mengenang munir dan affan kurniawan bersama haram band hardcore dari new york - News | Good News From Indonesia 2025

Mengenang Munir & Affan Kurniawan Bersama Haram, Band Hardcore dari New York

Mengenang Munir & Affan Kurniawan Bersama Haram, Band Hardcore dari New York
images info

Mengenang Munir & Affan Kurniawan Bersama Haram, Band Hardcore dari New York


Sosok Munir Said Thalib dan Affan Kurniawan tidak hanya dikenang oleh masyarakat Indonesia, melainkan juga publik internasional. Band asal New York, Amerika Serikat (AS), bernama Haram pun ikut mengenang dua sosok itu.

Sebagaimana diketahui, Munir adalah aktivis hak asasi manusia Indonesia yang juga tewas dibunuh dengan cara diracun saat berada di atas pesawat terbang pada 2004 lalu. Sementara itu, Affan merupakan pengemudi ojek online yang wafat usai dilindas oleh kendaraan Korps Brimob Polri di tengah aksi unjuk rasa di Jakarta pada akhir Agustus 2025 lalu.

Haram mengenang Munir dan Affan lewat album terbarunya yang bertajuk Why Does Paradise Begin in Hell?. Foto kedunya terpampang dalam rilisan fisik edisi Indonesia album tersebut.

Di booklet album yang terdiri dari beberapa halaman, terdapat dua halaman yang menampilkan peta Indonesia berwarna hitam dengan latar belakang putih dan merah. Terdapat foto wajah Affan dan Munir disertai nama lengkap keduanya.

Di halaman yang sama, terdapat tulisan "Merdeka dari Penderitaan" dan "Merdeka dari Korupsi". Ada pula catatan kasus orang hilang pada 1997-1998.

Album Why Does Paradise Begin in Hell? dirilis oleh Disaster Records, label rekaman independen yang berbasis di Bandung, Jawa Barat. Di dalamnya, terdapat 12 lagu dari Haram yang disajikan dalam bentuk cassette tape.

Sebagai band cadas, Haram memang kerap mengangkat isu sosial dalam karya-karyanya. Lewat lagu-lagunya yang keras, Haram yang tahun ini genap berusia 10 tahun biasa menyinggung perkara penindasan dan ketidakadilan.

Oleh karena itulah, bagi Haram, tampil di panggung bukan sekadar aktivitas bermusik, melainkan juga aksi protes. Haram menjadikan panggung musik sebagai tempat untuk menyuarakan pernyataan sikap.

Haram memang terbentuk dari adanya penindasan dan ketidakadilan di AS, tepatnya setelah tragedi 11 September yang meluluhlantakkan gedung World Trade Center (WTC). Saat itu, kebencian dan diskriminasi terhadap Muslim serta orang-orang keturunan Timur Tengah dan Asia Selatan mengalami peningkatan. 

Vokalis Haram, Nader Haram, merasakan betul bagaimana masalah serius itu hadir. Kebetulan, Nader sendiri adalah warga AS keturunan Timur Tengah. Orangtuanya berasal dari Lebanon yang melarikan diri ke AS saat negeri tersebut dilanda perang saudara. Di New York, mereka kemudian membangun hidup baru.

Berada di tengah situasi tak mengenakkan setelah 9/11, Nader mencoba melawan itu semua lewat musik dan band yang dibentuknya.

"Ini adalah cara saya untuk memulihkan trauma saya," ujar Nader dalam wawancara yang dipublikasikan Bandcamp tentang lirik lagu Haram.

Nader mengalami sendiri diskriminasi itu saat ia menjadi satu-satunya siswa Muslim di sebuah sekolah Katolik saat tragedi 9/11 terjadi. Menurutnya, itu adalah kali pertama ia merasakan Islamophobia. Awalnya, Nader berpikir jika hal tersebut akan hilang dengan sendirinya, namun nyatanya justru semakin parah.

Pernah suatu ketika, Nader sedang berbicara dalam Bahasa Arab dengan pamannya. FBI kemudian mendatanginya dan bertanya macam-macam. FBI kemudian juga datang ke rumah hingga sempat membuatnya khawatir bakal dibawa oleh petugas.

baca juga

Haram Pernah Tampil di Jakarta

Tahukah Kawan jika Haram pernah tampil di Indonesia?

Ya, Haram pernah tampil di Indonesia, tepatnya di Rossi Musik Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Sabtu (20/7/2019). Saat itu, Haram ambil bagian dalam gigs yang diselenggarakan oleh Emptyhead Collective, Grieve Records dan Maternal Disaster.

Haram tidak sendiri. Mereka berbagi panggung dengan sejumlah band lain seperti Masakre, Peace Or Annihilation, dan Hong!. Adapun Haram menjadi penampil penutup dalam gigs tersebut.

Di hadapan penonton, Haram sukses membuat suasana menjadi riuh. Bahkan, Nader sempat melakukan aksi mencengangkan dengan lompat dari panggung ke arah kerumunan penonton.

baca juga

 

 

 

 

 

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aulli Atmam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aulli Atmam.

AA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.