Jadah merupakan salah satu makanan tradisional yang umum dijumpai di daerah Jawa Tengah dan sekitarnya. Namun tahukah Kawan, di Solo Jawa Tengah ada juga satu makanan tradisional khas yang bernama jadah blondo?
Meskipun sama-sama jadah, ada satu sisi unik yang bisa dijumpai dari makanan tradisional khas Solo ini. Keunikan tersebut juga menjadi pembeda antara jadah blondo dengan jadah-jadah lain yang ada di wilayah Jawa Tengah.
Selain itu, keunikan dari jadah blondo ini juga yang membuat makanan tradisional tersebut mulai jarang dijumpai. Tidak banyak penjual jadah blondo yang masih menjual makanan khas ini di daerah Solo, sehingga keberadaannya makin sulit untuk ditemui.
Lantas apa perbedaan jadah blondo dengan jadah-jadah lain yang ada di daerah Jawa Tengah dan sekitarnya? Bagaimana penjelasan lebih lanjut seputar makanan tradisional khas Solo tersebut?
Simak ulasannya dalam artikel berikut ini.
Mengenal Jadah Blondo
Jadah adalah makanan tradisional yang terbuat dari bahan dasar beras ketan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, makanan ini umum dijumpai di daerah Jawa Tengah dan sekitarnya.
Bagi masyarakat Jawa, jadah sering kali menjadi pilihan kudapan untuk mengisi waktu luang. Jadah bisa menjadi santapan yang dinikmati bersama kopi maupun teh di sela-sela kesibukan.
Di Solo, ada satu makanan tradisional yang bernama jadah blondo. Penamaan makanan tradisional ini sesuai dengan isian yang ada di dalamnya.
Jadah blondo terdiri dari dua bagian yang berbeda, yakni jadah dan blondo. Blondo merupakan ampas santan yang dihasilkan dari proses pembuatan minyak kelapa.
Dikutip dari buku Dawud Achroni yang berjudul Kuliner Tradisional Solo yang Mulai Langka, blondo memiliki bentuk seperti gumpalan kecil berwarna kecoklatan. Proses pembuatan blondo ini bisa memakan waktu lama.
Untuk mendapatkan blondo, setidaknya dibutuhkan waktu lebih kurang tujuh jam lamanya. Selain disajikan bersama jenang, blondo juga sering kali dikonsumsi sebagai cemilan maupun pendamping makanan berat.
Penambahan blondo ini menjadi keunikan tersendiri dari jenang blondo khas Solo. Sebab di beberapa daerah lainnya, jenang biasanya disajikan bersama serundeng atau tahu maupun tempe bacem.
Makanan Tradisional Khas Solo yang Disajikan dalam Upacara Adat
Secara umum, jadah menjadi salah satu makanan tradisional yang penting bagi masyarakat Jawa. Sebab kuliner yang satu ini biasanya disajikan dalam momen khusus atau helatan upacara adat di tengah masyarakat.
Hal ini juga berlaku untuk jadah blondo. Makanan tradisional ini juga disajikan dalam upacara adat oleh masyarakat Solo.
Misalnya, jadah blondo disajikan dalam upacara tedak siti. Upacara ini digelar untuk memperingati hari pertama seorang bayi menginjakkan kaki di tanah.
Selain itu, jadah juga menjadi salah satu makanan yang erat dengan acara pernikahan. Jadah sering menjadi simbol bersatunya kedua keluarga mempelai dalam acara tersebut.
Mulai Jarang Dijumpai
Penggunaan blondo sebagai tambahan jadah blondo memang menjadi keunikan dan ciri khas dari makanan tradisional ini. Namun, penggunaan blondo ini pula yang membuat jadah blondo sudah mulai jarang dijumpai di daerah Solo.
Hal ini disebabkan karena tidak banyak orang-orang yang masih mengolah blondo secara luas. Hal ini tentu berpengaruh pula pada keberadaan jadah blondo di daerah tersebut.
Butuh usaha lebih jika Kawan ingin mencicipi kuliner khas yang satu ini ketika berkunjung ke daerah Solo. Meskipun demikian, jika berhasil menemukannya, maka Kawan tentu akan bisa merasakan kenikmatan dari makanan tradisional khas Solo yang sudah mulai jarang dijumpai tersebut.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News