jejak erizal barnawi memperkenalkan alat musik lampung - News | Good News From Indonesia 2025

Jejak Erizal Barnawi Memperkenalkan Alat Musik Lampung

Jejak Erizal Barnawi Memperkenalkan Alat Musik Lampung
images info

Jejak Erizal Barnawi Memperkenalkan Alat Musik Lampung


Setiap daerah memiliki kebudayaan beragam yang telah diwariskan leluhuru turun temurun. Begitu pula dengan alat musik tradisional di setiap daerahnya lahir dari budaya setempat. Namun, di era yang serba cepat dan mengandalkan teknologi, alat musik tradisional menjadi kurang diminati.

Erizal Barnawi menyadari alat musik tradisional di kampung halamannya hampir tak dikenal. Sebagaimana ia besar dengan pengalaman bermusik, Erizal bertekad memperkenalkan alat musik tradisional Lampung ke masyarakat. Upayanya melestarikan harmoni dari petikan dan dendang alat musik Lampung mengantarnya ke pada peluang besar.

baca juga

Jiwa Bermusik Erizal Tumbuh dari Gitar Pemberian Ayah

Saat berusia 12 tahun, Erizal Barnawi mulai mendalami musik dari gitar yang dibelikan sang ayah. Mulanya, gitar itu adalah pemberian untuk kakaknya, tetapi Erizal yang tertarik mencoba untuk mendalami musik. Musik pertama yang dipelajari oleh Erizal adalah gitar klasik Lampung. Dia mendalaminya sejak SMP hingga SMA. Seiring berjalannya waktu, Erizal juga sering dipanggil untuk mengikuti berbagai acara musik. 

Erizal menekuni jurusan Etnomusikologi di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Jurusan yang mempelajari teori, analitis musik, serta mempelajari bentuk-bentuk seni pertunjukan. Setelah merampungkan perkuliahan S-1, Erizal kembali ke kampung halaman dan mulai mengadakan pelatihan alat musik tradisional kepada anak-anak muda di kampung halamannya. 

Erizal mengklasifikasi asal instrumen alat musik tradisional Lampung berdasarkan sub-etnis (jurai). Lampung yang dibedakan dari dialek bahasanya. Ada sub-etnis Pepadun dan Saibatin. Pepadun adalah masyarakat yang tinggal di pedalaman Lampung. Sementara Saibatin berkediaman di sepanjang pesisir. Misalnya saja, Gambus Tunggal berasal dari bagian daerah pesisir.

Sejauh ini, Erizal sudah cukup banyak memperkenalkan alat musik tradisional Lampung. Alat-alat musik tersebut diantaranya gambus Tunggal, Kulitang, Talo Balak, bendi, gamolan, kompang, dan kendang. 

Selama perjalanannya menekuni musik dan memperkenalkan musik tradisional Lampung, Erizal melanjutkan pendidikan magister Prodi Magister Tata Kelola Seni dengan peminatan Minat Manajemen Budaya dan Pariwisata, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 

Pencapaian Prestasi Erizal Barnawi

Saat diwawancarai oleh Radio Semarang, Erizal mengatakan jika kebijakan pemerintahan Lampung untuk melestarikan musik. Alhasil, banyak lomba-lomba musik dari tingkat SMP, SMA, hingga masyarakat umum pun dapat mengikuti gerakan musik. 

Walau para pelaku bukan sepenuhnya orang asli Lampung, masyarakat telah berbaur hingga menjadi pelopor. Selain memperkenalkan alat musik, berbagai macam acara dari memamerkan kebudayaan, pertunjukan, hingga presentasi. 

Untuk memenuhi kebijakan pemerintah daerah dalam pelestarian musik tradisional hingga budaya Lampung. Erizal juga turut serta dalam berbagai kompetisi. Misalnya saja kompetisi nasional di Aceh, Bali, Sunda, dan Jawa. Kemudian, Pada tahun 2019 silam, Erizal berkompetisi ke Thailand. Serta beberapa negara lainnya ke Mesir, Uni Emirat Arab, Malaysia, dan Singapura. 

Pada tahun 2019, Erizal juga menerbitkan buku berjudul Alat Musik Perunggu Lampung. Buku yang memuat seputar informasi alat musik Lampung. Buku ini bertujuan untuk memperkenalkan alat-alat musik tersebut dengan skala nasional. Kabar baiknya, gamolan telah menjadi warisan tak benda dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Atas dedikasi Erizal melestarikan alat musik tradisional Lampung, Erizal meraih penghargaan SATU Indonesia Award 2022 tingkat provinsi. Suatu pencapaian terbesar yang diraih pemuda asal Lampung dalam melestarikan musik tradisional Lampung. 

Sampai saat ini, Erizal yang berstatus sebagai dosen Seni Musik di UNILA masih aktif mengadakan pelatihan untuk masyarakat dan siswa-siswi di Lampung. Erizal tidak berhenti memperkenalkan alat musik khas Lampung sebagaimana misinya untuk menjaga warisan budaya yang seharusnya tak lekang oleh waktu.

#kabarbaiksatuindonesia

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AW
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.