Menulis resensi memang terlihat sederhana, tetapi sebenarnya ada struktur dan unsur-unsur penting yang membuat tulisan tersebut informatif, menarik, sekaligus bernilai bagi pembaca lain.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resensi adalah ulasan atau pertimbangan terhadap suatu karya, baik buku, film, maupun karya seni lainnya.
Dalam konteks literasi, resensi berfungsi untuk memberikan gambaran objektif tentang isi dan kualitas sebuah buku, sehingga pembaca bisa menilai apakah buku tersebut layak untuk dibaca.
Menulis resensi berarti mengulas isi buku, mengkritisi, serta memberi apresiasi terhadap karya penulisnya. Maka dari itu, penting bagi setiap penulis resensi memahami unsur-unsur yang menyusunnya.
Tujuan dan Fungsi Resensi Buku
Sebelum membahas struktur, Kawan GNFI perlu memahami dulu tujuan dari resensi.
Secara umum, resensi memiliki beberapa fungsi utama:
Memberikan informasi.
Resensi membantu pembaca mengetahui isi, tema, dan nilai sebuah buku tanpa harus membacanya terlebih dahulu.Memberikan penilaian.
Melalui resensi, penulis menyampaikan pendapat kritis terhadap kelebihan dan kekurangan karya tersebut.Menumbuhkan minat baca.
Ulasan yang menarik bisa membuat pembaca penasaran dan terdorong untuk membaca buku yang diulas.
Sebagai bentuk apresiasi.
Resensi juga merupakan bentuk penghargaan terhadap karya penulis, sekaligus kontribusi dalam dunia literasi.
Dengan memahami fungsinya, Kawan GNFI akan lebih mudah menyusun resensi yang informatif dan relevan.
Unsur-Unsur Resensi Buku atau Novel
Dalam menulis resensi, ada beberapa unsur penting yang harus selalu ada agar tulisan memiliki struktur yang utuh dan mudah dipahami. Berikut penjelasannya:
a. Identitas Buku
Bagian ini mencantumkan informasi dasar seperti:
Judul buku
Penulis
Penerbit
Tahun terbit
Jumlah halaman
Harga buku (opsional)
Identitas ini penting sebagai pembuka agar pembaca tahu karya apa yang sedang diulas.
b. Sinopsis atau Ringkasan Isi Buku
Bagian ini berisi ringkasan singkat mengenai isi buku atau alur cerita (untuk novel). Hindari menceritakan seluruh isi buku secara detail apalagi membocorkan akhir cerita (spoiler). Cukup paparkan garis besar tema, konflik utama, serta pesan yang ingin disampaikan penulis.
c. Kelebihan Buku
Setiap karya memiliki sisi positif yang bisa diapresiasi. Kawan GNFI bisa menyoroti gaya bahasa yang menarik, ide yang orisinal, karakter yang kuat, atau cara penulis membangun alur cerita. Jelaskan secara argumentatif mengapa hal itu menjadi kelebihan buku tersebut.
d. Kekurangan Buku
Objektivitas menjadi poin penting dalam resensi. Maka dari itu, bagian ini digunakan untuk menyampaikan kritik yang membangun. Misalnya, penggunaan bahasa yang terlalu kompleks, alur yang lambat, atau kurangnya kedalaman dalam karakterisasi. Kritik harus tetap sopan, jujur, dan proporsional.
e. Kesimpulan dan Rekomendasi
Di bagian akhir, tulislah kesimpulan yang merangkum pandangan Kawan terhadap keseluruhan isi buku. Tambahkan pula rekomendasi: siapa yang sebaiknya membaca buku tersebut, dan mengapa karya itu layak (atau tidak) untuk dibaca.
Struktur Penulisan Resensi Buku/Novel
Agar tulisan lebih teratur, resensi biasanya mengikuti urutan struktur berikut:
Judul Resensi
Buatlah judul yang menarik dan menggambarkan isi ulasan. Contohnya, “Menyelami Makna Kesepian dalam Novel Laskar Pelangi.”Data Buku
Tulis identitas buku lengkap, seperti yang dijelaskan pada unsur pertama.Pendahuluan
Berisi latar belakang singkat tentang buku dan alasan mengapa buku tersebut layak diulas.Isi atau Pembahasan
Uraikan ringkasan cerita, analisis, kelebihan, dan kekurangan karya. Di bagian ini, opini pribadi Kawan GNFI bisa disampaikan dengan tetap mempertahankan objektivitas.Penutup atau Kesimpulan
Akhiri resensi dengan penilaian umum dan rekomendasi kepada pembaca.
Struktur ini membantu resensi tetap fokus dan mudah dipahami oleh pembaca dari berbagai kalangan.
Tips Menulis Resensi yang Baik
Agar resensi Kawan GNFI semakin menarik, berikut beberapa tips sederhana:
Bacalah buku hingga selesai. Jangan menilai hanya dari cuplikan atau sinopsis belakang.
Catat hal penting. Tandai kutipan, bagian menarik, atau ide utama saat membaca.
Gunakan bahasa yang komunikatif. Hindari istilah rumit atau kalimat bertele-tele.
Berikan opini jujur tapi sopan. Kritik yang baik adalah yang membangun, bukan menjatuhkan.
Jaga alur tulisan. Pastikan pembaca dapat mengikuti logika ulasan dari awal hingga akhir.
Dilansir dari Kompas.com, resensi yang baik tidak hanya menceritakan isi buku, tetapi juga menggugah pembaca untuk berpikir dan berdialog dengan isi karya.
Contoh Singkat Resensi Buku
Judul:Laskar Pelangi
Penulis: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang Pustaka, 2005
Novel ini mengisahkan perjuangan sekelompok anak di Belitung yang berjuang untuk tetap bersekolah di tengah keterbatasan. Gaya bahasa yang puitis dan penuh emosi menjadi daya tarik utama. Meski beberapa bagian terasa terlalu idealis, semangat pendidikan dan nilai kemanusiaannya tetap kuat.
Secara keseluruhan, Laskar Pelangi adalah bacaan inspiratif yang layak direkomendasikan, terutama bagi Kawan GNFI yang mencintai kisah perjuangan dan nilai sosial.
Resensi bukan sekadar tulisan tentang suka atau tidak suka terhadap suatu karya. Lebih dari itu, resensi adalah bentuk apresiasi intelektual terhadap dunia literasi.
Dengan memahami unsur dan struktur resensi, Kawan GNFI dapat menulis ulasan yang tidak hanya informatif, tetapi juga berkontribusi dalam membangun budaya baca yang lebih kritis dan reflektif.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News