dari desa ke global menguatkan ekonomi lokal sebagai fondasi indonesia maju - News | Good News From Indonesia 2025

Dari Desa ke Global, Kuatkan Ekonomi Lokal sebagai Fondasi Indonesia Maju

Dari Desa ke Global, Kuatkan Ekonomi Lokal sebagai Fondasi Indonesia Maju
images info

Dari Desa ke Global, Kuatkan Ekonomi Lokal sebagai Fondasi Indonesia Maju


Kawan GNFI, perjalanan pembangunan ekonomi Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran desa sebagai fondasi kehidupan sosial dan ekonomi bangsa. Selama bertahun-tahun, desa kerap dipandang sebagai wilayah pinggiran.

Namun, dalam dinamika ekonomi modern, desa justru memegang kunci strategis dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Mulai dari sektor pertanian, ekonomi kreatif, hingga pariwisata berbasis budaya, desa menyimpan potensi luar biasa. Ini mampu menopang Indonesia menuju masa depan yang lebih makmur dan berdaya saing global.

Dalam dua dekade terakhir, konsep pemberdayaan ekonomi lokal semakin menjadi fokus utama pembangunan. Pemerintah melalui kebijakan Dana Desa, pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), hingga akselerasi digitalisasi UMKM memberikan ruang besar bagi masyarakat desa untuk mengembangkan potensi ekonomi secara mandiri.

Inisiatif tersebut bukan hanya proyek pembangunan fisik, tetapi juga upaya membangun kapasitas sosial dan ekonomi yang berkelanjutan. Ketika desa bergerak, ekonomi nasional pun ikut berkembang.

baca juga

Kini, transformasi digital menjadi katalis penting bagi ekonomi desa. Produk-produk unggulan desa yang dahulu hanya beredar di pasar lokal mulai mendapat pangsa pasar yang lebih luas melalui e-commerce, media sosial, dan platform digital lainnya.

Fenomena ini memberikan harapan baru bahwa pelaku usaha desa dapat bersaing di tingkat internasional. Contoh-contoh keberhasilan telah terlihat dengan jelas. Kopi Gayo, misalnya, berhasil menembus pasar dunia berkat kualitasnya yang unggul. Tenun NTT dan kerajinan bambu Jepara juga telah menarik minat konsumen global.

Bahkan, Desa Wisata Nglanggeran di Gunungkidul menjadi bukti nyata bahwa desa dapat memanfaatkan kekayaan budaya dan alam untuk meraih pengakuan internasional. Desa tersebut memanfaatkan media digital secara cerdas untuk mempromosikan destinasi wisata hingga meraih penghargaan dari UNWTO.

Peran BUMDes juga semakin penting dalam membangun struktur ekonomi desa. Selain menggerakkan roda bisnis, BUMDes menjadi wadah kolaboratif yang melibatkan masyarakat, pemerintah desa, dan sektor swasta. Pendekatan ini mendorong kemandirian ekonomi sekaligus menjaga nilai-nilai sosial seperti gotong royong.

Sementara itu, ekonomi kreatif berbasis budaya lokal mulai menunjukkan kontribusi signifikan. Produk kuliner tradisional, fesyen etnik, dan kerajinan tangan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen, terutama di era ketika keaslian dan nilai budaya semakin dihargai.

Di dunia digital, konten kreator desa tampil sebagai agen promosi yang kuat. Dengan memanfaatkan YouTube, Instagram, dan platform lainnya, mereka mempromosikan kekayaan lokal sekaligus menarik minat wisatawan dan pembeli global.

Salah satu contoh dapat dilihat melalui kanal YouTube “Kita Nusantara” yang menampilkan potensi desa dan kisah inspiratif masyarakat dalam mengembangkan usaha berbasis kearifan lokal: [https://www.youtube.com/@KitaNusantaraID](https://www.youtube.com/@KitaNusantaraID).

Kehadiran konten seperti ini memperkuat persepsi bahwa desa bukan lagi tempat tertinggal, tetapi ruang inovasi dan kreativitas.

baca juga

Tentu, perjalanan memperkuat ekonomi desa tidak lepas dari tantangan. Kesenjangan literasi digital masih menjadi hambatan utama. Banyak pelaku usaha desa belum sepenuhnya memahami strategi pemasaran digital, pengelolaan keuangan modern, atau prosedur ekspor.

Akses pembangunan infrastruktur digital juga belum merata, sehingga peluang tidak dapat dinikmati semua wilayah secara setara. Di sisi lain, akses pembiayaan usaha masih terbatas bagi sebagian pelaku UMKM desa.

Untuk mengatasi tantangan ini, kolaborasi menjadi kunci. Pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan komunitas harus bergerak bersama dalam memberikan pendampingan, pendidikan kewirausahaan, fasilitas pemasaran, hingga akses logistik yang memadai.

Pendekatan yang inklusif perlu diprioritaskan agar seluruh lapisan masyarakat desa, termasuk perempuan dan pemuda, dapat terlibat aktif dalam pembangunan ekonomi.

Pada akhirnya, visi Indonesia Emas 2045 hanya bisa terwujud jika pembangunan ekonomi dilakukan dari akar. Desa tidak lagi sekadar menjadi objek pembangunan, tetapi subjek utama yang menggerakkan perekonomian nasional.

Semangat “dari desa ke global” adalah bukti bahwa kekuatan ekonomi Indonesia sesungguhnya tumbuh dari kearifan lokal, gotong royong, dan adaptasi terhadap perubahan teknologi.

Mimpi besar tentang Indonesia maju bukanlah hal mustahil selama desa tetap menjadi pusat inovasi, penggerak kreativitas, dan benteng kemandirian ekonomi bangsa.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.