Kabar baik datang dari Purwokerto. Mahasiswa Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN SAIZU) Purwokerto menunjukkan kiprah positifnya melalui kegiatan observasi dan praktik mengajar di SD Negeri Kalisogra Wetan.
Tidak hanya sekadar memenuhi tugas perkuliahan, kegiatan ini berhasil menghidupkan suasana belajar yang lebih kreatif, menyenangkan, dan dekat dengan dunia anak-anak.
Program yang dipandu oleh Dosen Permainan Edukasi PAI, Faizah Nur Atika, M.Pd., ini menjadi wujud nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengajaran dan pengabdian kepada masyarakat.
Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga terjun langsung untuk memberi warna baru dalam proses pendidikan di sekolah dasar.
Observasi yang Hangat dan Penuh Antusias

Mahasiswa UIN SAIZU melakukan sosialisasi dengan Kepala SD Negeri Kalisogra Wetan sebelum observasi. Foto: Dok. Pribadi Zulfa Mustofa
Pada Jumat, 26 November 2025, 5 mahasiswa PAI kelas 3 PAI B antara lain Zulfa Mustofa, Nazua Purnamasari, Alivia Elsa Ani Afifah, Jamilah Az-Zahra, dan Aulia Salsabila Ramadhani, menyambangi SD Negeri Kalisogra Wetan.
Mereka disambut dengan keramahan oleh kepala sekolah serta guru PAI setempat, sebuah awal yang menunjukkan bahwa kolaborasi pendidikan selalu menemukan ruangnya.
Mahasiswa kemudian mengamati proses pembelajaran di kelas 5, menyaksikan bagaimana model, strategi, dan media pembelajaran PAI diterapkan.
Menariknya, mereka juga diberi kesempatan langsung untuk ikut terlibat melalui ice breaking dan permainan edukatif. Anak-anak pun tampak antusias. Pembelajaran PAI yang biasanya serius berubah menjadi kegiatan yang mereka tunggu-tunggu.
Praktik Pembelajaran Learning by Doing “Petualangan Anak Saleh”
Praktik mengajar dilanjutkan pada Selasa, 4 November 2025. Kali ini, mahasiswa kembali disambut hangat oleh kepala sekolah, Lasini, S.Pd.SD, dan guru PAI, Barkah, S.Pd. Selama tiga SKS, mereka menghadirkan konsep pembelajaran bertema “Belajar Seru dengan Permainan Islami: Petualangan Anak Saleh”.
Dengan pendekatan learning by doing, mahasiswa memadukan permainan edukatif, diskusi, hingga refleksi diri. Materi yang diajarkan meliputi perjuangan Rasulullah SAW dan peristiwa Fathul Mekah. Dua kisah besar yang dikemas lebih segar dan mudah dipahami oleh siswa.
Permainan Edukatif yang Membuat Belajar jadi Lebih Hidup
Ada 3 permainan interaktif yang berhasil mencuri perhatian siswa:
- Tangga Menuju Surga yaitu Versi islami dari permainan ular tangga. Setiap kotak berisi pertanyaan seputar sifat dan perjuangan Rasulullah SAW. Siswa berebut menjawab, bukan hanya untuk menang, tetapi karena mereka penasaran dan ingin berbagi pengetahuan.
- Langkah Menuju Cahaya (Sunda Manda) yaitu Permainan tradisional Sunda Manda dijadikan media belajar tentang Fathul Mekah. Sederhana, tetapi sangat efektif membuat anak-anak aktif bergerak dan berpikir.
- Rangkaian Kalamullah yaitu Dalam kelompok, siswa menebak dan melanjutkan bacaan surat Juz Amma. Tidak hanya melatih hafalan, tetapi juga memperkuat kepercayaan diri saat membaca Al-Qur'an di depan teman-temannya.
Kelas terasa hidup. Tawa, semangat, dan interaksi memenuhi ruangan, ini menunjukkan bahwa pembelajaran bisa sangat menyenangkan tanpa kehilangan substansi belajarnya.
Pembelajaran yang Menguatkan Karakter
Inisiatif mahasiswa UIN SAIZU ini menjadi contoh bahwa generasi muda Indonesia terus melahirkan terobosan dalam dunia pendidikan. Dengan semangat belajar sambil bermain, mereka berhasil menghadirkan pengalaman baru bagi siswa SD sekaligus menunjukkan peran nyata mahasiswa dalam masyarakat.
Kegiatan ini membuktikan bahwa perubahan positif tidak harus dimulai dari hal besar. Kadang, cukup dari sebuah kelas kecil, sekelompok mahasiswa yang berkomitmen, dan anak-anak yang siap belajar dengan gembira. Dan di SD Negeri Kalisogra Wetan, perubahan itu sudah mulai terasa.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News