konservasi lingkungan berkearifan lokal ala desa tapobali - News | Good News From Indonesia 2025

Konservasi Lingkungan Berkearifan Lokal ala Desa Tapobali

Konservasi Lingkungan Berkearifan Lokal ala Desa Tapobali
images info

Konservasi Lingkungan Berkearifan Lokal ala Desa Tapobali


Seiring munculnya aneka masalah terkait lingkungan hidup, khususnya karena dampak negatif perubahan iklim, muncul banyak upaya konservasi lingkungan. Menariknya, dari beragam upaya yang sudah dilakukan, terdapat juga yang melibatkan kearifan lokal, seperti yang terjadi di Desa Tapobali. 

Desa yang terletak di Nusa Tenggara Timur ini melakukan konservasi mata air, yang menjadi sumber kehidupan bagi ratusan kepala keluarga di wilayah tersebut. Upaya ini bertujuan menjaga keseimbangan ekosistem, dan harmoni sosial yang telah diwariskan turun-temurun. Total, terdapat tiga mata air yang jadi sumber utama di wilayah ini, yakni Mata Air Wai Lawe, Mata Air Horoladun, dan Mata Air Kmelafai.

Secara filosofis, mata air yang menjadi pusat konservasi di Desa Tapobali memiliki makna mendalam bagi masyarakat setempat. Air merupakan bagian dari identitas dan spiritualitas mereka. Mereka juga berkeyakinan, menjaga air sama dengan menjaga kehidupan. 

Dari sinilah, muncul kesadaran kolektif untuk melindungi mata air dari ancaman pencemaran, alih fungsi lahan, dan penggundulan hutan yang bisa mengganggu keseimbangan alam. Konservasi ini dilakukan secara gotong royong, melibatkan tokoh adat, komunitas pemuda yang tergabung dalam wadah komunitas Gebetan Crew, dan seluruh lapisan masyarakat.

Proses konservasi dimulai dari langkah sederhana, yakni menjaga kawasan hulu tetap hijau. Di sini, masyarakat menanam kembali tanaman endemik yang sebelumnya ditebang dan memastikan tidak ada aktivitas pertanian intensif di sekitar area tangkapan air. 

Mereka juga membangun pagar alami dari tanaman perdu untuk mencegah erosi dan melindungi area mata air dari hewan ternak. Dilakukan juga pembatasan penggunaan pupuk kimia yang dapat mencemari tanah dan air. Semua langkah ini dijalankan secara konsisten, dengan dukungan lembaga adat dan pemerintah desa yang turut menetapkan peraturan lokal tentang pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan.

Menariknya, terdapat sinergi antara kearifan lokal dan ilmu pengetahuan modern. Masyarakat desa Tapobali bekerja sama dengan akademisi dari universitas terdekat untuk melakukan pemetaan wilayah tangkapan air serta mengukur debit air sepanjang tahun. 

Data ini lalu digunakan untuk memastikan upaya konservasi dapat berjalan efektif dan mampu menjaga kualitas serta kuantitas air. Pendekatan berbasis data ini juga membantu masyarakat memahami bahwa menjaga lingkungan bukan sekadar tradisi, tetapi kebutuhan masa depan. Dengan kondisi yang baik, suplai air bersih, kesuburan tanah, dan udara bebas polusi akan lebih terjamin.

baca juga

Selain dampak ekologis, konservasi mata air di Desa Tapobali membawa manfaat sosial dan ekonomi yang signifikan. Dengan ketersediaan air yang stabil, masyarakat dapat mengembangkan sistem pertanian organik dan budidaya ikan air tawar yang ramah lingkungan. 

Hasilnya kebutuhan kebutuhan rumah tangga tercukupi, sehingga, tingkat kesejahteraan warga pun membaik. Air dari mata air yang telah disterilkan secara alami, bahkan dapat memproduksi air minum isi ulang dalam kemasan sederhana. Dari sini, ada manfaat ekonomi dan lingkungan yang dapat dijaga bersama.

Di sisi lain, konservasi mata air juga memperkuat nilai-nilai budaya dan spiritual. Setiap tahun, masyarakat Tapobali rutin menggelar ritual adat di sekitar mata air sebagai bentuk syukur atas berkah alam. Dalam acara itu, doa dan tarian tradisional dipersembahkan sebagai simbol penghormatan terhadap alam dan leluhur yang telah mewariskan kehidupan. 

Tradisi ini memperkuat kesadaran generasi muda, soal pentingnya menjaga kelestarian sumber air bersih, yang menjadi sumber kehidupan. Lewat tradisi ini juga, generasi muda dapat mengenal jenis-jenis pohon penyangga air, dan menyadari, setiap tetes air patut dijaga.

Pemerintah daerah pun ikut mendukung langkah-langkah yang dilakukan masyarakat desa Tapobali, dalam bentuk program penghijauan berkelanjutan dan pelatihan konservasi air berbasis komunitas. Tapobali kini dijadikan salah satu desa percontohan dalam pengelolaan sumber daya air secara partisipatif di wilayah Nusa Tenggara Timur. 

baca juga

Keberhasilan warga desa Tapobali membuktikan, metode konservasi berbasis kearifan lokal masih efektif. Ketika masyarakat menyatu dengan alam, mereka akan menemukan cara hidup selaras tanpa merusak, sekalipun ada dukungan modernitas seperti teknologi dan data pada prosesnya. Dengan menjaga alam, ada masa depan yang ikut dijaga. 

#kabarbaiksatuindonesia 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

YR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.