dari kkn t untuk desa teknologi incinerator sederhana ramah lingkungan solusi mahasiswa kkn mengurangi sampah di desa klepu - News | Good News From Indonesia 2025

Dari KKN-T untuk Desa: Teknologi Incinerator Sederhana Ramah Lingkungan

Dari KKN-T untuk Desa: Teknologi Incinerator Sederhana Ramah Lingkungan
images info

Dari KKN-T untuk Desa: Teknologi Incinerator Sederhana Ramah Lingkungan


Pengelolaan sampah masih menjadi tantangan besar di banyak desa Indonesia, termasuk Desa Klepu, Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo. Minimnya sarana pengolahan sampah serta kebiasaan masyarakat yang belum optimal dalam memilah dan mengelola limbah rumah tangga, seringkali mengakibatkan penumpukan sampah di sekitar permukiman.

Kondisi ini bukan hanya mengganggu estetika lingkungan, tetapi juga memicu berbagai permasalahan kesehatan, seperti meningkatnya potensi penyakit akibat lingkungan yang kotor.

Berangkat dari permasalahan tersebut, sekelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB berinisiatif menghadirkan solusi inovatif melalui program Teknologi Tepat Guna berupa pembuatan insinerator sederhana ramah lingkungan.

Alat ini dirancang untuk membantu masyarakat Desa Klepu mengurangi volume sampah secara efektif dan berkelanjutan.

Inovasi Insinerator Sederhana yang Ramah Lingkungan

Insinerator merupakan alat pembakar sampah yang memanfaatkan proses pembakaran untuk mengurangi volume limbah. Namun, insinerator sederhana hasil inovasi mahasiswa KKN-T ini memiliki keunggulan dibandingkan pembakaran sampah biasa.

Desainnya dirancang khusus agar menghasilkan asap seminimal mungkin, sehingga tidak menimbulkan polusi udara berlebihan dan lebih aman digunakan di lingkungan pedesaan.

Pembuatan insinerator dilakukan secara gotong royong. Mahasiswa mendampingi warga mulai dari tahap perencanaan desain, pengumpulan bahan, hingga proses perakitan dan uji coba. Bahan-bahan yang digunakan juga mudah didapat dan relatif murah, sehingga teknologi ini berpotensi diterapkan secara mandiri oleh masyarakat di masa mendatang.

“Tujuan kami bukan hanya membangun alat, tetapi juga menanamkan kesadaran bahwa sampah harus dikelola dengan bijak. Dengan insinerator sederhana ini, sampah yang tidak dapat didaur ulang bisa dimusnahkan dengan lebih aman,” ujar salah satu mahasiswa KKN-T yang terlibat.

Edukasi dan Sosialisasi: Mengubah Pola Pikir Masyarakat

Program KKN-T tidak berhenti pada pembangunan insinerator semata. Para mahasiswa juga mengadakan kegiatan edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang benar.

Kegiatan ini dilakukan melalui penyuluhan, demonstrasi pembakaran sampah dengan insinerator, hingga diskusi kelompok bersama warga.

Materi edukasi mencakup cara memilah sampah organik dan anorganik, serta penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Sampah organik dapat diolah menjadi kompos, sementara sampah anorganik seperti plastik yang bisa didaur ulang dikumpulkan untuk dijual atau dimanfaatkan kembali.

Adapun sampah residu yang tidak bisa dimanfaatkan diarahkan untuk dimusnahkan menggunakan insinerator.

Kegiatan sosialisasi ini mendapatkan respons positif dari masyarakat. Banyak warga yang awalnya kurang peduli terhadap pengelolaan sampah mulai menyadari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Bahkan, beberapa warga mengusulkan agar ke depan insinerator dapat dikembangkan lebih banyak dan ditempatkan di beberapa titik strategis desa.

Dampak dan Harapan

Program KKN-T IPB di Desa Klepu membuktikan bahwa teknologi tepat guna yang sederhana dapat memberikan dampak signifikan jika diiringi dengan edukasi dan partisipasi aktif masyarakat. Kehadiran insinerator tidak hanya menjadi solusi praktis dalam mengurangi penumpukan sampah, tetapi juga menjadi sarana untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan.

Dengan adanya insinerator ini, sampah yang sebelumnya hanya dibuang sembarangan atau dibakar di lahan terbuka kini dapat dikelola lebih baik. Polusi udara akibat pembakaran terbuka dapat ditekan, dan lingkungan desa menjadi lebih bersih serta sehat. Harapannya, program ini tidak berhenti di Desa Klepu saja, tetapi bisa menjadi contoh dan direplikasi di desa-desa lain.

Mahasiswa KKN-T juga berharap, pemerintah desa bersama masyarakat dapat terus mengembangkan dan merawat insinerator yang sudah dibuat. Ke depan, Desa Klepu diharapkan dapat menjadi role model desa mandiri pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Langkah kecil yang diinisiasi mahasiswa ini membuktikan bahwa solusi terhadap permasalahan lingkungan tidak selalu harus mahal atau rumit. Dengan kolaborasi antara akademisi dan masyarakat, tantangan besar seperti pengelolaan sampah dapat diatasi secara nyata dan berdampak jangka panjang.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AK
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.