empriani maria ina magi membawa sumba melek literasi lewat sekolah alam dyatame - News | Good News From Indonesia 2025

Empriani Maria Ina Magi, Membawa Sumba Melek Literasi Lewat Sekolah Alam Dyatame

Empriani Maria Ina Magi, Membawa Sumba Melek Literasi Lewat Sekolah Alam Dyatame
images info

Empriani Maria Ina Magi, Membawa Sumba Melek Literasi Lewat Sekolah Alam Dyatame


Kawan GNFI pasti tahu bahwa pendidikan merupakan salah satu tonggak dan tolak ukur dari keberhasilan sebuah negara, namun seperti yang telah kita ketahui bersama, tingkat pendidikan di Indonesia masih sangat memprihatinkan. 

Hal ini dapat dilihat dengan tingkat literasi yang rendah dari siswa di Indonesia. Rendahnya literasi disebabkan dari berbagai faktor seperti minimnya akses ke bahan bacaan yang berkualitas, kualitas pendidikan yang tidak merata hingga kurangnya minat membaca sejak usia dini. 

Menurut data UNESCO diukur dari tingkat literasi dunia, seperti dikutip dari CNBC Indonesia, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, yakni sebesar 0,001 persen. Ini berarti, dari 1.000 orang Indonesia, hanya ada 1 orang yang memiliki minat baca. 

Sedangkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengungkapkan bahwa 75 persen anak berusia 15 tahun memiliki kemampuan membaca namun tidak memahami konteks dari bacaan tersebut. Lebih lanjut, Mu'ti mengatakan bahwa kesenjangan dari kualitas belajar antarwilayah turut menajdi tantangan tersendiri, khususnya Indonesia bagian timur, sehingga butuh intervensi yang lebih untuk mengatasi ketertinggalan tersebut, sebagaimana dikutip dari Tempo.

Persoalan besar tersebut memantik Empriani Maria Ina Magi menjadi penyambung ilmu bagi anak-anak di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, dengan mendirikan Sekolah Alam Dyatame. Perempuan asli SBD tersebut mendedikasikan dirinya untuk memajukan pendidikan di tanah kelahirannya. Seperti apa kisah inspiratifnya? Yuk! Kawan GNFI, simak selengkapnya di bawah ini! 

Kisah Inspiratif Dyatame, Berawal dari Mengajar sang Adik Bahasa Inggris 

Dilansir dari Pos-Kupang, Empriani Magi memulai Dyatame semenjak masih bekerja di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumba Barat Daya. Awalnya Empriani hanya mengajarkan adiknya Bahasa Inggris, dari situlah kedua teman adiknya pun ikut belajar bersama.

Dyatame berdiri pada tanggal 25 April 2017 dengan tiga murid pertamanya, yaitu adiknya dan dua teman adiknya. Namun, lama-kelamaan banyak teman-teman adiknya yang ikut bergabung hingga akhirnya Dyatame menjadi rumah bagi 260 anak didik.

Tak hanya Bahasa Inggris, Empriani juga mengajarkan pelajaran lainnya seperti Matematika, Bahasa Indonesia, Biologi hingga kelas melukis dan menyanyi. Tentu saja, Empriani tidak sendirian mengajar, Empriani mengatakan bahwa ia dibantu oleh para relawan dari Sumba maupun relawan yang datang dari daerah lain.

Sekolah Alam Dyatame yang awalnya hanya memfokuskan diri di desa kelahiran Empriani, Desa Mareda, kini telah ada di beberapa desa tetangga. Hingga kini, Dytame memiliki murid dari berbagai kalangan usia, dari usia anak-anak tingkat SD, SMP, hingga SMA. 

Tak hanya itu, di Dyatame pembelajaran dilakukan dengan cara yang fun, yakni belajar sambil bermain, bernyanyi hingga praktik eksperimental di lapangan. Selain itu diluar kegiatan belajar, Empriani juga mengajarkan anak-anak untuk mengolah sampah, menggelar acara seni, hingga membersihkan sungai.

baca juga

Melepaskan Pekerjaan Demi Memajukan Pendidikan Sumba 

Empriani Magi yang sebelumnya bekerja di Dinas Lingkungan Hidup SBD lebih memilih melepaskan pekerjaanya demi mendidik anak-anak didiknya. Lulusan Sarjana Teknik Universitas Nusa Cendana tersebut bahkan tidak memiliki riwayat pendidikan keguruan.

Namun nalurinya untuk memajukan pendidikan di Sumba muncul ketika ia melihat banyak anak-anak di sekitarnya masih mengalami kesulitan dan membuthkan bimbingan dalam belajar. Empriani yang melihat bahwa bahkan ada anak SMA yang bahkan belum bisa menggabungkan kata-kata menjadi kalimat yang benar, baginya keadaan ini tidak akan berubah jika tidak ada yang memulai.

Meski sekolah tersebut ia mulai dengan peralatan yang sangat sederhana, perlahan Dyatame mulai berkembang berkat bantuan para relawan dan donasi yang diberikan. Baginya, pendidikan adalah salah satu jalan untuk mengubah keadaan saat ini. 

baca juga

Apresiasi SATU Indonesia Awards Untuk Jejak Perjuangan Literasi Empriani Magi 

Pengabdian dan dedikasi Empriani bersama para relawan dalam memajukan literasi di Tanah Sumba berhasil membawa komunitas ini memenangkan SATU Indonesia Awards pada 2018. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas perjuangannya menumbuhkan semangat literasi melalui pendidikan di Sekolah Alam Dyatame. 

Melalui upayanya dalam mendorong minat baca, menulis dan literasi anak-anak muda Sumba, menunjukan bahwa tantangan tersebut dapat diatasi dengan solusi lokal, yaitu sekolah alam. Sekolah Alam Dyatame merupakan alternatif bagi anak-anak untuk mengenal dunia yang lebih luas dengan pendidikan yang kreatif. 

Empriani Magi dan para relawan mengajarkan anak-anak tidak hanya materi, namun juga dengan pendekatan yang kreatif. Sehingga Dyatame, menjadi harapan baru bahwa meski daerah kecil di ujung timur, semangat mencerdaskan generasi muda tetap ada.

Kisah Empriani Magi dan Dyatame merupakan sebuah langkah kecil dari wujud nyata peningkatan mutu pendidikan serta sumber daya manusia di Sumba Barat Daya. Melalui SATU Awards, semoga Empriani Magi terus menjadi inspirasi lahirnya generasi muda yang membawa perubahan bagi pelosok negeri Indonesia. 

#kabarbaiksatuindonesia 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AN
FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.