mengenal ragam etnis pribumi di sumatra selatan - News | Good News From Indonesia 2025

Mengenal Ragam Etnis Pribumi di Sumatra Selatan

Mengenal Ragam Etnis Pribumi di Sumatra Selatan
images info

Mengenal Ragam Etnis Pribumi di Sumatra Selatan


Provinsi Sumatra Selatan dikenal sebagai salah satu provinsi tertua di Indonesia. Wilayah ini sudah lama dihuni oleh berbagai kelompok masyarakat yang memiliki kebudayaan, bahasa, dan adat istiadat berbeda-beda.

Letaknya yang strategis di jalur perdagangan sejak masa lampau membuat Sumatra Selatan menjadi tempat pertemuan berbagai etnis dan peradaban. Meski begitu, masyarakat pribumi di daerah ini tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, menciptakan mozaik kebudayaan yang kaya dan unik.

Berikut beberapa etnis pribumi yang mendiami Sumatra Selatan:

1. Melayu Palembang

Suku Melayu merupakan salah satu suku terbesar di Sumatra Selatan. Mereka mendiami hampir seluruh wilayah provinsi ini, terutama di Kota Palembang dan sekitarnya. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Melayu, yang menjadi bahasa pengantar utama di wilayah ini.

Suku Melayu dikenal dengan adat istiadat yang kaya, mulai dari tarian tradisional, seni kerajinan tangan, hingga kuliner khas seperti pempek, tekwan, dan martabak Palembang.

baca juga

Meski terjadi akulturasi budaya akibat percampuran dengan berbagai etnis lain, penggunaan bahasa Palembang tetap sangat kental dan menjadi identitas kuat masyarakatnya.

2. Orang Ogan

Suku Ogan berasal dari wilayah Ogan Komering Ulu (OKU) yang terletak di bagian barat Sumatra Selatan. Bahasa Ogan masih memiliki akar Melayu, tetapi dengan dialek yang khas.

Suku ini dikenal karena kuat mempertahankan adat dan tradisi, seperti upacara adat, seni tari, dan musik tradisional. Sistem kemargaan dan kehidupan sosial mereka juga sangat menghargai nilai kekeluargaan. Hingga kini, kesenian khas seperti Nyambai, Ngigal, dan Kulintangan masih lestari di tengah masyarakat Ogan.

3. Orang Komering

Suku Komering berasal dari daerah di sepanjang Sungai Komering, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Meski masih satu rumpun dengan suku Ogan, mereka memiliki dialek dan karakter yang berbeda, nada bicara mereka cenderung lebih tegas dan kuat.

Kehidupan masyarakat Komering lekat dengan tradisi bercocok tanam. Pertanian padi dan palawija menjadi sumber utama penghidupan. Selain itu, suku ini memiliki warisan budaya berupa seni musik dan tari tradisional, salah satunya lagu daerah Ombai Akas yang masih populer hingga kini.

baca juga

4. Melayu Musi

Suku Melayu Musi adalah kelompok etnis yang hidup di sepanjang aliran Sungai Musi dan anak sungainya, meliputi wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, Musi Rawas, hingga sebagian daerah Lubuk Linggau. Mereka termasuk dalam rumpun Melayu, tetapi memiliki identitas budaya tersendiri yang kuat.

Bahasa yang digunakan dikenal sebagai Bahasa Musi, salah satu dialek Melayu dengan ciri khas tersendiri, misalnya penggunaan bunyi “e” di akhir kata seperti kemane untuk “kemana”.

Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Melayu Musi dikenal ramah, menjunjung tinggi gotong royong, serta memelihara kesenian daerah dan nilai adat yang diwariskan dari nenek moyang.

Identitas mereka juga menjadi bagian penting dari kebudayaan “Batang Hari Sembilan”, yaitu jaringan sungai besar di Sumatra Selatan yang menjadi pusat tumbuhnya berbagai suku Melayu di masa lampau.

5. Orang Pasemah

Suku Pasemah banyak ditemukan di daerah dataran tinggi seperti Pagar Alam, Lahat, Muara Enim, dan Empat Lawang. Bahasa sehari-hari mereka disebut Basemah, yang masih digunakan kuat hingga kini.

Suku ini dikenal menjunjung tinggi adat dan kearifan lokal, terutama dalam hal gotong royong dan sopan santun terhadap sesama. Selain itu, masyarakat Pasemah juga memiliki tradisi seni ukir dan peninggalan megalitikum yang memperlihatkan kekayaan budaya mereka sejak masa lampau.

Keberagaman etnis pribumi di Sumatra Selatan menunjukkan betapa kaya warisan budaya di tanah ini. Dari Palembang yang gemerlap hingga pegunungan Pasemah yang mistis, masing-masing etnis membawa cerita, bahasa, dan nilai-nilai luhur yang memperkaya identitas Sumatra Selatan.

Di tengah arus modernisasi, menjaga dan mengenal akar budaya ini menjadi langkah penting agar jati diri masyarakat Bumi Sriwijaya tetap hidup dan dikenal lintas generasi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mona Lestari Utami lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mona Lestari Utami.

ML
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.