Permasalahan yang Terjadi Pada Pandemi COVID-19
Kembali mengingat masa pandemi COVID-19 yang pernah dialami seluruh dunia mulai tahun 2019 lalu.
Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO, pandemi memiliki makna yaitu terjadinya wabah suatu penyakit yang menyerang banyak korban secara serempak di berbagai negara.
Sementara kasus virus COVID-19, ditetapkan sebagai pandemi karena seluruh warga dunia berpotensi terkena infeksi penyakit COVID-19.
Virus COVID-19 ini memiliki akibat buruk bagi kesehatan jika manusia terpapar virus tersebut, seperti menyebabkan batuk kering, sesak napas, nyeri dada, demam dan kedinginan, hingga kehilangan indera penciuman dan perasa.
Dampak buruk yang diberikan virus COVID-19 ini menjadikan pemerintah menerapkan adanya lockdown, yaitu seluruh masyarakat Indonesia tidak diperbolehkan ke luar rumah untuk menghindari tersebarnya virus COVID-19.
Namun, permasalahan lain pun muncul ketika diterapkannya lockdown di Indonesia, yaitu adanya permasalahan di bidang kesehatan, kehidupan sosial, maupun ekonomi.
Salah satu permasalahan di bidang ekonomi yaitu, semakin banyaknya pekerja yang kehilangan pekerjaan karena kurangnya aktivitas di luar rumah, sehingga menyebabka rendahnya pendapatan di sebuah perusahaan.
Berdirinya Program Griya Peduli Lawan Korona
Menurut Kompas.id, tercatat sedikitnya 1,7 juta orang kehilangan pekerjaan di tengah krisis Covid-19. Angka tersebut menunjukkan bahwa sulitnya perekonomian masyarakat Indonesia pada masa pandemi COVID-19.
Permasalahan tersebut pun juga terjadi kepada masyarakat daerah Kabupaten Tabalong, tepatnya di Kalimantan Selatan.
Banyak masyarakat yang mengalami penurunan ekonomi, sehingga membutuhkan pinjaman uang atau bantuan modal.
Hal inilah yang menjadikan Zulrifan Noor mendirikan program Griya Peduli Lawan Korona, yaitu sebuah program asal koperasi Baitulmaal Wakaf Indonesia (BWI), yang mempunyai misi membantu para pengusaha UMKM di Kabupaten Tabalog, dengan memberikan pinjaman modal tanpa bunga untuk UMKM.
Anggota dari tim BWI memiliki berbagai sumber pendapatan, seperti Ada yang menjual camilan hingga usaha rumahan. Semua masuk kategori usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Berdasarkan hal tersebut, output investasi zakat, infak, sedekah, dan wakaf dari tiga unit usaha milik BWI dibagikan dalam bentuk bantuan modal.
Besaran modal yang diberikan kepada pelaku UMKM bervariasi, mulai dari 1 juta hingga 5 juta rupiah tanpa adanya bunga dan biaya administrasi.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak masyarakat yang diberikan bantuan melalui program Griya Lawan Korona.
Banyak ibu-ibu yang mengalami masalah ekonomi pada masa pandemi, bahkan sekitar 70 persen di antaranya, memiliki urusan dengan rentenir.
Pinjaman modal pun diberikan oleh Griya Peduli Lawan Korona kepada ibu-ibu yang membutuhkan. Hingga tidak sampai setahun, ibu-ibu yang punya utang dibawah 5 juta sudah lunas, sedangkan yang di atas 5 juta sedang proses melunasi.
Para Ibu Kabupaten Tabalog Produksi Produk Pencegah COVID-19
Selain memberikan bantuan modal yang diberikan Griya Peduli Lawan Korona, tim BWI juga diberikan materi seputar agama, mulai dari ekonomi syariah hingga manajemen keuangan.
Tidak hanya itu, ibu-ibu yang ikut dalam program Griya Peduli Lawan Korona di Kabupaten Tabalog, diberi sebuah pelatihan dalam membuat berbagai produk yang berguna melawan COVID-19.
Produk tersebut diantaranya yaitu masker, atat pelindung din (APD), hand sanitizer, dan cairan disinfektan.
Pelatihan tersebut dilakukan dengan tujuan agar masyarakat juga ikut bergerak melawan virus COVID-19.
Hasilnya, para ibu berhasil menyalurkan sebanyak 1.377 masker, 500 botol hand sanitizer, serta ratusan APD, kepada donatur yang ingin menyumbangkan produk pencegah COVID-19 kepada masyarakat lainnya.
Berdasarkan pencapaian tersebut, para ibu mendapatkan dua keuntungan sekaligus, yaitu membantu memenuhi kebutuhan masker, APD, hand sanitizer, dan cairan disinfektan sekaligus mendapat penghasilan karena produk yang mereka hasilkan dibeli donatur.
Atas dedikasi yang dilakukan Zulrifan Noor dalam mendirikan program Griya Peduli Lawan Korona ini, menjadikan PT Astra International Tbk memberikan Apresiasi Satu Indonesia Award pada tahun 2019, dengan kategori khusus “Pejuang Tanpa Pamrih di Masa Pandemi COVID-19”
Harapannya, kisah Zulrifan Noor ini dapat dijadikan inspirasi untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia. #kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News