Apakah Kawan tahu tentang salah satu minuman tradisional khas Yogyakarta, yakni bir jawa? Apakah Kawan pernah mencicipi minuman tradisional ini sebelumnya?
Bir jawa merupakan salah satu minuman tradisional khas dari daerah Yogyakarta. Minuman tradisional ini diketahui sudah ada sejak masa Sultan Hamengkubuwono VII dulunya.
Tahukah Kawan, meskipun bernama "bir", minuman ini ternyata sama sekali tidak memabukkan. Bahkan bir jawa justru memiliki khasiat yang bagus untuk kesehatan.
Simak penjelasan lebih lanjut terkait minuman tradisional khas Yogyakarta ini dalam artikel berikut.
Asal Usul Bir Jawa
Dinukil dari buku Murdijati Gardjito dan Retnosyari Septiyani yang berjudul Dari Bir Jawa Sampai Wedang Uwuh, 26 Minuman Tradisional Khas Yogyakarta, keberadaan bir jawa sangat erat kaitannya dengan kedatangan bangsa Eropa di Nusantara pada masa lalu. Orang-orang Belanda dan Eropa pada umumnya memiliki kebiasaan meminum minuman beralkohol.
Bir menjadi salah satu minuman yang banyak dikonsumsi oleh orang-orang Belanda pada waktu itu. Orang-orang Belanda mendatangkan bir dari tanah Eropa untuk dikonsumsi di Nusantara pada periode waktu tersebut.
Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol ini lambat laun juga ikut ditiru oleh masyarakat Jawa, khususnya yang berasal dari kalangan elit. Para raja dan bupati juga mulai menyajikan bir ketika menjamu tamu yang berasal dari Belanda.
Namun biaya untuk menyajikan bir pada waktu itu terbilang tinggi. Sebab tidak ada produksi bir yang ada di dalam negeri, sehingga mesti didatangkan dari Eropa.
Seiring berjalannya waktu, muncul inovasi dari pihak Keraton Yogyakarta untuk memodifikasi minuman khas orang Eropa ini. Inovasi ini terjadi pada abad ke-19 saat masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono VII.
Pada masa Sultan HB VII, terdapat minuman tradisional yang terdiri dari berbagai macam rempah, yakni secang, serai, bunga cengkeh, kayu manis, jahe, pala, merica, mesoyi, cabe jawa, dan kapulaga. Lalu muncul inovasi yang menambahkan perasan air jeruk nipis sebelum minuman ini disajikan.
Tambahan ini membuat warna minuman secang tersebut menjadi berubah, dari awalnya merah menjadi oranye. Warna ini menyerupai minuman bir yang berasal dari Eropa.
Atas dasar inilah, minuman tradisional ini kemudian diberi nama bir jawa.
Fungsi di Lingkungan Keraton
Bir jawa memiliki peranannya tersendiri di lingkungan keraton pada masa lalu. Pada saat itu, bir jawa menjadi salah satu alat komunikasi dan politik yang digunakan oleh keraton ketika menjamu tamu dari Belanda.
Dalam sebuah pertemuan penting, minuman bir biasanya disajikan kepada orang-orang penting saja, seperti Sri Sultan, para pangeran, dan tamu-tamu Belanda. Sementara itu, bir jawa akan disajikan kepada hadirin lain yang menghadiri pertemuan tersebut.
Cara ini cukup ampuh agar para hadirin yang hadir tidak mabuk ketika disajikan minuman tradisional tersebut. Selain itu, sajian bir jawa juga efektif dalam menghemat pengeluaran keraton pada waktu itu.
Sebab biaya pembuatan bir jawa lebih terjangkau jika dibandingkan harus mendatangkan bir dari Eropa.
Minuman yang Kaya akan Manfaat
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bir jawa dibuat dengan menggunakan berbagai macam sari rempah. Hal ini membuat minuman tersebut kaya akan manfaat yang bisa didapatkan ketika mengonsumsinya.
Minuman tradisional khas Yogyakarta ini diyakini berkhasiat untuk kesehatan tubuh orang yang meminumnya. Minuman ini berkhasiat untuk mengembalikan stamina dan menghilangkan rasa capek dalam tubuh.
Selain itu, bir jawa juga cocok diminum saat cuaca dingin. Sebab minuman tradisional ini berkhasiat sebagai penghangat badan, sehingga bisa memberikan kebugaran lagi nantinya bagi setiap orang yang mengonsumsinya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News