disemati gelar miracle tree lamtoro punya banyak manfaat ekonomi dan ekologi - News | Good News From Indonesia 2025

Disemati Gelar "Miracle Tree", Lamtoro Punya Banyak Manfaat Ekonomi dan Ekologi

Disemati Gelar "Miracle Tree", Lamtoro Punya Banyak Manfaat Ekonomi dan Ekologi
images info

Disemati Gelar "Miracle Tree", Lamtoro Punya Banyak Manfaat Ekonomi dan Ekologi


Lamtoro (Leucaena leucocephala) merupakan tanaman legum yang mendapat gelar “pohon ajaib” atau miracle tree. Meskipun sering dianggap sebagai semak belukar, tanaman ini menyimpan banyak manfaat ekonomis dan ekologis. 

Lamtoro adalah tanaman multiguna yang dapat mendukung ketahanan pangan, penyediaan pakan ternak berkualitas, hingga upaya restorasi lahan kritis. Pemahaman mendalam tentang tanaman ini sangat penting untuk memaksimalkan potensinya bagi pembangunan berkelanjutan.

Apa Itu Lamtoro? 

Lamtoro adalah tanaman perdu atau pohon kecil yang dapat tumbuh dengan cepat (fast growing) dan termasuk dalam famili Fabaceae (Leguminosae). Ciri khas famili ini adalah kemampuannya untuk bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium di dalam bintil akarnya untuk menambat nitrogen (N2) dari udara, sehingga menyuburkan tanah. 

Tanaman ini diduga berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, namun kini telah tersebar luas di seluruh daerah tropis, termasuk Indonesia.

Di berbagai daerah di Nusantara, lamtoro dikenal dengan berbagai sebutan, yang menunjukkan betapa familiar tanaman ini. Beberapa namanya yang terkenal adalah petai cina (Jakarta, Sumatra), lamtoro (Jawa, Sunda), lamtoro gung (untuk varietas yang lebih besar), peuteuy selong (Sunda), kemlandingan (Jawa), dan kalandingan (Madura). Nama ilmiahnya yang diterima secara universal adalah Leucaena leucocephala.

Klasifikasi ilmiahnya adalah sebagai berikut:

  • Kerajaan: Plantae
  • Divisi: Magnoliophyta
  • Kelas: Magnoliopsida
  • Ordo: Fabales
  • Famili: Fabaceae
  • Genus: Leucaena
  • Spesies: Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit

Ciri-Ciri Lamtoro

Lamtoro memiliki karakteristik morfologis yang mudah dikenali. Secara umum, tanaman ini dapat tumbuh hingga ketinggian 3-20 meter, tergantung pada varietas dan kondisi lingkungannya. Varietas unggul yang sering ditanam (Leucaena leucocephala cv. Tarramba dan Cunningham) dapat tumbuh menjadi pohon yang cukup tinggi.

Daunnya majemuk menyirip ganda (bipinnate) dengan anak daun yang kecil-kecil dan berbentuk memanjang. Susunan daunnya yang rindung dan rapat memberikan naungan yang baik. 

Bunganya berbentuk bulat seperti bola berwarna putih kekuningan, tersusun dalam rangkaian di ujung batang. Bunga ini sangat disukai oleh lebah, sehingga lamtoro juga merupakan tanaman pakan nektar yang baik. Buahnya berbentuk polong pipih dan panjang, yang ketika muda berwarna hijau dan berubah menjadi coklat tua mengilap ketika matang. 

Setiap polong berisi 15-30 biji. Bijinya berbentuk oval, pipih, dan keras, berwarna coklat mengilap. Biji inilah yang sering disebut sebagai "petai cina" dan dapat dikonsumsi. Akarnya merupakan sistem akar tunggang yang dalam dan kuat, mampu menjangkau air di dalam tanah dan mencegah erosi.

baca juga

Pemanfaatan Lamtoro

Daun lamtoro memiliki kandungan protein yang sangat tinggi (sekitar 25-30%), sehingga merupakan sumber protein nabati yang excellent untuk ternak ruminansia seperti sapi, kambing, dan domba. 

Daunnya yang mudah dicerna dapat diberikan langsung sebagai pakan hijauan, dijadikan silase, atau dikeringkan untuk dibuat menjadi tepung daun lamtoro (leaf meal) sebagai campuran konsentrat. Penggunaan lamtoro sebagai pakan dapat mengurangi ketergantungan pada konsentrat pabrikan yang harganya mahal. S

Sebuah penelitian yang dimuat dalam Jurnal Ilmu Nutrisi Ternak Tropis menunjukkan bahwa substitusi konsentrat dengan tepung daun lamtoro hingga level tertentu dapat meningkatkan pertambahan bobot badan pada domba.

Biji lamtoro muda ("petai cina") dapat diolah menjadi berbagai macam makanan, seperti campuran sayur, tumisan, atau bahkan keripik. Biji tersebut kaya akan protein dan lemak. 

Namun, penting untuk diperhatikan bahwa biji lamtoro mengandung asam amino non-protein called mimosine, yang dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan efek negatif seperti kerontokan rambut pada manusia dan toksisitas pada hewan non-ruminansia. Proses perendaman dan perebusan dapat mengurangi kandungan mimosine secara signifikan.

Selain itu, lamtoro adalah tanaman pionir untuk memperbaiki tanah yang tandus. Akarnya yang bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium mampu mengubah nitrogen atmosfer menjadi bentuk yang dapat diserap tanaman. 

Daun dan rantingnya yang rontok juga akan terdekomposisi menjadi bahan organik yang menyuburkan tanah. Karena itu, lamtoro sering ditanam dalam sistem agroforestri, tumpangsari, atau sebagai tanaman pagar untuk menjaga kesuburan lahan.

Batang lamtoro yang sudah tua memiliki nilai kalori yang tinggi, sehingga sangat baik dijadikan kayu bakar. Kayunya juga dapat diolah menjadi arang yang berkualitas baik. Dengan pertumbuhannya yang cepat, lamtoro menjadi sumber energi terbarukan yang sangat menjanjikan untuk masyarakat pedesaan.

Sistem perakaran lamtoro yang dalam dan kuat sangat efektif untuk menahan tanah dari erosi, terutama di lahan-lahan dengan kemiringan curam. Kemampuannya tumbuh di tanah yang kurang subur membuatnya menjadi pilihan utama dalam program penghijauan dan rehabilitasi lahan bekas tambang atau lahan kritis.

Dengan segudang manfaat ini, tak heran jika lamtoro disebut sebagai tanaman multi-purpose tree species. Revitalisasi penanaman dan pemanfaatan lamtoro secara bijak, dengan memperhatikan manajemen kandungan mimosine-nya, dapat menjadi salah satu solusi dalam menghadapi tantangan pakan ternak, kesuburan tanah, dan ketahanan energi di masa depan.

baca juga

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.