pelangi di mars - News | Good News From Indonesia 2025

'Pelangi di Mars', Keberanian Sineas Lokal Menghidupkan Sci-Fi Indonesia

'Pelangi di Mars', Keberanian Sineas Lokal Menghidupkan Sci-Fi Indonesia
images info

'Pelangi di Mars', Keberanian Sineas Lokal Menghidupkan Sci-Fi Indonesia


Sebuah teaser terbaru dari film genre sci-fi berjudul ‘Pelangi di Mars’ garapan studio lokal sedang ramai oleh jagat perfilman Indonesia. Cuplikan berdurasi 1 menit 37 detik ini memberikan kejutan visual dan visi penceritaan yang tak biasa digarap sineas dalam negeri.

Film yang diproduksi oleh Mahakarya Pictures mengusung gabungan visual sains futuristik dan latar penceritaan emosional tentang tema kekeluargaan.

Teaser dibuka dengan sorotan kamera pada tebing tebing di planet Mars yang megah dan menjulang. Lalu muncul karakter bernama Bunda/Pratiwi yang terengah setelah berusaha menyelamatkan diri dari kecamuk konflik yang belum dijelaskan.

baca juga

Ternyata Pratiwi tengah mengandung seorang anak perempuan. Dia dan anaknya ditinggal sendirian di Mars oleh koloni mereka yang sepertinya berusaha kembali ke Bumi.

Cerita kemudian mengisahkan anak perempuan Pratiwi bernama Pelangi, manusia pertama yang lahir dan tumbuh besar di planet Mars. Pelangi bersama teman teman robot cerdasnya berpetualang untuk menemukan mineral ajaib yang dapat menyelamatkan umat manusia di Bumi.

Saat itu pada tahun 2090 bumi diambang kepunahan karena kekurangan air bersih. Mineral ajaib ini yang diharapkan dapat menjernihkan kembali air di Bumi.

Teaser menunjukkan gambaran cerita dan karakterisasi tokoh ini melalui visual khas film bertema luar angkasa yang umum dijumpai dalam film sci-fi Hollywood. Penggambaran karakter robotnya dan latar tempat di Mars menggabungkan penerapan teknologi visual XR (Extended Reality), animasi 3D, dan Unreal Engine yang dilakukan secara hybrid. Penerapan teknologi ini terbilang anyar dalam produksi film di Indonesia.

baca juga

‘Pelangi di Mars’ digarap oleh sutradara Upie Guava yang sudah akrab dengan produksi visual dan virtual dalam pembuatan video klip musik. Studio utama yang menaungi ‘Pelangi di Mars’, Mahakarya Pictures berkolaborasi dengan mitra produksi lainnya yaitu MBK, Guava Film, DossGuavaXR Studio, dan Produksi Film Negara (PFN).

Film ini dibintangi oleh berbagai aktor dan aktris, di antaranya Messi Gusti (Pelangi), Lutesha (Pratiwi), Rio Dewanto, Myesha Lin Adeeva, dan Livy Renata.

Perilisan cuplikan pertama film ini mengudara pada 24 November 2025 kemarin melalui kanal YouTube Mahakarya Channel. Belum ada pengumuman resmi jadwal tayang dari film ini, tetapi melalui teaser direncanakan rilis pada tahun 2026.

Proses produksi diperkirakan selesai pada kuartal pertama tahun 2026, sehingga kemungkinan bisa mengguncang bioskop Indonesia pada pertengahan tahun depan.

Produksi film dilakukan secara hybrid, di dalam dan luar studio menggunakan teknologi XR, background digital yang diproyeksikan ke LED. Penggunaan teknologi visual yang rumit tentu memberikan tantangan tersendiri. Namun, sutradara Upie Guava mengatakan ingin membuktikan kesanggupan sineas Indonesia dalam memproduksi film sci-fi secara mandiri.

Visi dalam film ini juga mewujudkan perlawanan terhadap arus utama perfilman lokal yang didominasi genre horor, komedi, atau drama.

Berdasarkan keterangan produser, Dendi Reynaldo yang dikutip dari Kompas.com, teaser yang sudah beredar berperan sebagai “pintu masuk utama” untuk menyelami dunia di ‘Pelangi di Mars’.

Tim produksi juga menghabiskan waktu dan dedikasi yang tinggi untuk membangun dunia Mars dengan maksimal. Tentunya harapan besarnya adalah hasil produksi berkualitas yang bertaraf internasional.

baca juga

Kemunculan teaser perdana film ini tentu memberikan kabar gembira bagi penikmat film dalam negeri. Ditambah setelah kesuksesan film 'Jumbo', publik meyakini bahwa sineas Indonesia mampu menghasilkan film berbasis teknologi visual dan animasi yang berkualitas.

‘Pelangi di Mars’ akan menjadi langkah besar selanjutnya agar perfilman Indonesia bisa naik kelas dan mencoba berbagai genre yang menantang.

Tentunya aspek penceritaan dan penggambaran karakter tetap harus diperhatikan agar visi besar ini bisa diterima dengan kehangatan dan tetap memberikan inspirasi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Birrbik Faza Muhammad lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Birrbik Faza Muhammad.

BF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.