arca raksasa berwajah garang inilah dwarapala bukti kuat eksistensi kerajaan hindu buddha di banten lama - News | Good News From Indonesia 2025

Arca Raksasa Berwajah Garang: Inilah Dwarapala, Bukti Kuat Eksistensi Kerajaan Hindu-Buddha di Banten Lama

Arca Raksasa Berwajah Garang: Inilah Dwarapala, Bukti Kuat Eksistensi Kerajaan Hindu-Buddha di Banten Lama
images info

Arca Raksasa Berwajah Garang: Inilah Dwarapala, Bukti Kuat Eksistensi Kerajaan Hindu-Buddha di Banten Lama


Sebelum masa Kesultanan Islam, masyarakat Banten telah mengenal peradaban yang heterogen. Arca Dwarapala menjadi bukti nyata jejak peradaban Hindu-Buddha di Banten sebelum berkembangnya Islam pada abad ke-16.

Dimuat dari kanal YouTube Mang Dhepi, Arca Dwarapala memberikan gambaran bahwa masyarakat Banten telah memiliki sistem kepercayaan, seni pahat, dan tradisi spiritual kuat. Arca ini bukan hanya artefak arkeologis, tetapi perjalanan panjang sejarah Banten.

Berdasarkan penelitian Lukman Nurhakim, arca ini menjadi bukti keberadaan kota Banten Girang. Situs Banten Girang merupakan situs/permukaan yang bisa dilihat dari struktur pertahanan parit dan dinding tanah.

Dwarapala sendiri dikaitkan dengan sosok penjaga gerbang yang biasanya ditempatkan di pintu masuk candi atau kompleks istana. Hal ini mengarahkan arca ini menjadi sosok penjaga kota Banten Girang.

Berdasarkan beberapa sumber, Dwarapala ditemukan pada tahun 1990-an di Sungai Cibanten. Penemuan ini diduga terjadi setelah periode ekskavasi yang dilakukan oleh arkeologis Prancis, Claude Guillot pada 1988-1992.

“Ini menunjukkan bahwa Banten Girang sebenarnya masih menyimpan banyak pertanyaan yang menarik untuk diteliti lebih lanjut,” tulis laman kemendikdasmen.

Mengenal Arca Dwarapala

Percandian di Indonesia biasanya dilengkapi dengan Arca Dwarapala yang dimasukkan dalam kelompok yaksha (sansekerta), Yaksha ini digambarkan sebagai makhluk gaib yang tinggal di hutan dan dianggap sebagai sumber kehidupan.

Arca Dwarapala adalah representasi dewa penjaga yang dikenal dengan nama Dwarapala. Sosok ini sering digambarkan sebagai raksasa dengan wajah garang dan senjata gada. Arca ini mempunyai fungsi untuk menjaga tempat suci.

Arkeolog asal Belanda, Nicolaas Krom sering menyebutnya sebagai temple wachters yang berarti penjaga candi. Sedangkan sejarawan Agus A Munandar mengamati Arca Dwarapala dikenal dalam agama Buddha sebagai pengusir kejahatan.

Arkeolog Universitas Negeri Malang (UM) Ismail Lutfi menjelaskan Arca Dwarapala diambil dari dua suku kata yakni duara yang berarti jalan, serta pala yang berarti penjaga. Karena itu, ketika digabungkan Dwarapala memiliki arti penjaga jalan.

“Ukurannya bisa macam-macam, mulai dari yang kecil sekian, sampai yang satu meter lebih seperti ini. Fungsinya adalah menjaga jalan masuk ke suatu tempat tertentu. Bisa bangunan suci, tempat suci, bisa tempat istimewa,” jelasnya dinukil dari Sindonews.

Bukti kerajaan Hindu-Budha

Keberadaan Arca Dwarapala juga menjadi jejak keberadaan Kerajaan Hindu-Buddha di Banten. Keberadaan kerajaan ini bisa ditemukan di Situs Banten Girang yang eksistensinya diperkirakan sudah ada sejak abad ke-10.

Situs yang berlokasi di Kampung Telaya, Desa Sempu, Kecamatan Serang, Kabupaten Serang ini merupakan pemukiman/perkotaan dengan struktur pertahanannya berbentuk parit dan dinding tanah dengan pola tidak teratur.

Dari hasil penelitian di situs Banten Girang ini juga ditemukan benda-benda seperti keramik asing. pecahan prasasti, logam, mata uang, batu-batuan dan manik-manik yang mengacu pada periodisasi abad ke-10 hingga abad ke-13.

Ditemukannya Arca Dwarapala di Sungai Cibanten juga menjadi bukti bahwa wilayah tersebut pernah menjadi jalur transportasi penting. Arca ini juga mengisyaratkan keterkaitan antara Banten Girang dengan Gunung Pulosari.

Tetapi di masa sekarang, Situs Banten Girang kurang populer dibanding bekas reruntuhan keraton Surosowan. Padahal kawasan ini bisa jadi salah satu destinasi sejarah untuk melihat jejak Banten sebelum masuknya agama Islam.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.