan upaya kecil namun berdampak besar untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, produktif, serta berdaya saing tinggi dalam sektor pertanian.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.