legenda la ndoke ndoke dan la kolopua cerita rakyat dari wakatobi sulawesi tenggara - News | Good News From Indonesia 2025

Legenda La Ndoke-Ndoke dan La Kolopua, Cerita Rakyat dari Wakatobi Sulawesi Tenggara

Legenda La Ndoke-Ndoke dan La Kolopua, Cerita Rakyat dari Wakatobi Sulawesi Tenggara
images info

Legenda La Ndoke-Ndoke dan La Kolopua, Cerita Rakyat dari Wakatobi Sulawesi Tenggara


Legenda La Ndoke-Ndoke dan La Kolopua adalah salah satu cerita rakyat yang berasal dari daerah Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Legenda ini berkisah tentang dua orang sahabat yang selalu hidup bersama.

Bagaimana kisah dari legenda La Ndoke-Ndoke dan La Kolopua tersebut?

Legenda La Ndoke-Ndoke dan La Kolopua, Cerita Rakyat dari Wakatobi Sulawesi Tenggara

Dinukil dari buku Cerita Rakyat Wakatobi (Bahasa Wakatobi dan Bahasa Indonesia), dikisahkan pada zaman dahulu di sebuah hutan hiduplah dua orang yang saling bersahabat. Kedua orang tersebut bernama La Ndoke-Ndoke dan La Kolopua.

Mereka selalu hidup bersama. La Ndoke-Ndoke dan La Kolopua selalu pergi bersama ke mana saja mereka pergi.

Pada suatu hari, kedua sahabat ini tengah berjalan-jalan ke sebuah kebun. Sesampainya di sana, dia melihat seseorang yang tengah memotong pohon pisang.

Ternyata buah pisang yang ada di pohon tersebut sudah masak. Orang itu terlihat senang memanen buah pisang yang sudah dia tanam.

Melihat hal tersebut, terbesit sebuah ide di pikiran La Ndoke-Ndoke dan La Kolopua. Mereka juga berniat untuk menanam pohon pisang.

Dengan demikian, mereka juga bisa memanen buah pisang seperti orang tersebut nantinya. La Ndoke-Ndoke dan La Kolopua kemudian mengambil pohon pisang yang sudah ditebang oleh orang tersebut.

Mereka kemudian membawa pohon pisang itu pulang. Setelah itu, mereka langsung menanam pohon pisang itu.

Seiring berjalannya waktu, pohon pisang tersebut menjadi kuning dan layu. Lama kelamaan, pohon pisang yang mereka tanam menjadi mati dan tumbang.

La Ndoke-Ndoke dan La Kolopua menyadari bahwa mereka sudah melakukan proses yang salah. Mereka kemudian menyadari bahwa yang mestinya ditanam adalah tunas pisang, bukan batang pohonnya yang sudah ditebang.

Kedua sahabat ini kembali pergi ke kebun pisang sebelumnya. Di sana mereka kemudian mengambil sebuah tunas pisang dan membawanya pulang.

La Ndoke-Ndoke dan La Kolopua kemudian menanam tunas pisang yang mereka dapatkan tersebut. Sehari-hari mereka selalu bergantian untuk merawat tanaman yang sudah ditanam itu.

Hari demi hari berlalu. Akhirnya pohon pisang yang mereka tanam tumbuh besar dan subur.

Buah pisang tersebut juga sudah mulai terlihat. Ketika waktunya tiba, La Ndoke-Ndoke dan La Kolopua kemudian bersiap untuk memanen pohon pisang itu.

La Kolopua kemudian meminta La Ndoke-Ndoke untuk memanjat pohon pisang tersebut karena dia tidak bisa memanjat. La Ndoke-Ndoke dengan sigap langsung memanjat pohon pisang itu.

Sesampainya di atas, La Ndoke-Ndoke memetik buah pisang itu satu per satu. Dia kemudian mengupas dan memakan pisang-pisang tersebut.

La Ndoke-Ndoke berkata pada La Kolopua bahwa buah pisang tersebut tidak ada yang bagus. Namun dia justru terlihat asik memakan buah pisang itu sendiri dan hanya membuang kulitnya ke bawah.

Melihat hal itu, La Kolopua merasa marah dan kecewa pada sahabatnya. La Kolopua kemudian mengumpulkan kulit-kulit pisang itu dan meletakkannya di bawah pohon.

Setelah puas memakan buah pisang, La Ndoke-Ndoke kemudian melompat turun. Tanpa sadar dia mendarat tepat di atas kulit pisang dan tergelincir jatuh.

Akibatnya tubuh La Ndoke-Ndoke penuh dengan luka. La Kolopua kemudian membawa sahabatnya itu pulang ke rumah dan mengobatinya.

Namun luka yang ada di tubuh La Ndoke-Ndoke tak kunjung sembuh. Dia kemudian sadar bahwa ini adalah hukuman karena sudah berbuat curang pada sahabatnya.

La Ndoke-Ndoke kemudian meminta maaf kepada La Kolopua. Dengan lapang hati, La Kolopua memaafkan kesalahan sahabatnya itu.

Ajaibnya luka-luka La Ndoke-Ndoke langsung sembuh seketika. Sejak saat itu, kedua sahabat ini hidup bersama dan tidak menyakiti antara satu sama lainnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.