arah baru pembangunan ekonomi indonesia dari pertumbuhan menuju transformasi - News | Good News From Indonesia 2025

Arah Baru Pembangunan Ekonomi Indonesia, dari Pertumbuhan ke Transformasi Inklusif

Arah Baru Pembangunan Ekonomi Indonesia, dari Pertumbuhan ke Transformasi Inklusif
images info

Arah Baru Pembangunan Ekonomi Indonesia, dari Pertumbuhan ke Transformasi Inklusif


Perjalanan pembangunan ekonomi Indonesia tidak pernah berhenti berkembang. Selama puluhan tahun, paradigma utama pembangunan nasional bertumpu pada pencapaian pertumbuhan ekonomi sebagai indikator keberhasilan.

Pendekatan ini menghasilkan kemajuan signifikan, seperti penurunan angka kemiskinan, peningkatan infrastruktur, serta peningkatan daya saing ekonomi nasional.

Namun, seiring perubahan kondisi global, digitalisasi, dan tuntutan keberlanjutan, Indonesia mulai mengarahkan fokusnya bukan hanya pada pertumbuhan, tetapi pada transformasi ekonomi secara menyeluruh.

Konsep ini sejalan dengan pandangan ekonom klasik hingga modern. Pemikiran Adam Smith dan David Ricardo menekankan pentingnya spesialisasi dan perdagangan internasional dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

baca juga

Teori neoklasik seperti Model Solow menambahkan bahwa teknologi menjadi kunci pertumbuhan jangka panjang, meskipun akumulasi modal dan tenaga kerja tetap penting.

Pemikiran tersebut tercermin dalam strategi pembangunan Indonesia era sebelumnya, ketika percepatan industri dasar dan pembangunan infrastruktur menjadi pusat perhatian.

Namun, Kawan GNFI, perkembangan global kini menuntut pendekatan yang lebih komprehensif. Model transformasi struktural yang dikemukakan Lewis dan Kuznets menyatakan bahwa negara berkembang harus mengalihkan sumber daya dari sektor berproduktvitas rendah menuju sektor modern berproduktvitas tinggi.

Indonesia saat ini berada dalam fase percepatan transformasi tersebut melalui hilirisasi industri, digitalisasi ekonomi, dan penguatan sektor jasa modern seperti ekonomi kreatif dan teknologi.

Kebijakan hilirisasi komoditas, seperti nikel dan CPO, menjadi contoh nyata. Indonesia tidak lagi sekadar mengekspor bahan mentah, tetapi mulai membangun rantai pasok industri bernilai tambah tinggi.

Langkah ini senada dengan New Structural Economics yang dipopulerkan Justin Lin, yang menekankan penyelarasan kebijakan industri dengan keunggulan komparatif dinamis negara.

Implementasi strategi hilirisasi membuka peluang lapangan kerja baru, meningkatkan kapasitas industri nasional, dan menjadikan Indonesia pemain penting dalam rantai pasok global, khususnya pada industri baterai kendaraan listrik.

baca juga

Selain transformasi industri, pergeseran menuju ekonomi berbasis pengetahuan dan teknologi menjadi krusial. Endogenous Growth Theory dari Paul Romer menjelaskan bahwa pertumbuhan modern didorong oleh inovasi, pengetahuan, dan pengembangan sumber daya manusia.

Indonesia merespons hal ini dengan memperluas jaringan digital, mendukung startup lokal, dan meningkatkan pendidikan vokasi. Langkah tersebut bertujuan menciptakan ekosistem inovasi yang inklusif dan kompetitif di tingkat global.

Namun, transformasi yang baik bukan hanya tentang ekonomi besar dan kota besar. Pemerataan pembangunan tetap menjadi agenda penting. Program dana desa, pengembangan kawasan industri di luar Jawa, dan pembangunan konektivitas logistik mencerminkan pendekatan inclusive growth yang adil bagi seluruh wilayah.

Pembangunan dari pinggiran bukan sekadar slogan, tetapi upaya nyata untuk memastikan bahwa setiap lapisan masyarakat merasakan manfaat dari kemajuan ekonomi.

Selain itu, Kawan GNFI tentu menyadari bahwa tantangan lingkungan global semakin nyata. Indonesia mulai memperkuat komitmen terhadap pembangunan hijau melalui transisi energi, perlindungan biodiversitas, dan pengembangan ekonomi biru kelautan.

Pendekatan ini sesuai dengan ecological modernization theory, yang mendorong harmonisasi antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan melalui teknologi dan inovasi modern.

baca juga

Walaupun arah kebijakan telah mengarah ke transformasi menyeluruh, tantangan tetap ada. Ketergantungan terhadap komoditas mentah masih harus dikurangi, kualitas sumber daya manusia perlu terus ditingkatkan, dan tata kelola pemerintahan perlu semakin transparan dan efektif.

Selain itu, kesenjangan digital dan kesenjangan wilayah masih memerlukan perhatian khusus. Namun, di balik tantangan tersebut terdapat peluang besar dalam bonus demografi hingga 2045, potensi ekonomi digital ASEAN, dan posisi strategis Indonesia dalam rantai pasok global.

Transformasi ini mengisyaratkan satu hal penting untuk pembangunan bukan lagi semata soal pertumbuhan angka PDB, tetapi perubahan struktur ekonomi menuju masa depan yang lebih inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.

Indonesia bergerak menuju fase pembangunan yang berorientasi kualitas, bukan hanya kuantitas. Jika kebijakan ini dijalankan konsisten, Indonesia berpeluang besar mencapai visi Indonesia Emas 2045 sebagai negara maju dengan pondasi ekonomi yang kuat, adil, dan berwawasan lingkungan.

Arah baru pembangunan ini menjadi panggilan bagi seluruh bangsa termasuk kita, Kawan GNFI untuk berperan aktif, baik melalui inovasi, kontribusi sosial, maupun budaya literasi ekonomi.

Transformasi nasional tidak hanya ditentukan oleh kebijakan negara, tetapi oleh partisipasi masyarakat yang sadar dan siap menghadapi dinamika global.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.