apiet alat masak tradisional dari kalimantan barat untuk penyaring tuak - News | Good News From Indonesia 2025

Apiet, Alat Masak Tradisional dari Kalimantan Barat untuk Penyaring Tuak

Apiet, Alat Masak Tradisional dari Kalimantan Barat untuk Penyaring Tuak
images info

Apiet, Alat Masak Tradisional dari Kalimantan Barat untuk Penyaring Tuak


Banyak alat masak tradisional yang bisa Kawan jumpai di berbagai daerah di Indonesia. Meskipun sudah mulai jarang digunakan, khususnya di kota-kota besar, alat-alat masak ini masih digunakan untuk berbagai macam keperluan tertentu di tengah masyarakat.

Salah satu alat masak tradisional yang bisa Kawan jumpai, khususnya di daerah Kalimantan Barat adalah apiet. Alat masak ini umumnya digunakan oleh masyarakat Dayak yang ada di daerah tersebut.

Lantas apa fungsi apiet serta cara penggunaannya? Simak ulasan lengkap seputar alat masak tradisional dari Kalimantan Barat ini dalam artikel berikut.

Mengenal Apiet, Alat Masak Tradisional dari Kalimantan Barat

Disitat dari buku Dapur dan Alat-Alat Memasak Tradisional Daerah Kalimantan Barat, apiet adalah salah satu alat masak tradisional dari Kalimantan Barat yang sudah digunakan sejak lama di tengah masyarakat. Alat masak ini digunakan untuk menyaring tuak, minuman keras yang terbuat dari tapai.

Alat masak ini umumnya digunakan oleh masyarakat Dayak yang ada di daerah Kalimantan Barat. Terlebih, tuak menjadi salah satu minuman yang dikonsumsi oleh masyarakat di daerah tersebut.

Apiet dibuat dengan menggunakan bahan dasar kayu. Jenis kayu yang digunakan untuk membuat alat masak ini biasanya berasal dari pohon cempedak atau nangka.

Alat masak ini terdiri dari dua bagian, yakni wadah dan pengapitnya. Bagian wadah ini biasanya memiliki panjang 2,5 meter dan berukuran berbeda di setiap ujungnya.

Wadah ini akan dilubangi untuk menghimpit tapai dan menyaring tuak. Kayu yang digunakan sebagai pengapit nantinya disesuaikan dengan lubang yang ada di wadah tersebut.

Alat Penyaring Tuak

Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, apiet digunakan untuk membuat air tuak. Alat ini digunakan untuk menyaring tapai hingga mengeluarkan air tuak.

Alat ini tidak digunakan terus menerus begitu saja. Biasanya apiet akan digunakan jika ada acara atau momen tertentu di tengah masyarakat.

Air tuak biasanya disajikan pada pesta-pesta perkawinan. Selain itu, air tuak juga sering dikonsumsi pada saat menuai padi atau menyambut tamu yang dianggap terhormat.

Biasanya masyarakat akan membuat sendiri apiet ini untuk mereka gunakan. Alat masak tradisional ini juga belum tentu dimiliki oleh setiap masyarakat.

Apiet hanya dimiliki oleh kalangan tertentu saja. Biasanya alat masak ini dimiliki oleh orang-orang yang memiliki kedudukan atau taraf ekonomi yang baik di tengah masyarakat.

Cara Menggunakan Apiet

Cara penggunaan apiet cukup mudah untuk dilakukan. Meskipun demikian, dibutuhkan tenaga agar tapai yang disaring dengan menggunakan alat masak ini bisa mengeluarkan air tuak dengan maksimal.

Pertama, bersihkan lubang yang digunakan untuk memasukkan tabai. Setelah itu, masukkan tapai dengan jumlah tertentu.

Nantinya lubang ini akan ditutup terlebih dahulu. Selanjutnya, ambil kayu pengapit dan posisikan di atas lubang tersebut.

Terakhir, tekan kayu pengapit secara perlahan hingga air tuak keluar dengan maksimal. Kawan bisa melakukan proses mengapit ini berulang-ulang agar air perasan bisa keluar dengan maksimal.

Jangan lupa sediakan juga wadah di bawah lubang apiet untuk menampung air tuak yang keluar dari saringannya. Kawan bisa menyesuaikan wadah yang digunakan agar air tuak bisa tertampung dengan maksimal dan tidak terbuang begitu saja.

Proses ini akan terus dilakukan hingga tidak ada lagi kandungan air di dalam tapai. Nantinya alat masak tradisional ini bisa dibersihkan dan disimpan di tempat yang kering dan jauh dari terik matahari langsung agar awet dan tidak mudah lapuk.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.