Tanah yang subur dan mata air melimpah merupakan anugerah bagi Desa Kanreapia. Dua sumber daya ini adalah faktor utama yang menjadikan Desa Kanreapia penghasil 20 ton sayuran per hari hingga mendapat julukan desa sayuran. Nama Kanreapia sendiri berasal dari dua kata yaitu "Kanre" dan "Api" yang berarti terbakar dan api. Penamaan ini merujuk pada peristiwa kebakaran yang melanda desa pada tahun 1921.
Istilah api pada nama Kanreapia menjadi pemantik semangat pemuda desa bernama Jamaluddin. Pemuda yang berhasil menempuh pendidikan hingga Magister ini pulang setelah menempuh pendidikan panjang dengan niat membangun desanya. Pilihan ini bukan tanpa alasan, karena dari 4733 penduduk Desa Kanreapia, sebanyak 252 orang masih masuk dalam kategori buta huruf atau buta aksara. Jamaluddin memiliki misi khusus untuk membangun literasi tidak hanya bagi petani tapi juga anak keturunan mereka.
Dengan niat tersebut Jamaluddin bersama teman-temannya menginisiasi rumah baca sederhana di lahan bekas kandang bebek yang kemudian diberi nama Rumah Koran. Visi utama dari Rumah Koran ini adalah memajukan desa dan pertanian. Sementara misi yang diusung adalah Rumah Koran Berbagi: Berbagi Ilmu, Berbagi Info, Berbagi Alat Pertanian dan Berbagi Sayur. Inisiasi ini membawa Jamaluddin menjadi penerima anugerah Satu Indonesia Awards dari Astra pada tahun 2017 dan membuat Desa Kanreapia diberi predikat Kampung Berseri Astra pada tahun 2021.
Predikat Kampung Berseri Astra ini juga membuat kegiatan Rumah Koran lebih terarah berkat bantuan Astra. Rumah Koran saat ini tidak hanya menjadi rumah baca tapi juga menjadi rumah yang memberi banyak manfaat dengan beragam program yang dijalankan. Setiap program didasarkan pada tiga hal yaitu promosi, edukasi dan pasar tani dalam rangka mengenalkan potensi Desa Kanreapia pada khalayak luas.
Edukasi dilakukan dalam rangka menjalankan literasi lingkungan melalui kegiatan sekolah alam untuk memperkenalkan pada anak dan pemuda petani tentang pentingnya menjaga alam dan mengembangkan potensi desa. Selain itu, edukasi ini bisa menjadi jalan untuk membuat pertanian terus produktif dengan melahirkan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Kegiatan-kegiatan seperti menjaga mata air, bertani organik dan membuat embung pertanian menjadi cara mewujudkan pertanian berkelanjutan.
Pasar Tani dijalankan untuk menghadapi ancaman tantangan ke depan ketika produksi lebih tinggi dari permintaan pasar. Inovasi pasar tani dari konvensional menjadi online menjadi solusi dari ancaman tersebut. Kegiatan ini juga diiringi dengan memberi edukasi pada para petani yang mahir melakukan promosi secara online.
Rumah Koran juga menjadi wadah berbagi pengalaman antar petani dan menjadi ajang meningkatkan pengetahuan di lingkungan kelompok tani. Petani melalui Rumah Koran juga menjalankan program Berbagi Hasil Panen ke panti asuhan, pondok pesantren dan warga yang membutuhkan. Semangat berbagi baru-baru ini diwujudkan dengan program pembagian 100 caping pada petani.
KBA Kanreapia dapat menjadi contoh bahwa hadirnya satu sosok bisa membawa perubahan besar bagi desa. Semangat memajukan desa yang didukung peran serta masyarakat bisa menyalakan semangat warga dan pertanian di KBA Kanreapia.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News