misteri batu raksasa 2 5 ton di bandung diduga prasasti kuno yang tersembunyi di tengah permukiman - News | Good News From Indonesia 2025

Misteri Batu Raksasa 2,5 Ton di Bandung: Diduga Prasasti Kuno yang 'Tersembunyi' di Tengah Permukiman

Misteri Batu Raksasa 2,5 Ton di Bandung: Diduga Prasasti Kuno yang 'Tersembunyi' di Tengah Permukiman
images info

Misteri Batu Raksasa 2,5 Ton di Bandung: Diduga Prasasti Kuno yang 'Tersembunyi' di Tengah Permukiman


Batu dengan berat 2.5 ton mengejutkan warga yang tinggal di Gang Cimaung, RW 07, Kelurahan Tamansari, Kota Bandung. Batu yang mempunyai tinggi setengah meter itu diduga merupakan sebuah prasasti kuno.

Kusnadi, warga yang lahir di kawasan itu mengatakan batu tersebut sudah ada di sana bahkan ketika area sekitarnya masih berbentuk kali. Sebelumnya, di belakang batu tersebut terdapat sebuah pohon yang kini ditebang.

"Awalnya itu warga yang melihat, orang yang buang sampah, dan orang-orang yang ngontrak di sini. Itu sekitar tahun 2009," ujar Kusnadi yang dimuat dari Detik.

Walau tinggal bersebelahan bersama dengan batu itu selama puluhan tahun, Kusnadi mengaku ada hal yang tak lazim di permukaannya. Beberapa tahun selepas penemuan tersebut, para peniliti pun mulai melakukan kajian.

"Dari 2018 sudah ada yang nyelidiki ini, katanya batu sejarah. Kalau saya mah enggak tau ini sejarah apa, tulisannya juga saya enggak tahu," ungkapnya.

Dilakukan penelitian

Prasati Cimaung yang ditemukan oleh warga ini langsung direspon positif para peneliti dan arkeolog dengan mendatangi langsung prasasti tersebut yang berada di Gang Cimaung, RW 07, Kelurahan Tamansari, Kota Bandung. Batu seberat 2,5 ton dengan tinggi setengah meter tersebut, tampak menyembul di atas tanah dekat dengan kehidupan sehari-hari warga.

Bila di lihat dari atas, permukaan batu yang berbentuk lonjong tersebut mempunyai dua baris goresan yang membentuk serupa tulisan atau simbol tertentu. Di samping guratan tulisan tersebut, terdapat serupa 'cap' tapak kaki seukuran kaki bayi.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung melakukan pendalaman kajian untuk menguji keotentikan batu yang diduga prasasti tersebut. Hal ini termasuk di antaranya dengan melakukan proses ekskavasi yang telah dilakukan selama beberapa hari belakangan.

"Awal diteliti itu sudah dari awal tahun 2000-an, hanya saja belum ada kepastian dari pemerintah untuk penanganan objek ini. Karena memang masih ada ketidaksepahaman antara peneliti-peneliti. Ada yang menyatakan ini prasasti, ada juga yang menyatakan ini prasasti palsu," ungkap Pamong Budaya Ahli Pertama Disbudpar Kota Bandung Garbi Cipta Perdana ketika ditemui di lokasi, Rabu (16/7/2025).

Dirinya menjelaskan penggalian penggalian dilakukan sedalam satu setengah meter sebagai upaya memahami konteks keterkaitan tanah dan lingkungan di sekitarnya terhadap keberadaan batu tersebut. Dia mengungkapkan salah satu unsur penting untuk didalami selain meneliti goresan-goresan yang ada di permukaan objek.

"Kita cek sampai ke kedalaman ujung batu itu seperti apa. Istilahnya mencari matriksnya, ada keterkaitan apa dengan objek ini," ujarnya.

"Untuk menguji keautentikannya kita tidak hanya fokus ke goresannya, tapi mencoba cari ke konteks arkeologinya, di tanahnya bagaimana," lanjutnya.

Keasliannya dipertanyakan

Kadisbudpar Kota Bandung, Adi Junjunan Mustafa mengatakan keaslian Prasasti Cimaung dipertanyakan setelah benda bersejarah tersebut tak kunjung bisa dibaca. prasasti tersebut menggunakan aksara Sunda kuno yang tidak bisa dibaca semua orang.

"Ternyata masih perlu kita kaji, karena membaca (tulisan Sunda kuno) itu susah," kata Adi.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung /sudah melakukan uji otentifikasi pada Prasasti Cimaung. Disbudpar melakukan para ahli sejarah, budaya, tulisan kuno, dan konservator untuk mengetahui asal mula, usia, serta pesan yang tercantum dalam prasasti.

Kelompok tersebut melakukan berbagai kajian dan penggalian yang sistematis (ekskavasi). Penggalian metodis ini bertujuan mengambil, membersihkan, dan mendokumentasikan benda arkeolog untuk mempelajari sejarah kehidupan serta peradaban manusia.

Adi menyarankan tulisan di Prasasti Cimaung dihubungkan dengan aksara sejenis di benda bersejarah lain. Dengan metode ini, pesan di Prasasti Cimaung bisa diketahui. Jika cara ini berhasil, nantinya akan dilaporkan pada Pemkot Bandung.

Tetapi penerapan untuk membaca tulisan ini belum menemukan titik terang. Hal serupa terjadi pada uji keaslian Prasasti Cimaung yang belum menemukan jawaban. Namun, riset terus berlanjut melibakan para akademisi yang memang tertarik.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.