Suasana penuh semangat dan kolaborasi mewarnai rangkaian School Visit GESID 2025 yang kembali digelar di sejumlah sekolah di Klaten, Surakarta, Bogor, dan Yogyakarta. Kegiatan ini menjadi kesempatan bagi GESID untuk melihat secara langsung perkembangan implementasi program GESID yang dilaksanakan oleh para Duta di berbagai sekolah, mendengarkan cerita para Duta, serta memperkuat hubungan antara siswa, guru pendamping, dan tim pelaksana di tiap region.

School Visit GESID 2025 | Foto: dok. AIESEC in Indonesia
School Visit dimulai dari Region Klaten pada 27 Oktober 2025 di SMPN 4 Klaten. Para Duta GESID di sekolah ini menunjukkan sikap positif, terbuka, dan memiliki motivasi kuat untuk berkontribusi. Mereka memahami alasan “why” bergabung sebagai Duta dan menunjukkan semangat tinggi dalam diskusi bersama tim.
Ibu Puspo Enggar Hastuti, S.E yang hadir sebagai Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DINSOSP3AKB) Kabupaten Klaten mengatakan, GESID ini dibutuhkan karena masih sering terdengar masalah stunting dan anemia di Klaten. Dengan adanya GESID, Ibu Puspo berharap setiap Duta yang terpilih bisa menyebarkan edukasi yang mereka dapatkan.
Kunjungan berikutnya berlangsung pada 31 Oktober 2025 di SMKN 1 Trucuk. Para Duta di sekolah ini memperlihatkan dedikasi tinggi dalam implementasi program.
Kendala utama muncul dari adanya beberapa Duta yang belum terlalu aktif sehingga berdampak pada ritme pelaksanaan oleh Duta lain yang sudah memberikan usaha maksimal. Meski demikian, sesi diskusi berjalan hangat dan membantu para Duta menyusun strategi agar implementasi tetap berjalan lancar dan kolaboratif.

School Visit GESID 2025 | Foto: dok. AIESEC in Indonesia
Pada 5 November 2025, School Visit Region Surakarta digelar di SMPN 11 Surakarta. Sekolah ini sedang dalam masa pembangunan kelas dan penyesuaian jumlah siswa baru, yang berdampak pada fokus guru pendamping dalam mendampingi program GESID.
Selain itu, para Duta memiliki beberapa hambatan teknis, seperti kesulitan mengunggah bukti tanpa melakukan konfirmasi dan kebingungan memahami mekanisme pengumpulan poin implementasi mengajar. Poin pengumpulan implementasi ini menjadi salah satu dari kewajiban dari tugas menjadi Duta Siswa GESID seperti campaign media sosial dan kegiatan offline.
“Melalui rangkaian School Visit ini, kami sebagai panitia bisa melihat bahwa para Duta memiliki potensi yang besar untuk memimpin perubahan di lingkungan sekolah mereka. Meskipun setiap sekolah menghadapi tantangan yang berbeda, semangat untuk belajar, berkolaborasi, dan menyelesaikan penugasan dengan penuh tanggung jawab selalu terlihat dari para Duta,” ujar Revo Alfajri, sebagai Regional Coordinator RegionSurakarta GESID 2025.
Para panitia GESID memberikan sejumlah solusi langsung saat visit, seperti membantu mengunggah bukti implementasi, memberikan penjelasan detail mengenai sistem poin implementasi, hingga menawarkan bantuan proofreading terhadap konten dan ide oleh panitia GESID Surakarta 2025. Meski menghadapi berbagai kendala teknis, para Duta tetap berkomitmen menyelesaikan penugasan dan memperlihatkan inisiatif untuk terus belajar.

School Visit GESID 2025 | Foto: dok. AIESEC in Indonesia
Rangkaian School Visit di RegionBogor berlangsung pada 14 November 2025 dengan mengunjungi dua sekolah. Kunjungan pertama dilakukan di SMP Bhakti Insani, di mana seluruh Duta adalah perempuan.
Mereka menunjukkan karakter yang ramah, tenang, namun tetap aktif dalam menyelesaikan implementasi. Kegiatan mereka tinggal menyelesaikan Wall of Gratitude dan Mental Health Walk. Suasana visit terasa sangat hangat karena para Duta menunjukkan apresiasi melalui pemberian snack, bunga, dan surat untuk tim pelaksana. Guru pendamping di sekolah ini juga sangat suportif dan terlibat aktif.
Masih pada hari yang sama, visit dilanjutkan ke SMPN 6 Bogor yang dikenal dengan suasana kelas yang lebih dinamis dan ramai. Para Duta telah menyelesaikan sebagian besar implementasi, menyisakan Mental Health Walk sebagai kegiatan utama berikutnya. Diskusi berlangsung interaktif, dengan para siswa yang menunjukkan antusiasme tinggi dan guru pendamping yang mendukung penuh proses pembelajaran.

School Visit GESID 2025 | Foto: dok. AIESEC in Indonesia
Visit di Region Yogyakarta dimulai pada 6 November 2025 di SMPN 10 Yogyakarta. Para Duta menunjukkan tingkat kemandirian luar biasa, di mana sebagian besar penugasan telah mereka selesaikan secara mandiri.
Tantangan utama justru terletak pada teknis pengumpulan karena ketidakpahaman mengenai tempat pengunggahan. Meski masih berada di jenjang SMP, para Duta aktif menghubungi guru pendamping untuk meminta izin dan mengkonfirmasi penugasan yang mana mencerminkan inisiatif dan rasa tanggung jawab yang tinggi.
Selanjutnya pada 7 November 2025, kunjungan dilakukan ke SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, sekolah dengan Duta yang seluruhnya merupakan anggota PMR sehingga selaras dengan semangat program GESID.
Guru pendamping sangat aktif, tetapi para Duta menghadapi tantangan karena kesibukan akademik. Para Duta akhirnya menyelesaikan sebagian besar penugasan dalam satu minggu, menyisakan Mental Health Walk yang direncanakan akan dilakukan bersama sekolah lain.
School Visit Region Yogyakarta ditutup pada 11 November 2025 dengan kunjungan ke SMAN 11 Yogyakarta. Para Duta yang dikenal aktif pada banyak kegiatan sekolah sempat mengalami kesulitan mengejar penugasan. Namun, dengan dukungan kuat dari guru pendamping dan semangat tinggi para siswa, mereka berhasil menyelesaikan empat penugasan dalam satu hari penuh.
Panitia bahkan turut serta dalam pelaksanaan Mental Health Walk di sekitar sekolah. Transformasi yang terjadi menunjukkan bahwa komitmen para Duta dapat berkembang secara signifikan ketika mendapatkan dukungan yang tepat.
Rangkaian School Visit GESID 2025 di Klaten, Surakarta, Bogor, dan Yogyakarta menunjukkan bahwa meskipun setiap sekolah memiliki perjalanan unik dalam menjalankan implementasi program, seluruhnya bergerak menuju tujuan yang sama, yaitu membangun generasi muda yang sehat, bertanggung jawab, dan mampu menjadi agen perubahan bagi lingkungannya.
Danone Indonesia akan terus mendukung proses ini di berbagai region, memastikan bahwa semangat kolaboratif dan nilai kepemimpinan yang dibangun dapat terus tumbuh dan berkelanjutan.
Penulis: Priskila Pakpahan
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News