Sampah selalu menjadi permasalahan utama di Indonesia tak terkecuali sampah kertas. Dikutp dari universal eco, berdasarkan data SIPSN KLHK sampah kertas menyumbang 10,6% komposisi sampah yang dihasilkan di Indonesia. Menurut data KLHK tahun 2020, sebanyak 12% atau 34,5 ton sampah ini dihasilkan di Indonesia. Sampah kertas sebenarnya mudah terurai di dalam tanah, tapi proses penguraiannya memakan waktu 3 sampai 6 bulan tergantung kondisi tanahnya. Salah satu upaya dalam mengatasi permasalahan sampah kertas adalah dengan mendaur ulang. Upaya ini yang dilakukan Fahry Purnama melalui komunitas Pesawat Kertas.
Pesawat Kertas sendiri berdiri karena keprihatinan Fahry melihat anak-anak kurang mampu yang memiliki masalah ekonomi dan terkendala dalam menempuh pendidikan. Di sisi lain, Fahry juga melihat buruknya kondisi limbah sampah kertas yang ada di tempat tinggalnya, Aceh. Komunitas yang berdiri sejak tahun 2018 ini memilih nama Pesawat Kertas yang berarti mimpi-mimpi anak negeri mampu diterbangkan walau hanya dengan kertas bekas.
Hingga saat ini sudah ada 4 ton sampah kertas yang berhasil diselamatkan melalui program sedekah sampah. Setiap sampah kertas yang dikumpulkan dijual kembali atau diolah kembali. Hasil dari sedekah sampah ini digunakan untuk program beasiswa sampah yaitu pemberian bantuan biaya dan perlengkapan sekolah dan bagi anak yang membutuhkan. Sudah ada 250 penerima yang terbantu berkat program beasiswa sampah ini.
Program rumah kertas dijalankan untuk memberi pelatihan pengolahan sampah kertas menjadi produk kreatif dengan nilai jual tinggi. Pesawat Kertas sudah memberikan pelatihan ini pada 200 anak di panti asuhan dan kelompok ibu-ibu.
Selain itu komunitas Pesawat Kertas juga memiliki program Rumah Kertas. Ini adalah program pelatihan pengolahan kertas bekas bagi anak-anak muda, untuk menumbuhkan jiwa kreatifitas sekaligus membangun kepedulian mereka pada lingkungan. Jadi, komunitas memberikan pelatihan daur ulang untuk mengubah sampah kertas yang ada menjadi produk kreatif yang bernilai jual lebih tinggi. Uang hasil penjualannya bisa untuk menambah penghasilan dan biaya pendidikan. Terakhir program pustaka kertas dijalankan untuk menambah pengetahuan anak-anak dan menjadi tempat pelatihan.
Upaya Fahry Purnama dalam mengubah sampah menjadi berkah membuahkan beragam prestasi. Salah satunya adalah penghargaan Astra SATU Indonesia Awards tahun 2021 di bidang pendidikan. Sebelumnya Fahry juga terpilih mewakili Pesawat Kertas ke Spanyol sebagai peserta Sustainable Development Goals Pemuda Indonesia Penggerak Perubahan (SDG PIPE) pada tahun 2019. Masih pada tahun yang sama pula, Ia juga berhasil meraih penghargaan sebagai Pemuda Pelopor Kemenpora tahun 2019 dan Pemuda Hebat Kemenpora tahun 2019.
Apa yang dilakukan Fahry bersama Pesawat Kertas bisa menjadi contoh bahwa hal baik bisa dimulai dari lingkungan sekitar. Niat mulia Fahry dalam membantu lingkungannya tidak hanya membuahkan prestasi tapi juga kebahagiaan bagi anak-anak penerima beasiswa dan solusi bagi masalah lingkungan.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
