negara pernah melakukan redenominasi - News | Good News From Indonesia 2025

5 Negara yang Pernah Lakukan Redenominasi, Bagaimana dengan Indonesia?

5 Negara yang Pernah Lakukan Redenominasi, Bagaimana dengan Indonesia?
images info

5 Negara yang Pernah Lakukan Redenominasi, Bagaimana dengan Indonesia?


Belakangan ini, kata redenominasi cukup santer diperbincangkan. Tak berhenti di pusaran pemerintahan Indonesia, istilah ini turut menghiasi jagad media sosial. Namun, apa arti dari redenominasi?

Redenominasimerupakan penyederhanaan nilai nominal mata uang di suatu negara tanpa mengubah daya beli di negara tersebut. Fenomena ini dapat ditemui di belahan negara di dunia, seperti Turki, Peru, hingga Zimbabwe.

Menariknya, isu ini mulai hangat di Indonesia pasca gagasan strategis Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 Tahun 2025.

baca juga

Sebelum terjun lebih dalam tentang misi Indonesia menuju redenominasi rupiah, alangkah baiknya kita melihat dan belajar dari negara-negara yang pernah meredenominasi mata uangnya. Mari simak sampai akhir!

Daftar Negara di Dunia yang Pernah Lakukan Redenominasi

1. Turki

Turki menjadi salah satu negara di awal abad ke-21 yang meredenominasi mata uangnya. Pada tahun 2005, pemerintah Turki menghapus enam angka nol dari mata uang lamanya.

Membuat mata uang baru bernama New Turkish Lira (TRY), Turki berhasil mengubah yang mulanya 1.000.000 lira lama menjadi 1 New Turkish Lira (TRY). Bukan tanpa alasan, langkah strategis pemerintah Turki ini dilaksanakan untuk menjawab tantangan inflasi tinggi yang membuat harga pasar melonjak naik.

2. Zimbabwe

Zimbabwe merupakan contoh ekstrem dari fenomena praktik redenominasi. Negara di daratan Afrika ini memangkas mata uangnya hingga empat kali, terakhir pada tahun 2006 dan 2009.

Hal ini diakibatkan oleh hiperinflasi yang tidak terkontrol, sehingga harga barang di Zimbabwe terus melonjak setiap harinya. Menjawab isu tersebut, pemerintah Zimbabwe melegalkan beberapa mata uang negara lain, seperti dolar Amerika Serikat, Euro, rand Afrika Selatan, dan lainnya.

3. Yugoslavia

Redenominasi Yugoslavia menjadi salah satu sejarah terbesar perekonomian di dunia. Fenomena ini dilatarbelakangi oleh hiperinflasi yang mengakibatkan pemerintah harus melakukan redenominasi berkali-kali dan menukar miliaran dinar lama dengan satu dinar baru.

Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti ekonomi dan geopolitik yang memanas. Konflik internal dan sanksi internasional turut memperburuk nilai mata uang Yugoslavia.

4. Peru

Negara Amerika Latin ini melaksanakan redenominasi pada tahun 1991 dengan menukar mata uang lamanya (inti) menjadi mata uang baru (nuevo sol). Pemerintah Peru mengambil aksi tersebut untuk meredam inflasi yang tidak terkendali.

Peru menukar mata uangnya dengan rasio 1.000.000∶1. Kebijakan ini sukses dilakukan dan berhasil menekan angka inflasi dibawah 1,5 persen. Pada tahun 2015, pemerintah Peru menghapus nama (nuevo) dalam mata uangnya dan mempertahankan tingkat inflasi terendah di Amerika Selatan dan Latin.

5. Georgia

Seperti halnya negara pecahan Uni Soviet lainnya, Georgia melalui peralihan masa pemerintahan dan ekonomi yang cukup bergejolak. Isu geopolitik dan inflasi yang tinggi membuat mata uang sementara Georgia yang dikenal dengan nama kuponi (coupons) melemah.

Pada tahun 1996, mata uang baru (lari) menggantikan mata uang lama dengan rasio 1:1.000.000. Setelah redenominasi, Georgia sukses menjadi mata uang terstabil pasca runtuhnya Soviet hingga tahun 2019.

baca juga

Purbaya dan Misi Indonesia Menuju Redenominasi Rupiah

Menteri Keuangan Republik Indonesia (Menkeu RI) Purbaya Yudhi Sadewa sedang menjalankan Rancangan Undang-Undang Perubahan Harga Rupiah (Redenominasi).

Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 Tahun 2025 yang menjadi rancangan undang-undang prioritas. Jika terjadi, maka nilai mata uang Indonesia akan berubah tanpa berdampak pada daya beli di masyarakat.

Kebijakan ini akan dilakukan bertahap oleh Kemenkeu 2025–2029 dan jika RUU rampung pada 2027, pemerintah akan melaksanakan tahap-tahap mulai dari, sosialisasi, penyesuaian sistem keuangan, dan masa transisi dalam penggunaan rupiah lama ke baru secara perlahan.

Sebelumnya gagasan ini pernah dirancang oleh Bank Indonesia (BI) pada tahun 2010. Purbaya melihat kebijakan ini penting untuk memperkuat kredibilitas rupiah di mata publik dan dunia internasional.

Redenominasi rupiah akan melahirkan efisiensi ekonomi dan menjaga stabilitas nilai rupiah. Selain itu, kebijakan ini akan mempermudah transaksi masyarakat dalam melaksanakan aktivitas jual beli.

Itulah kumpulan negara yang pernah melakukan redenominasi dan gagasan Menteri Keuangan mengenai redenominasi rupiah.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Adithitra Ramadhan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Adithitra Ramadhan.

AR
KG
FS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.