shin tae yong dan revolusi sepak bola indonesia dari disiplin ke prestasi - News | Good News From Indonesia 2025

Shin Tae-yong dan Revolusi Sepak Bola Indonesia, dari Disiplin ke Prestasi

Shin Tae-yong dan Revolusi Sepak Bola Indonesia, dari Disiplin ke Prestasi
images info

Shin Tae-yong dan Revolusi Sepak Bola Indonesia, dari Disiplin ke Prestasi


Masih segar di ingatan, betapa sulitnya publik sepak bola Indonesia menaruh harapan tinggi kepada tim nasional beberapa tahun lalu. Inkonsistensi performa, manajemen yang amburadul, hingga mental bertanding yang rapuh menjadi gambaran klasik yang seolah tak pernah berubah.

Namun, sejak kedatangan Shin Tae-yong pada akhir 2019, situasi itu perlahan mengalami transformasi besar.

Shin Tae-yong bukan sosok sembarangan. Pelatih asal Korea Selatan ini pernah memimpin negaranya di Piala Dunia 2018 dan membawa Korea Selatan menumbangkan Jerman—juara bertahan saat itu.

Ketika ia menerima tawaran melatih Timnas Indonesia, banyak yang ragu. Namun, di balik keraguan itu, Shin Tae-yong membawa sesuatu yang jauh lebih berharga daripada sekadar kemenangan. Sebuah sistem berpikir baru dalam membangun sepak bola nasional.

“Dulu, kita sering berharap pada keberuntungan. Kini, kita mulai percaya pada proses.” Kalimat itu mungkin paling tepat menggambarkan perubahan mental kolektif yang dibangun Shin Tae-yong.

Budaya Disiplin, Fondasi dari Segalanya

Langkah pertama Shin Tae-yong bukanlah mengubah taktik atau strategi bermain, melainkan mengubah mindset pemain. Ia memperkenalkan budaya disiplin yang ketat—sebuah nilai yang sebelumnya jarang tertanam kuat di sepak bola Indonesia.

Dilansir dari CNN Indonesia, Shin Tae-yong dikenal sangat memperhatikan hal-hal kecil, mulai dari pola makan pemain, waktu tidur, hingga kebiasaan sehari-hari. Tak jarang ia menegur pemain yang datang terlambat atau kurang serius dalam latihan.

“Jika ingin menjadi pemain internasional, maka sikap dan kebiasaan pun harus kelas dunia,” tegasnya dalam salah satu sesi latihan.

Pendekatan ini memang keras, tetapi efektif. Para pemain muda mulai memahami arti tanggung jawab dan profesionalisme

Bagi Shin Tae-yong, disiplin bukanlah beban, melainkan pondasi agar mental juara bisa tumbuh. Ia sadar bahwa tanpa karakter kuat, strategi sehebat apa pun tak akan berarti banyak di lapangan.

baca juga

Membangun dari Dasar, Filosofi Sepak Bola Modern

Berbeda dari pelatih sebelumnya, Shin Tae-yong memilih membangun tim nasional dari akar paling dalam—yakni generasi muda. Ia banyak menghabiskan waktu bersama skuad U-19 dan U-23, bukan hanya untuk mencari bakat, tetapi menanamkan filosofi permainan yang sama di setiap level timnas.

Dilansir dari Kompas.com, Shin Tae-yong menekankan pentingnya memahami “struktur permainan” bukan sekadar “mengejar bola.” Filosofi bermainnya berorientasi pada organisasi, kecepatan, dan pressing tinggi—gaya yang menuntut kecerdasan taktik dan kebugaran optimal.

Ia juga memperkenalkan konsep latihan terukur berbasis sains dan data. Latihan fisik pemain kini dipantau dengan perangkat kebugaran modern, termasuk heart rate monitor dan GPS tracker.

Semua itu dilakukan agar setiap pemain bisa mencapai kondisi ideal untuk gaya bermain intens yang ia terapkan.

Selain itu, keputusan STY membuka pintu bagi pemain diaspora juga menjadi langkah berani yang memperluas persaingan sehat di skuad Garuda.

Nama-nama seperti Jordi Amat, Elkan Baggott, dan Sandy Walsh bukan sekadar tambahan tenaga, tetapi simbol bahwa Indonesia kini siap berpikir global tanpa kehilangan identitas nasional.

baca juga

Hasil Nyata di Lapangan

Transformasi itu kini mulai membuahkan hasil. Timnas Indonesia tidak lagi menjadi “pelengkap” dalam kompetisi Asia, melainkan mulai diperhitungkan.

Pada tahun 2024, Timnas U-23 berhasil menembus semifinal Piala Asia U-23—pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sementara itu, Timnas senior tampil impresif di Kualifikasi Piala Dunia 2026, bahkan mampu menahan imbang dan menaklukkan beberapa tim kuat Asia.

Dilansir dari Tempo.co, peringkat FIFA Indonesia melonjak drastis dari posisi 173 ke 131 dalam waktu tiga tahun—lonjakan yang menjadi salah satu yang tercepat di dunia.

Prestasi ini bukan sekadar angka, tetapi bukti bahwa fondasi yang dibangun Shin Tae-yong mulai menunjukkan hasil konkret.

Lebih dari itu, publik kini kembali menaruh kepercayaan pada tim nasional. Stadion kembali penuh, semangat Garuda kembali berkobar.

Warisan Shin Tae-yong, Lebih dari Sekadar Pelatih

Shin Tae-yong bukan hanya pelatih, tetapi arsitek perubahan. Ia tidak sekadar memoles tim untuk meraih kemenangan jangka pendek, melainkan menyiapkan sistem agar generasi berikutnya memiliki fondasi kuat.

Warisan terbesarnya bukan trofi, melainkanmentalitas baru: disiplin, profesional, dan pantang menyerah. Ia menanamkan bahwa sepak bola modern bukan hanya soal skill, tetapi juga soal karakter dan cara berpikir.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.