Digital marketing adalah strategi pemasaran yang menggunakan media digital, terutama internet dan platform online, untuk menjangkau konsumen secara lebih luas dan efisien. Menurut Kotler (2021), digital marketing memanfaatkan teknologi untuk menciptakan komunikasi dua arah antara brand dan konsumen, sehingga hubungan yang terbentuk tidak lagi sepihak seperti pada iklan tradisional. Hal ini menjadi sangat penting di era digital, terutama untuk menarik perhatian remaja yang hampir setiap hari beraktivitas dan berinteraksi di internet.
Remaja merupakan kelompok atau target pasar yang paling aktif di ruang digital. Berdasarkan laporan We Are Social (2024), sekitar 93% remaja Indonesia menggunakan internet setiap hari, dan sebagian besar waktu mereka dihabiskan di media sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube. Dengan kondisi ini, dunia digital menjadi tempat paling efektif bagi brand untuk memperkenalkan dirinya melalui digital marketing.
Kegiatan digital marketingjuga dapat berdampak pada jangkauan produk atau merek kepada target pasar yang dituju secara langsung maupun tidak langsung tanpa batasan ruang dan waktu. Maka dari itu, biasanya digital marketing menjadi pilihan bagi para produsen untuk mengenalkan brand atau merek mereka. Misalnya, iklan produk makanan ringan yang muncul di TikTok bisa dilihat ribuan kali dalam hitungan jam, jauh lebih cepat dibandingkan promosi merek lewat televisi atau koran.
Kawan GNFI untuk menunjang aktivitas promosi, iklan akan disesuaikan dengan target pasar yang saat ini banyak disesuaikan dengan kondisi remaja melalui pengelolaan data. Berdasarkan pengelolaan data seperti algoritma iklan social media atau e-commerce, kesadaran target pasar terhadap brand tersebut dapat mulai terbentuk dan inilah yang disebut sebagai brand awareness (Pramayanti, 2024).
Salah satu jenis kegiatan digital marketing yang berpengaruh dan akrab dengan target pasar masa kini adalah content marketing. Strategi ini tidak hanya menjual produk, tetapi juga menciptakan konten semenarik mungkin. Misalnya, sebuah brand skincare bisa membuat video edukatif tentang cara merawat kulit remaja dengan gaya dan visual yang menarik.
Menurut Ramadhanti dan Handayani (2024), content marketing sangat efektif karena membangun kedekatan emosional antara brand dan audiens melalui nilai dan pesan yang disampaikan, bukan hanya sekadar promosi. Ketika remaja sebagai target pasar terbesar saat ini merasakan bahwa konten tersebut bermanfaat dan menarik dengan cara mereka, mereka akan lebih mudah mengingat brand tersebut.
Selain itu, digital marketing juga mencakup berbagai strategi online seperti iklan di media sosial, kampanye interaktif, dan kolaborasi dengan influencer. Namun, peran influencer sebaiknya dilihat sebagai pendukung, bukan pusat utama. Influencer memang efektif karena remaja cenderung mempercayai tokoh yang mereka ikuti, tetapi kekuatan utama digital marketing tetap terletak pada pengalaman online yang konsisten dan menarik dari brand itu sendiri.
Hal yang membuat digital marketing begitu kuat adalah sifatnya yang interaktif dan adaptif bagi generasi muda. Berbeda dengan media tradisional, pemasaran digital memungkinkan brand berkomunikasi langsung dengan audiens dan menyesuaikan konten dengan tren yang sedang berkembang. Misalnya, ketika remaja ramai menggunakan musik tertentu di TikTok, brand bisa ikut menciptakan tren serupa agar tetap relevan.
Seperti yang dikemukakan Wardani (2020), brand yang mampu menyesuaikan diri dengan tren digital akan lebih mudah membangun keakraban dan loyalitas. Remaja cenderung merasa lebih terhubung dengan brand yang “mengerti” cara mereka berkomunikasi. Karena itu, kemampuan beradaptasi menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan digital marketing.
Namun, digital marketing tidak bisa hanya diukur dari seberapa sering brand muncul di internet. Hal yang paling penting dari sebuah kegiatan digital marketing adalah kualitas nilai yang disampaikan kepada audiens. Remaja sekarang sangat kritis terhadap promosi yang berlebihan dan mudah kehilangan minat jika kontennya terasa tidak bermanfaat atau tidak relevan bagi mereka.
Oleh karena itu, digital marketing memerlukan kreativitas, keaslian, serta kualitas pesan dan nilai yang disampaikan agar sesuai dengan cara pandang generasi muda. Brand harus memastikan bahwa konten yang dibuat bukan hanya menarik secara visual, tetapi juga memiliki nilai yang bermanfaat bagi remaja.
Kesimpulannya, digital marketing memainkan peran sangat penting dalam meningkatkan brand awareness di kalangan remaja dan juga di antara seluruh pengguna media sosial. Melalui strategi yang menarik, brand dapat meningkatkan ketertarikan remaja terhadap produk atau layanan mereka. Di era modern ini, brand yang mampu beradaptasi, jujur, dan kreatif akan lebih mudah bertahan dan terus diingat oleh generasi muda.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News