Bank Jateng Borobudur Marathon 2025 jadi berkah tersendiri bagi masyarakat lokal di sekitar tempat penyelenggaraannya. Saat para pelari bergerak cepat menuju garis finish di ajang tersebut, roda perekonomian pun tak kalah kencangnya.
Borobudur Marathon 2025 diadakan di kompleks Taman Lumbini, Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (16/11/2025). Di sana, para pelari mengikuti lomba yang terbagi dalam tiga nomor, yakni Marathon, Half Marathon, dan 10K.
Tahun ini adalah kali kesembilan Borobudur Marathon digelar. Menuju satu dekade penyelenggaraanya, Borobudur Marathon mencatatkan pencapaian ciamik: Jumlah negara peserta Borobudur Marathon meningkat dari 26 menjadi 38 negara. Di tahun ini pula Borobudur Marathon juga naik kelas menjadi Elite Label yang artinya ajang ini telah sejajar dengan event lari bergengsi kelas dunia.
“Dan ini luar biasa, apalagi pesertanya sampai 11.500 pelari. Ini yang memang harus kita bangkitkan di olahraga nasional. Tidak hanya untuk atlet elite, tetapi juga bagaimana olahraga juga bisa menyehatkan masyarakat. Karena olahraga ini salah satu yang bisa preemtive atau mencegah penyakit-penyakit datang,” ujar Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Erick Thohir, dalam keterangan tertulis.
Dengan partisipasi para pelari dari berbagai penjuru dunia, Borobudur Marathon turut menggerakan perekonomian di Magelang dan sekitarnya. Pada akhirnya, masyarakat lokal pun ikut kecipratan berkahnya.

Melihat Dampak Ekonomi Borobudur Marathon 2025
Lantas, sebenarnya seberapa besar dampak ekonomi Borobudur Marathon 2025?
Ternyata, Borobudur Marathon 2025 menghasilkan perputaran uang yang mencapai sekitar Rp74 miliar. Karena dampak ekonomi itu pula pemerintah berhasrat untuk terus mendukung ajang-ajang lari di Indonesia.
“Ini yang memang ke depan akan Kemenpora terus dukung. Tidak hanya buat atlet elite, tetapi juga untuk memasyarakatkan olahraga, juga mendorong pertumbuhan ekonomi provinsi atau daerah,” tutur Erick.
Senada dengan Erick, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, juga punya penilaian serupa. Ia melihat bahwa Borobudur Marathon 2025 telah menjadi investasi Jateng, khususnya di bidang pariwisata.
“Event Borobudur Marathon akan menjadi pemicu untuk penyelenggaraan event maraton lainnya yang akan kami lakukan secara terjadwal. Sehingga secara tidak langsung masyarakat menjadi sehat, UMKM aktif, investasi akan tumbuh karena ada pariwisatanya. Tidak kalah penting, Jawa Tengah menjadi ikonnya maraton dunia,” ujar Luthfi dalam publikasi resmi Pemprov Jateng.
Uang Rp74 miliar yang berputar di Borobudur Marathon 2025 mengalir dari berbagai sektor, khususnya dari konsumsi. Sebagai gambaran, pelari dari luar kota atau luar negeri tentu membutuhkan penginapan selama berada di Magelang. Selain itu, mereka juga butuh makanan, minuman hingga transportasi. Di situlah kemudian manfaat ekonomi dari Borobudur Marathon 2025 turut dirasakan hingga ke usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Khusus bagi pelaku UMKM, mereka disediakan wadah berupa Bank Jateng Pawone dan Berdikari. Di sana, 46 UMKM Berdikari dan 20 UMKM Pawone yang berkecimpung di bidang kuliner, serta kerajinan, dan fesyen, berkesempatan menjual produknya.
Unfa Agustina, pengelola homestay Sandyakala di Dusun Brongkol, Desa Tanjungsari Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, adalah salah satu yang kecipratan berkah. Berkat Borobudur Marathon 2025, usahanya laris manis.
“Saya pelaku usaha penginapan merasa diuntungkan. Karena dengan adanya event seperti ini, makin cuan,” katanya.
Diceritakan Unfa, Borobudur Marathon adalah menjadi salah satu hal yang membuat usahanya bertumbuh. Pada pertengahan 2023, ia mulai mrngembangkan penginapannya. Lalu pada tahun yang sama, calon penyewa membludak, bahkan ada yang memesan kamar enam bulan sebelum Borobudur Marathon 2023.
“Itu yang memacu kami supaya homestay cepat jadi pembangunannya. Kalau enggak, mungkin saja belum jadi pada saat itu,” ungkapnya.
Dengan angka Rp74 miliar, Borobudur Marathon terus mencatatkan dampak ekonomi yang nilainya terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2017, dampak ekonomi Borobudur Marathon mencapai Rp1,5 miliar. Lalu pada 2018 hingga 2024, secara berturut-turut angkanya meningkat menjadi Rp26,5 miliar, Rp30,5 miliar, Rp61,6 miliar, dan Rp73,9 miliar.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News