Di era globalisasi dan kemajuan teknologi saat ini, sering muncul pertanyaan apakah nilai-nilai Pancasila masih relevan dan memiliki peran dalam kehidupan bangsa Indonesia. Sebagian orang menganggap Pancasila hanya sebagai slogan atau simbol yang sudah ketinggalan zaman. Padahal, pandangan tersebut keliru. Banyak yang belum memahami secara mendalam makna Pancasila dan bagaimana nilai-nilai di dalamnya terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Pancasila adalah dasar negara yang berisi lima sila: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Lima sila ini bukan sekadar simbol, melainkan falsafah hidup yang mencakup seluruh aspek kehidupan bangsa dan mengajarkan nilai-nilai positif untuk diterapkan sehari-hari.
Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, menekankan pentingnya keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan. Implementasinya adalah sikap toleransi antarumat beragama, saling menghormati ibadah sesuai keyakinan masing-masing, dan menjaga kerukunan di tengah keberagaman agama.
Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengajarkan untuk memperlakukan sesama manusia secara adil tanpa diskriminasi berdasar ras, agama, budaya, atau status sosial. Dalam interaksi di dunia digital, misalnya media sosial, nilai ini mendorong kita menjaga komunikasi yang santun, menghindari ujaran kebencian, dan mendorong empati.
Sila ketiga, Persatuan Indonesia, sangat krusial di negara dengan keberagaman suku, agama, dan budaya. Menjaga persatuan berarti menghormati perbedaan dan memperkuat ikatan melalui gotong royong. Contohnya, masyarakat saling membantu ketika daerah lain terkena bencana tanpa memandang latar belakang.
Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan, mengajarkan pentingnya musyawarah dalam pengambilan keputusan. Baik dalam keluarga, komunitas, hingga pemerintahan, dialog yang santun dan saling menghormati pendapat memperkuat demokrasi dan solidaritas sosial.
Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengajak kita untuk berperilaku adil dan menumbuhkan persamaan hak. Hal ini berarti menghapus kesenjangan sosial, menciptakan kesejahteraan merata, dan menaati aturan demi kedamaian bersama.
Pancasila bukan hanya simbol negara, melainkan pedoman etika yang merekatkan keberagaman bangsa dan membentuk karakter masyarakat. Nilai-nilainya pun menjadi landasan dalam pengambilan keputusan politik agar berpihak pada rakyat.
Tantangan terbesar saat ini adalah mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila secara nyata, bukan hanya menghapalnya secara tekstual. Banyak generasi muda yang mengenal Pancasila secara formal tetapi belum memahami secara mendalam dan mengamalkan nilai-nilainya.
Isu yang sering muncul adalah bagaimana menjaga identitas nasional tanpa tertutup terhadap perkembangan global, bagaimana mempertahankan nilai gotong royong atau berkumpul antar masyarakat di tengah gaya hidup yang makin individual dan bagaimana memastikan keadilan sosial tetap relevan di tengah ketimpangan ekonomi dan perbedaan karakteristik masyarakat.
Teknologi digital dan media sosial dapat dimanfaatkan sebagai sarana efektif untuk menyebarkan nilai Pancasila. Misalnya, melalui konten edukatif berbentuk video pendek, poster, atau kampanye gotong royong di komunitas, sehingga nilai Pancasila semakin dekat dengan keseharian anak muda.
Penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila di era digital ini selain dengan video pendek, poster, atau kampanye, bisa juga dengan memperkuat literasi dengan menyaring serta memilah informasi yang beredar. Berinteraksi dan bertanggung jawab dalam bermedia sosial, baik dengan ketikan maupun tindakan yang diperbuat, dan penerapan lainnya.
Dengan demikian, peran Pancasila di era modern bukan sebatas mengetahui isi lima sila, melainkan menerapkannya dalam sikap dan tindakan sehari-hari. Semangat gotong royong, toleransi, musyawarah, serta keadilan harus menjadi bagian hidup masyarakat Indonesia demi keberlanjutan keberagaman dan persatuan bangsa.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News