fakta menarik tentang warna sayur dan buah yang memengaruhi selera makan - News | Good News From Indonesia 2025

Fakta Menarik tentang Warna Sayur dan Buah yang Memengaruhi Selera Makan

Fakta Menarik tentang Warna Sayur dan Buah yang Memengaruhi Selera Makan
images info

Fakta Menarik tentang Warna Sayur dan Buah yang Memengaruhi Selera Makan


Pernahkah Kawan menyadari kalau sewaktu memilih buah atau sayur di pasar atau swalayan, mata kita lebih mudah tertarik pada yang warnanya cerah dan segar, seperti apel merah yang mengilap, wortel oranye yang segar, atau brokoli hijau gelap yang tampak renyah?

Tanpa sadar, warna-warna ini memengaruhi pilihan dan selera makan kita. Fenomena ini berkaitan dengan pigmen alami pada buah dan sayur, yang tidak hanya memberi warna, tetapi juga menandakan kualitas dan kandungan gizi.

baca juga

Pigmen adalah senyawa yang memberi warna pada tumbuhan. Pigmen yang umum ditemui pada sayur dan buah antara lain klorofil, karotenoid, dan antosianin.

Klorofil memberi warna hijau, karotenoid menghasilkan warna kuning hingga oranye, sementara antosianin memberi warna merah, ungu, atau biru.

Pigmen ini tidak hanya menarik mata, tetapi juga bermanfaat bagi tubuh. Beta-karoten pada wortel dan labu tidak hanya memberi warna oranye, tetapi juga diubah menjadi vitamin A yang baik untuk mata dan kulit. Antosianin pada blueberry dan kubis ungu bersifat antioksidan, membantu melawan radikal bebas dalam tubuh.

Selain memberikan manfaat kesehatan, pigmen juga menandakan tingkat kematangan. Buah atau sayur dengan warna pekat biasanya lebih matang dan lebih manis dibandingkan yang pucat. Sebagai contoh, wortel oranye cerah menandakan kandungan beta-karoten tinggi, sedangkan wortel pucat biasanya kurang manis dan nutrisi lebih rendah.

Menariknya, warna buah dan sayur juga memengaruhi persepsi rasa. Makanan yang cerah atau kontras cenderung dianggap lebih manis atau segar, meski rasa sebenarnya sama. Misalnya, stroberi merah cerah diasosiasikan dengan rasa manis matang, sementara stroberi pucat atau hijau dianggap kurang manis. Mata dan otak bekerja sama saat menilai makanan sehingga warna menjadi “indikator visual” sebelum lidah benar-benar merasakan rasa.

Fenomena ini menjelaskan mengapa jus buah berwarna cerah atau smoothie dengan kombinasi warna-warni sering terlihat lebih menggugah selera dibandingkan minuman berwarna pucat. Industri makanan memanfaatkan hal ini untuk menarik konsumen, baik melalui tampilan produk di toko maupun di media sosial.

Selain orang dewasa, anak-anak juga cenderung lebih tertarik dengan makanan berwarna-warni. Banyak orang tua memanfaatkan hal ini untuk membuat anak lebih mau makan sayur dan buah. Salad buah atau sayur dengan kombinasi warna hijau, merah, kuning, dan oranye tidak hanya menarik mata, tetapi juga membuat makan lebih menyenangkan.

Fenomena ini memanfaatkan psikologi warna, karena warna cerah diasosiasikan dengan kesegaran dan rasa manis, membuat anak lebih termotivasi untuk mencoba.

Di Indonesia, warna alami sayur dan buah juga dimanfaatkan dalam kuliner tradisional. Klepon hijau dari pandan, dodol merah dari gula aren dan pewarna alami bit, atau bubur sumsum putih yang diberi sirup gula merah adalah sejumlah contoh nyata. Penggunaan pigmen alami membuat makanan terlihat menarik tanpa mengurangi rasa dan nilai gizi.

baca juga

Warna sayur dan buah memengaruhi selera makan karena mata kita tertarik pada tampilan yang cerah dan kontras. Pigmen alami yang memberi warna juga menandakan kualitas, kematangan, dan kandungan nutrisi sehingga warna menjadi panduan visual sebelum lidah merasakan rasa. Fenomena ini berlaku bagi semua usia, dari anak-anak hingga orang dewasa, dan dimanfaatkan dalam masakan tradisional maupun industri makanan modern.

Jadi, saat memilih buah atau sayur, ingatlah bahwa warna yang menarik bukan hanya indah di mata, tetapi juga memberi informasi tentang rasa, kualitas, dan manfaat bagi tubuh.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SP
FS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.