Laron adalah salah satu jenis serangga yang sering menarik perhatian karena kemunculannya yang massal dan serentak. Serangga ini mudah dikenali berkat tubuhnya yang ramping, warna cokelat muda, dan dua pasang sayap panjang yang mudah lepas. Dalam kehidupan sehari-hari, laron biasanya terlihat terbang di sekitar sumber cahaya pada malam hari, terutama di tempat terbuka atau dekat pemukiman masyarakat.
Secara biologis, laron adalah fase dewasa dari rayap yang bertugas untuk reproduksi dan membentuk koloni baru. Pada tahap ini, laron meninggalkan sarang dan terbang untuk mencari pasangan sebelum membentuk koloni di lokasi lain. Meskipun hidupnya singkat, laron memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, karena proses reproduksinya membantu memperbarui populasi rayap.
Kehadiran laron juga memiliki makna simbolis dan kultural dalam masyarakat. Dalam berbagai tradisi di Indonesia, munculnya laron sering dianggap sebagai pertanda perubahan musim, datangnya hujan, atau bahkan sebagai tanda keberkahan.
Lalu, apa sebenarnya yang menjadi faktor utama laron muncul? Dan kapan biasanya laron akan muncul?
Penyebab dan Waktu Kemunculan Laron
Munculnya laron secara mendadak pasti sering menarik perhatian kawan GNFI, terutama saat malam hari ketika atau setelah hujan. Serangga kecil bersayap ini biasanya terbang di sekitar sumber cahaya dan muncul dalam jumlah yang sangat banyak.
Bagi sebagian orang, fenomena ini dianggap sebagai tanda datangnya musim hujan atau perubahan cuaca. Namun, di balik kepercayaan tersebut, ada penjelasan ilmiah yang menjelaskan penyebab dan pola kemunculan laron yang berkaitan dengan siklus hidupnya.
Laron bukan hanya sekadar serangga yang muncul tanpa alasan. Dalam siklus biologi, laron adalah fase dewasa dari rayap yang sedang dalam proses reproduksi.
Munculnya laron di permukaan tanah menandakan suatu proses alami untuk mencari pasangan dan membentuk koloni baru. Faktor-faktor lingkungan seperti suhu udara, kelembapan, dan perubahan musim menjadi penyebab utama keluarnya laron dari sarangnya secara bersamaan.
Menurut merdeka.com, faktor lain yang turut menjadi penyebab kemunculan laron adalah laron memiliki kecenderungan untuk mendekati sumber cahaya karena mereka memiliki perilaku fototaksis positif, yaitu ketertarikan terhadap cahaya terang. Perilaku ini memudahkan hewan tersebut bernavigasi di malam hari. Akibatnya, lampu-lampu di rumah sering kali menjadi tempat berkumpul bagi laron saat mereka keluar dari sarang.
Disamping itu, kehangatan dari pencahayaan bagi laron juga memiliki sedikit pengaruh pada kemunculan hewan ini. Dilansir dari detik.com, hewan yang terbang secara berkoloni ini muncul karena mencari kehangatan sehingga mereka tertarik pada cahaya seperti lampu.
Hal yang Perlu Dilakukan Ketika Laron Masuk ke Dalam Rumah
Memasuki musim penghujan ini, ketika laron masuk ke dalam rumah, langkah awal yang bisa diambil kawan adalah mengurangi cahaya terang di dalam atau sekitar rumah. Karena laron memiliki ketertarikan terhadap cahaya, menggunakan lampu dengan intensitas yang rendah dapat membantu mengurangi jumlah serangga yang masuk.
Jika memungkinkan, matikan lampu luar untuk sementara atau gunakan lampu berwarna kuning yang redup, yang tidak terlalu menarik bagi laron. Selain itu, menutup pintu dan jendela serta memasang jaring halus di ventilasi juga dapat menjadi cara yang efektif untuk mencegah laron masuk lebih banyak.
Langkah kedua adalah memanfaatkan alat sederhana untuk mengatasi laron yang sudah masuk. Kawan bisa menggunakan kipas angin untuk mengusir hewan tersebut karena hembusan angin dapat mengganggu kemampuan terbang laron.
Selain itu, kawan juga dapat menempatkan wadah berisi air di bawah lampu juga bisa berfungsi sebagai perangkap. Laron yang mendekati cahaya akan jatuh ke dalam airdan tidak dapat terbang kembali.
Setelah laron mati dan sayapnya mulai rontok, tahap selanjutnya adalah melakukan pembersihan. Gunakan sapu lembut atau penyedot debu untuk mengangkat sayap dan bangkai laron agar tidak menempel pada lantai atau perabotan.
Selain itu, membersihkan area sekitar lampu dan ventilasi juga sangat penting, karena bagian-bagian tersebut sering menjadi tempat berkumpulnya laron.
Langkah terakhir adalah memastikan kebersihan dan kondisi rumah setelah serangan laron berkurang. Tutup celah-celah pada ventilasi atau lantai yang bisa memudahkan laron masuk dan menjadi tempat bersarang rayap, serta pastikan area di sekitar rumah tetap kering dan bersih.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
