Di zaman yang sudah serba digital saat ini, pastinya semua sistem, penyimpanan data, pengelolaan server, hingga kebutuhan bisnis pun sudah bergantung pada layanan digital.
Melihat hal tersebut, akhirnya banyak bermunculan inovasi teknologi yang dirancang khusus untuk menyediakan sumber daya komputasi dan teknologi tersebut bernama cloud computing. Apa sih cloud computing itu?
Melansir dari si.ft.unesa.ac.id, menjelaskan bahwa Cloud Computing merupakan sebuah teknologi yang menyediakan sumber daya komputasi, seperti penyimpanan data, server, database, jaringan, dan perangkat lunak melalui internet.
Dengan menggunakan layanan cloud ini pengguna, baik individu atau perusahaan tidak perlu lagi membeli atau mengelola infrastruktur sendiri. Semua kebutuhan komputasi pun dapat diakses hanya melalui akses internet saja.
Lalu, saat ini pun sudah tersedia banyak produk cloud computing yang dapat digunakan oleh perusahaan maupun untuk penggunaan pribadi, contohnya adalah Google Drive, Dropbox, Amazon Web Services, IBM Cloud, dan masih banyak lagi.
Nah, Kawan GNFI ternyata Indonesia juga punya produk layanan cloud yang dirancang oleh anak bangsa. Membanggakan sekali, bukan? Produk tersebut bernama Awanio yang digagas oleh Irfan Y. Pratama.
Langkah Awal Awanio Menuju Kemandirian Teknologi Nasional
Dalam acara talkshow Good Movement beberapa waktu yang lalu, Irfan Y. Pratama membagikan awal kisahnya dalam membangun Awanio.
“Kurang lebih kami bangun Awanio itu dari tahun 2016. 2016 kita bangun bareng sama teman-teman co-founder yang lain, itu setahun 2 tahun terus kita cari first customer untuk bisa lihat dan iterasi terhadap produk kita, apakah bisa fit to market atau enggak. Itu back then 2016,” papar Irfan.
“Jadi setelah kita tahu, produk kita fit to market, karena memang awal-awal itu kita cobain, awalnya tuh ke rekan, temen-temen kita sendiri karena aku memang basenya di IT dan teman-teman co-foundernya memang IT semua. Jadi, kita bisa test the water itu pake lingkup kecil dulu. Setelah lingkup kecil oke, mereka suka dan lain sebagainya. kita mulai iterasi ke customer-customer yang lebih besar. Itu kurang lebih proses awal ya buat awanio kurang lebih 1 sampai 2 tahun iterasi,” lanjut Irfan.
“Tapi kalau di dunia IT, pengembangan teknologi tuh gak akan pernah berhenti, karena kita harus keep up sama yang namanya inovasi. Setiap ada fitur atau kebutuhan market yang baru kita harus bisa fulfill kebutuhan market tersebut sesuai dengan perkembangan zaman,” ujar Irfan.
Tidak sampai di situ, Irfan juga membeberkan tantangan dalam membangun platform cloud lokal.
“Tantangannya itu paling besar adalah meningkatkan awareness dari masing-masing pengguna,apalagi di awal-awal awanio itu adalah produk lokal dan saingannya atau kompetitornya banyak dari luar negeri gitu ya dengan size company yang besar banget tech giant. Jadi, yang kita harus atau tantangan yang paling besar adalah meningkatkan awareness terhadap produk lokal itu bisa bersaing juga lho dengan produk-produk global," ujarnya.
“Nah, setelah kita dapet meyakinkan itu ke customer itu insyaAllah sih ke depannya kita hanya mantain dan menjaga kepercayaan customer yang sudah dikasih ke kita. tapi yang paling besar itu tantangannya adalah yang pertama kita harus meningkatkan awareness dan yang kedua mesti bisa compete dengan pemain global yang sudah besar di luar sana,” jelas Irfan
Inovasi Awanio Diakui Dunia Internasional
Awanio memulai karirnya dengan menyediakan layanan Platform as a Service (PaaS) yang mendukung kebutuhan kliennya akan hosting aplikasi dan data. Lalu, seiring dengan semakin majunya teknologi dan kebutuhan industri, Awanio memperluas layanannya yang tadinya hanya mencakup layanan B2C (Business to Consumer) menjadi B2B (Business to Business)
Dengan memperluas layanannya menjadi B2B, Awanio kini dapat melayani klien yang berasal dari perusahaan-perusahaan lain dengan menawarkan produk yang disebut Cloud Enabler Platform (CEP), dan Hyper Converged Infrastructure (HCI)yang dapat di install langsung di semua infrastruktur TI (Teknologi Informasi) perusahaan client.
Selain itu, Awanio juga menyediakan sebuah perangkat lunak mumpuni dan mudah dikembangkan yang meliputi berbagai macam hal seperti Komputasi, Provisioning Bare Metal, Object Storage, Manajemen Identitas dan Akses, dan masih banyak lagi.
Saat ini, Awanio telah dipercaya oleh banyak perusahaan dan organisasi di berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Belanda, dan Jerman untuk membantu mengoptimalisasikan infrastruktur TI, menyederhanakan pengelolaan infrastruktur, serta mengurangi biaya operasional.
Apresiasi SATU Indonesia Award untuk Awanio
Berkat semangatnya dalam membangun dan mengembangkan teknologi, Awanio sebagai Cloud Enabler Software telah bermitra dengan lebih dari 30 perusahaan teknologi ternama, serta memiliki lebih dari 5.000 pelanggan aktif di 4 negara.
Selain itu, Awanio juga memiliki sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan skor sebesar 98,68% yang artinya hampir semua layanan Awanio berasal dari dalam negeri.
Atas kiprah dan dedikasinya terhadap dunia teknologi, Awanio pun mendapatkan apresiasi dari SATU Indonesia Award 2024 dari Astra.
Irfan Y. Pratama, CEO dari Awanio juga mengatakan, “Kami terinspirasi untuk membangun Awanio karena kami melihat kebutuhan besar di Indonesia untuk memiliki platform berbasis nasional yang dapat mendukung kebijakan dan platform-platform Indonesia agar lebih baik," ujarnya. Dikutip dari bloombergtechnoz.com.
Melihat hal tersebut, kita bisa simpulkan bahwa Indonesia ternyata memiliki potensi yang tinggi dalam mengembangkan sebuah teknologi yang mampu bersaing di kancah global.
Hadirnya Awanio juga menjadi salah satu bukti nyata bahwa layanan cloud buatan anak bangsa juga tidak kalah dengan produk buatan luar negeri.
Semakin maju, terus berinovasi, dan semangat bagi seluruh anak Indonesia dalam mengukir mimpi besarnya!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
